Pengunjung melihat-lihat koleksi piringan hitam di Musem Lokananta, Solo, Jawa Tengah -- ANT/Maulana Surya
Pengunjung melihat-lihat koleksi piringan hitam di Musem Lokananta, Solo, Jawa Tengah -- ANT/Maulana Surya

Jiwa Jawa Sejati

Anggi Tondi Martaon • 23 Maret 2016 16:25
medcom.id, Solo: Surakarta, atau lebih dikenal dengan Solo, merupakan salah satu Kotamadya yang berada di bawah pemerintahan Provinsi Jawa Tengah. Kota ini juga biasa disebut Kota Budaya dengan motto andalan The Spirit of Java.
 
Sebagai Kota Budaya, Solo memiliki kekayaan budaya yang masih terjaga dan dilestarikan hingga saat ini. Salah cagar budaya yang masih terawat yaitu Pendopo Pugeran.
 
Pendopo warisan Pakubuwono I ini memiliki keunikan, sehingga banyak dikunjungi mahasiswa arsitektur untuk dijadikan referensi. Keunikannya terletak pada soko atau tiang penyangganya.

"Ini satu-satunya pendopo di Solo dan di manapun yang memiliki soko guru dan soko rowo dengan ukuran sama. Biasanya, soko guru ukurannya lebih besar dan lebih tinggi dibandingnkan soko rowo,” kata penjaga Pendopo Pugeran Warno kepada Yovie Widianto dalam program Idenesia.
 
Pendopo Pugeran juga memiliki berbagai patung purbakala yang berasal dari kerajaan masa lampau. Menurut Warno, patung-patung tersebut dikumpulkan dan mulai ditempatkan di pendopo antara kurun waktu 1950-1965.
 
Selain Kota Budaya, Solo juga mendapat julukan sebagai Kota Batik. Salah satu batik terkenal dari Solo adalah motif yang diciptakan Go Tik Swan yang menjadi referensi bagi para desainer.
 
Motif batik yang diciptakan Go Tik Swan merupakan perpaduan batik klasik keraton yang sarat makna dan batik pesisir utara Jawa yang berwarna cerah. Terciptalah Batik Indonesia dengan motif-motif baru seperti Rengga Puspita, Kembang Bangah, hingga Sawunggaling yang terinspirasi dari nama tokoh dalam cerita rakyat Jawa Timur yang berjuang melawan penjajahan Belanda.
 
Lembaran batik hasil karya Go Tik Swan atau Penmbahan Hardjonagoro dicipatakan di nDalem Hardjonegaran. Dulu, tempat pembuatan batik Go Tik Swan tertutup untuk umum.
 
“Jika yang punya batik tidak berkehendak, maka orang lain tidak diperkenankan masuk ke dalam,” kata penerus usaha batik Go Tik Swan, Sopiah.
 
Di tangan Sopiah, nDalem Hardjonegaran yang dulunya tertutup, kini dibuka untuk umum. Tujuannya, agar generasi muda dapat lebih mengenal batik seagai warisan budaya.
 
Solo juga dikenal sebagai kota pertama yang memiliki dapur rekaman di Indonesia. Lokananta, nama tersebut tentunya tidak asing bagi penggemar musik era 1960-1990-an.
 
Lokananta merupakan tonggak penting sejarah perkembangan musik Indonesia. Berbagai nama musisi besar lahir melalui perusahaan rekaman pertama ini.
 
Walau sudah tua, Lokananta masih tetap eksis melakukan proses rekaman hingga saat ini. Kini, Lokananta lebih banyak melakukan proses pemindahan format lagu yang masih dalam bentuk piringan hitam dan kaset ke format digital.
 
Mungkin banyak yang tudak tahu, jika lagu kebangsaan Malaysia berjudul Negaraku merupakan hasil karya anak negeri bernama Saiful Bahri. Lagu itu awalnya diberi judul Terang Bulan dan direkam pertama kali oleh RRI pada 1956, kemudian dipindahkan ke piringan hitam oleh Lokananta pada 16 Maret 1965.
 
Lokananta juga pernah menjadi penyelamat, saat negeri Jiran menggunakan tanpa izin lagu Rasa Sayange dalam promosi wisata Malaysia. Beruntung, Indonesia mempunyai arsip resmi bahwa lagu Rasa Sayange pernah masuk dalam kompilasi Asian Games: Souvenir From Indonesia pada 1962.
 
Di luar nilai historinya, Lokananta memiliki sarana dan prasarana yang mumupuni untuk sebuah dapur rekaman. Selain memiliki alat rekaman dengan sistim digital, Lokananta juga memiliki ruangan tempat pengambilan suara yang luas dan unik.
 
“Studio Lokananta memiliki keunikan. Bunyi yang dihasilkan satu jenis alat musik, akan berbeda jika dimainkan di sudut yang lain,” kata operator rekaman Lokananta, Rudi.
 
Penasaran dengan seluk-beluk budaya Solo yang belum terungkap? Ikuti perjalanan Yovie Widianto menyusuri Kota Solo dalam program IDEnesia di Metro TV pada Kamis (24/3/2016) pukul 22.30 WIB.
 
Ikuti pula kuis dari IDEnesia dan Galeri Indonesia Kaya dengan follow twitter @IDEnesiaTwit atau @IndonesiaKaya. Ada bingkisan menarik bagi pemenangnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan