Hal itu terbukti ketika Badai memutuskan keluar dari Kerispatih pada 2016. Kepergian Badai benar-benar menghadirkan badai besar di tubuh Kerispatih. Bagaimana tidak, Kerispatih langsung menyatakan vakum hingga bertahun-tahun.
Kalaupun ada aktivitas, mereka lebih banyak menghadirkan konsep panggung reuni bersama Badai hingga mantan vokalis, Sammy Simorangkir. Panggung semacam itu tentu membuat Kerispatih hanya berkutat pada masa lalu dan sulit menggaet penggemar baru.
Badai besar lainnya kembali menimpa Kerispatih ketika pemain bass mereka yaitu, Andika meninggal dunia pada tahun 2018. Kerispatih semakin limbung tak berdaya.Deretan masalah itu membuat Kerispatih tenggelam dan mendapat cap sudah habis. Nama mereka bahkan nyaris tak terdengar lagi karena belum menghasilkan karya terbaru.
"Banyak orang memandang sebelah mata, menganggap Kerispatih sudah habis," kata vokalis Kerispatih, Fandy di Jakarta.
Tak mau lagi dipandang sebelah mata, Kerispatih akhirnya merilis lagu berjudul "Pernah Terluka" pada Mei 2022. Lagu ini sekaligus mengawali karier Kerispatih lagi setelah enam tahun absen.
Mungkin benar kata peribahasa badai pasti berlalu. Fandy, Arief dan Anton, tiga personel tersisa Kerispatih yakin kesulitan dalam hidup pasti terlewati bagi orang-orang yang mau berusaha. Akan ada pelangi indah setelah badai.
Seperti Puber Kedua
Lagu "Pernah Terluka" punya banyak makna bagi Kerispatih. Lagu ini membangkitkan lagi semangat Anton, Arief dan Fandy yang sempat redup. Amanat mendiang Andika untuk melanjutkan langkah Kerispatih telah tunai mereka wujudkan.
"Almarhum Andika salah satu orang yang jadi inspirasi kami. Ketika Andika meninggal dunia, itu menjadi titik balik Kerispatih untuk terus berkarya. Dia yang paling semangat di antara kami berempat untuk terus berkarya lagi dan tidak menyerah. Spirit itu yang kami bawa sampai sekarang," kata Fandy.

Lagu ini benar-benar seperti membangunkan gairah musik personel Kerispatih. Anton menganggap antusiasme itu sejajar ketika dia pertama kali merilis "Kejujuran Hati", lagu yang melesatkan karier Kerispatih di dunia musik pada tahun 2005.
"Anton ini sudah seperti puber kedua. Akhir-akhir ini Anton yang paling semangat. Dia melengkapi studionya. Itu sudah lama banget tidak kejadian sama Kerispatih," ungkap Fandy.
"Rasanya seperti band baru ngeluarin single setelah sekian lama," ucap Anton.
Suntikan semangat lainnya datang dari bos Nagaswara, Rahayu Kertawiguna. Bagi Rahayu, Kerispatih seperti cinta pertamanya di industri musik. Kerispatih memang artis pertama Nagaswara ketika merilis album Kejujuran Hati. Karena itu, ketika Kerispatih datang kepadanya membawa lagu baru, Rahayu memberikan dukungan penuh.
"Kerispatih berjuang untuk eksistensi. Itu yang membuat saya semangat. Seperti mengulang Kejujuran Hati," kata Rahayu.
"Pernah Terluka" diciptakan oleh Arief. Dibuat dan diaransemen oleh seorang gitaris membuat lagu ini berbeda dari lagu Kerispatih sebelumnya yang dibuat Badai melalui piano. Meski begitu, mereka tetap tidak menghilangkan benang musik Kerispatih yang pernah ada.
"Pak Rahayu bilang Kerispatih jangan sampai hilang benang merahnya. Sekarang sudah tidak ada campur tangan dari Mas Badai, hari ini Arief yang lebih banyak mencipta lagu dan aransemen. Saya yakin pasti ada perbedaan, muncullah lagu ini. Tapi kita lebih segar sekarang dan bisa dibilang mengusung nafas baru. Mudah-mudahan inilah Kerispatih yang baru," papar Fandy.
"Dengan lagu ini kami jadi ada semangat baru. Mungkin tadinya semangatnya sempat berkurang. Jadi kami semangat banget untuk tidak berhenti sampai di sini," imbuhnya.
"Pernah Terluka" diharapkan Kerispatih bisa mengobati kerinduan para penggemarnya. Setelah memulai langkah baru, Kerispatih bertekad terus melahirkan karya-karya baru. Kerispatih sudah menyimpan lima lagu lain yang mereka rencanakan masuk ke dalam mini album. Dengan begitu, mereka yakin bayang-bayang para personel terdahulunya perlahan bisa terkikis.
"Kami sempat ketemu Badai. Kami sudah perdengarkan lagu ini ke Badai. Responsnya cukup baik. Dia mendukung. Dia senang Kerispatih bisa berkarya lagi dan produksi sendiri sekian tahun. Dia kirim pesan ke saya, bilang selamat single barunya," kata Fandy.
Kehidupan Setelah Badai
Sosok Badai dan Sammy Simorangkir memang begitu menancap kuat dalam diri Kerispatih. Meski keduanya sudah tidak lagi tergabung, bayang-bayang Badai dan Sammy terus membayangi Kerispatih. Hal itu tak dipungkiri para personel tersisa Kerispatih.
Setelah Badai atau Sammy pergi, Arief memastikan nama Kerispatih sebagai sebuah band tidak akan menjadi sengketa. Para pendiri band yang masih tergabung berhak melanjutkan panji Kerispatih.
"Kerispatih itu dibuat ketika kami masih di kampus Institut Musik Indonesia (IMI). Itu saya Arief sama Anton, Andika, Badai dan Sammy. Itu kami ngumpul di kantin bikin band waktu itu bawain musik jazz instrumental untuk mewakili kampus. Jadi nama Kerispatih dibuat bareng-bareng dan tidak bisa dibilang milik satu orang," jelas Arief.

"Ibarat di perusahaan kalau ada yang resign, perusahaannya tetap ada. Termasuk juga kalau saya amit-amit tidak ada, Kerispatih tetap masih ada. Siapapun personelnya, Kerispatih tetap berjalan," lanjutnya.
Mengenai lagu, Fandy, Anton dan Arief juga sudah berkomunikasi dengan Badai. Mereka sudah sepakat, Kerispatih masih bisa membawakan lagu-lagu yang dulu diciptakan Badai. Layaknya profesional, Kerispatih tetap membayar royalti kepada Badai sebagai pencipta lagu.
"Kami menjalankan kewajiban kami sebagai pengguna. Bukan karena Kerispatih menggunakan lagunya, tapi membantu penciptanya. Bagaimana menggunakan sesuatu yang legal dengan berurusan dengan lembaga manajemen kolektif WAMI," ucap Fandy.
Kepergian Badai membuat proses kreatif Kerispatih tentu menjadi berbeda. Yang pasti bagi Fandy, sisa tiga personel membuat kelegaan tersendiri baginya. Fandy merasa sudah tidak ada lagi terbebani sebagai vokalis baru menggantikan Sammy dulu.
"Saya merasa lebih lega. Tidak merasa tertekan, lebih santai. Beban saya seperti lepas. Kemarin pasti ada bayang-bayang vokalis sebelumnya, karya-karya sebelumnya. Selalu dibandingkan. Mungkin karena usia juga, sudah semakin dewasa. Sudah tidak lagi memikirkan komentar netizen," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News