(Foto: Dokumentasi)
(Foto: Dokumentasi)

BEBI ROMEO

Suara Ngebass Sempat Bikin Dilema

Dwi Ayu Rochani • 23 Agustus 2014 11:11
Bermula di tahun 1997, Virdy Meganda atau yang akrab dipanggil Bebi membuat band, untuk pertama kalinya, bernama Bima. Tetapi meski, bekerja sama dengan label Sony Music dan band /riff tidak membuat nama Bima di era itu populer.
 
Sempat vakum satu tahun, Bebi bangkit kembali di tahun 1998. Bekerja sama dengan Ahmad Dhani, Bebi membuat lagu berjudul "Cinta Kau dan Dia". Lagu tersebut merupakan awal titik Bebi dikenal di masyarakat luas hingga saat ini.
 
“ Sempat nggak percaya diri karena band Bima di tahun 1997 kurang laku. Kemudian aku bikin projek  Romeo.  1998 aku buat lagu ‘Cinta Kau dan Dia’,  pertama kali lagu itu dibuat bersama Ahmad Dhani.

Kemudian aku susul bersama projek Romeo yaitu  ‘bunga terkahir’, itu tahun 1999 akhir, itupun juga sukses. Setelah itu tahun 2000 aku menjajal pekerjaan baru dengan menjadi komposer tapi grup musik Romeo tetap berjalan. Album kedua Romeo itu  di tahun 2001, aku sempat juga buat album solo di tahun 2005-2006. Pada akhirnya tahun 2006 Romeo bubar, dan hingga kini aku tetap menjalankan profesi sebagai komposer,” aku Bebi saat berbincang dengan medcom.id di kawasan Jakarta Selatan, pekan lalu.
 
Bebi bisa dikatakan adalah musisi yang  membuat penyanyi baru dikenal banyak masyarakat karena lagu-lagu ciptaanya yang bernuansa cinta. Salah satu lagu ciptan ‘Mencintaimu’ yang dibawakan oleh Krisdayanti mampu memberikan penghargaan awal untuk Bebi.
 
 “ Lagu "Mencintaimu" itu, merupakan penghargaan awal bagi aku karena menang di ajang musik Ami Awards. Kemudian juga lagu tersebut menang di Planet Musik Awards. Sama aku menang lagi di Singapura, festival komposer se Asia Negara Serumpun,” ucapnya.
 
Mendapatkan banyak penghargaan, tidak membuat Bebi berbangga hati. Menurutnya award itu adalah bisnis. Dan penghargaan tersebut hanya sebagai pembuktian bahwa Bebi adalah musisi .
 
“Menurut aku penghargaan itu sudah bisnis. Jadi sesuatu yang sudah masuk ke ranah bisnis. Mendingan sekalian bisnis saja , enggak usah jadi peghargaan. Jadi kalau misalnya ditanya penghargaan apa yang paling berharga, biar orang saja yang menilai. Intinya aku kasih yang terbaik buat masyarakat. Itu lebih ada artinya buat aku, apalagi kalau sampai saat ini karya aku masih diterima di masyarakat luas,” ujarnya.
 
Hati yang tulus merupakan modal Bebi menjalankan pekerjaannya sebagai musisi. Diakui Bebi,  tidak semua dunia musik itu baik, melainkan bisa menjadi jahat. “Suka nya apa yang kita buat dengan tulus itu berhasil, kita jadi senang. Tapi dukanya kita harus terima kalau berbisnis itu agak jahat, jadi enggak boleh semuanya itu pakai hati. Kadang-kadang bikin turun juga,” ungkapnya.
 
Kesuksesan yang diraih sampai saat ini, bukan menjadi patokan untuk Bebi, Baginya masi banyak sesuatu yang harus dikaryakan  untuk menyenangkan para fans dan masayarakat luas.
 
“Aku mau konser tunggal. Tapi di indonesia ini konser juga masih dibawa ke arah bisnis. Tapi sementara  aku pengin sebuah konser yang tidak sepenuhnya bisnis. Aku mau ada konsep seni, ya mudah-mudahan itu bisa tercapai dalam waktu dekat,” tuturnya.
 
Banyak orang mengira bahwa keahlian Bebi dalam bermain musik dan menciptakan lagu merupakan hasil temurun oleh orang tuanya. Bebi menjelaskan dahulu dirinya sama sekali buta dengan notasi lagu’ .
 
Namun ia harus berterima kasih dengan mamahnya karena beliaulah yang selalu memberikan lagu-lagu dengan notasi bagus sehingga setiap hari Bebi selalu mendengarkanya.
 
“Aku bukan di lingkungan keluarga bermusik sebenarnya. Cuma memang adik mamah itu dia pemain keyboard. Opa dari papa juga foto dikelilingi sama pemain orkestra, karena memang opa ku dari papa suka musik. Sekarang juga musikku kebanyakan orchestra. Aku juga harus berterima kasih dengan mamah karena senang memutar lagu The Beatles. Dulu waktu  TK itu, kalau enggak dengarin lagu The Beatles aku enggak mau sekolah. Jadi udah sampai kaya gitu.  Tetapi memang terbukti  yang mamah kasih ke aku itu emang abadi,” ungkapnya.
 
Mempunyai suara yang berkarakter bass juga sempat tidak membuat Bebi percaya diri untuk berkarier di industri musik. Awalnya Bebi ragu , namun dengan ketulusan hati dan dukungan orang tua, Bebi pun berhasil melewati fase tersebut.
 
“ Jujur awal berkarier, dilema. Apakah aku  penyanyi atau penyuara, karena dibilang penyanyi aku enggak jago, tapi kalau nyanyi orang kok suka-suka saja. Nah ini aku berpikir, aku hanya mau menyampaikan apa yang ada di hati aku, apapun orang mau menilai seperti apa, malah bahkan beberapa penyanyi bilang kalau aku bukan penyanyi, tapi ada juga beberapa yang bilang suara aku bagus. Ya alhamdulillah. Yah intinya digali terus saja. Yang aku ingin sampaikan yah aku sampaikan,” ungkapnya.
 
Tidak ada perawatan khusus untuk menjaga kualitas suara yang ‘ngebass’. Bebi hanya perlu menyanyi dan menghasilkan karya yang disukai banyak orang.
 
“Enggak ada yang harus dijaga, banyak orang yang bilang aku penyanyi, yang lain juga ada beberapa yang bilang aku bukan penyanyi, aku enggak menanggapi, dua-duanya. Dua-duanya bagus itu kritikan. Tetapi aku sendiri yang penting lihat hasilnya. Kalau dari dalam aku masih ada yang bisa dikeluarkan, yah berarti aku masih bisa nyanyi,” tuturnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIT)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan