Keyboardist/vokalis The Cottons Kaneko Pardede mengucapkan hal ini saat intermeso antara lagu “Harapan Pt. 1” dan “Lentera”. Sebelum bernyanyi, Kaneko menyempatkan untuk mengingatkan para penonton terkait bencana ini.
“Mari kita doakan saudara-saudara kita di Sumatra yang terdampak banjir. Semoga di sana lekas membaik,” tutur Kaneko.
Di bawah cuaca gerimis yang sama, gitaris/vokalis The Cottons Yehezkiel Tambun menanggapi kondisi bencana tersebut dengan nada sarkas kepada sang istri.
Baca Juga :
Joyland Tetap Hadir Tahun Ini! Ubah Format jadi Intim Tampilkan The Cottons hingga L’Imperatrice
“Itu bencana alam, ya?” tanyanya dengan sarkas.
Kaneko menjawab, “Iya, bencana alamnya lima persen.” Tanggapannya memancing Yehezkiel untuk berkomentar lagi, “Sisanya?”
“Makanya, jangan pada buang sampah sembarangan,” tepis Kaneko untuk mengalihkan omongan.
Ini adalah kali kedua grup The Cottons mengisi panggung Joyland; Mereka perdana bermain pada gelaran Joyland Festival 2024 hari kedua bersama Sunset Rollercoaster, Efek Rumah Kaca, Maliq & D’Essentials, dan The Panturas.
Joyland Sessions digelar pada 29-30 November 2025 di GBK City Park, Jakarta. Acara ini adalah versi dari lebih kecil dan intim dari Joyland Festival, hajatan andalan Plainsong Live. Mereka menghadirkan acara ini akibat absennya Joyland Festival di tahun 2025.
Edisi perdana Joyland Sessions ini akan menampilkan sederet nama yang disegani dari dunia musik internasional maupun Indonesia, termasuk band nu-disco asal Paris, Perancis, L’Imperatrice, serta grup indie pop asal San Diego, Amerika Serikat, TV Girl, sebagai headliner.
Skala Joyland Sessions yang lebih kecil dibanding Joyland Festival membuat adanya sejumlah perubahan signfikan di antara mereka, seperti acara yang berlangsung selama dua hari bukan tiga hari; penampilan musik berada di satu panggung bukan tiga panggung; dan program-program khas Joyland Festival ditiadakan dengan perkecualian area White Peacock untuk berbagai aktivitas bersama keluarga.
Tragedi Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra
Melansir dari MetroTVNews, Bencana banjir bandang yang melanda wilayah Tapanuli dan sekitarnya di Provinsi Sumatera Utara tidak hanya menelan korban jiwa dan merusak infrastruktur, tetapi juga memunculkan temuan mencurigakan dengan banyaknya kayu gelondongan berukuran besar yang ikut terseret dalam arus deras banjir. Temuan ini segera memicu dugaan kuat mengenai adanya praktik pembalakan liar atau illegal logging.
Tragedi ini menyebabkan puluhan warga meninggal dunia dan lebih banyak lagi belum ditemukan. Ditambah, ratusan rumah warga ikut hanyut terkena imbasnya dan aliran listrik dipadamkan selama beberapa hari di daerah Sumatra Utara sehingga mereka terpaksa mengungsi.
(Nyimas Ratu Intan Harleysha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
