Sobat Medcom pasti pernah melihat sebuah video yang menampilkan tumpukan alat pengeras suara yang berjumlah hingga puluhan. Kemudian, bergerak melintasi jalan menggunakan truk hingga membuat orang yang di sekitar waspada dengan suara bisingnya. Itu adalah Sound Horeg.
Biaya Sewa Sound Horeg
Muhammad Rafi Azzamy, mahasiswa Antropologi Universitas Brawijaya sekaligus peneliti yang tengah fokus pada fenomena Sound Horeg, mengungkapkan biaya yang dikeluarkan untuk menyewa Sound Horeg itu terbilang besar. Komunitas atau kampung yang ingin menggelar pesta dengan tata suara menggelegar itu bisa merogoh sampai puluhan juta rupiah.
"Rata-rata sound dengan 16 subwoofer atau yang biasanya terlihat ada di truck itu, yang lebarnya sekitar 3 meter itu, 3-4 meter, tingginya sekitar 3-4 meter juga itu rata-rata biaya sewanya per malam itu paling murah itu Rp30 juta gitu," ungkap Muhammad Rafi Azzamy kepada Medcom.id, melalui sambungan telepon, pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Namun itu bukan menjadi patokan harga untuk menyewa Sound Horeg. Pasalnya, Rafi menjelaskan bahwa biaya sewa Sound Horeg itu bervariasi, tergantung dari seberapa terkenal pemilik sound itu. Semakin penyedia Sound Horeg terkenal dan banyak penggemar, maka biaya sewanya itu semakin mahal.
"Jadi ada banyak rental sound, tapi hanya ada sedikit rental-rental sound yang kemudian menjadi kalau warga nyewa itu menjadi prestige gitu. Kayak idola, idola mereka gitu.
Itu misalkan kalau aku sebut namanya ada Brewok Audio. Terus ada Blizzard Audio, Rizwanda, MD Audio, dan lain-lain. Dan itu pun harganya berbeda, amunisinya berbeda," jelas Rafi.
Ada Sewa Sukarela dari Warga
Meski begitu, beberapa wilayah justru menerapkan gratis biaya sewa, seperti di (Kecamatan) Ngajum, Malang, dan kota Lawang, Jawa Timur. Mereka tidak akan memungut biaya untuk penyewaan Sound Horeg. Para penyewa hanya perlu membayar biaya solar yang digunakan untuk bahan bakar kendaraan truk.
"Yang menarik di Kabupaten, di Ngajum, dan juga Lawang, temuan kami adalah beberapa warga yang menyewa sound atau yang bahkan menyewakan sound itu suka rela gitu tanpa dibayar. Jadi mereka cuma bayar solarnya aja," ujar Rafi.
Kenapa bisa seperti itu? Pasalnya, warga menilai Sound Horeg itu murni sebagai hiburan semata. Jadi, ketika ada salah satu atau sekelompok warga yang memiliki Sound Horeg, tidak ada biaya yang perlu dikeluarkan. Mereka hanya perlu menikmatinya saja.
"Sukarela karena murni untuk hiburan gitu. Jadi ada, ada orang yang punya Sound Horeg itu yaudah untuk happy aja. Jadi untuk hiburan, dan lain-lain," tutur Rafi.
Selain dari popularitas, kualitas Sound Horeg juga menjadi salah satu standar biaya sewa. Contohnya seperti Blizzard Audio yang juga merupakan salah satu pemimpin dari Sound Malang Bersatu, komunitas Sound Horeg di Malang, Jawa Timur. Blizzard Audio ini memang dikenal dari segi pencahayaannya yang disukai warga. Oleh karena itu, biaya sewanya bisa lebih tinggi, mencapai Rp70 juta per malam.
"Dan paling mahal, itu kan juga tergantung lightning ya. Dan misalkan kalau Blizzard, jadi Blizzard ini adalah ketua Sound Malang Bersatu ya, namanya Mas David yang punya, itu semalam itu bisa Rp45 juta gitu. Dan kalau paling mahal dengan skala yang sama 16 subwoofer main lightning dan lain-lain, itu bisa sampai Rp70 juta per malam gitu," ujar Rafi.
Baca juga: Mengenal Fenomena Sound Horeg, Sejarah dan Artinya |
Biaya Pembuatan Sound Horeg
Lantas, bagaimana dengan biaya pembuatan Sound Horeg? Rafi menjelaskan bahwa pembuatan Sound Horeg standarnya memiliki biaya sebesar Rp200-400 juta. Itu untuk melakukan modifikasi dari sound biasa menjadi bergetar dan menambah amunisinya.
Lain halnya dengan Sound Horeg milik Blizzard Audio. Untuk membuat Sound Horeg dengan kualitas seperti mereka, ditambah dengan pencahayaannya, maka Sobat Medcom harus siap mengeluarkan biaya sebesar Rp5-10 miliar.
"Dan kalau Blizzard, skalanya blizzard itu bisa sampai Rp5-10M (miliar) untuk membeli amunisi sound gitu ya," tutur Rafi.
Biaya Sewa Penari Latar dan DJ
Pengalaman maksimal dalam menikmati Sound Horeg tidak berhenti pada tata suara saja. Setiap pertunjukan Sound Horeg itu memiliki penari latar yang akan mengiringi perjalanan, dan itu menambah beban biaya.
Rafi mengatakan bahwa biaya untuk penari latar itu juga berbeda-beda. Setiap penari memiliki nilai yang diukur dari popularitasnya. Contohnya, seperti penari biasa itu bisa disewa dari harga Rp500 ribu hingga Rp1 juta.
"Rata-rata kalau yang sejuta dan lain-lain itu rata-rata ya perempuan yang yaudah dikenal warga desa, dikasih fee, negosiasi fee biasa gitu, atau bahkan dikasihnya secara sukarela. Dan juga perempuan yang mau nari kadang sukarela kalau yang range gitu," kata Rafi.
Namun berbeda dengan penari yang telah dikenal masyarakat luas. Salah satunya seperti DJ Tanti yang telah memiliki ratusan ribu pengikut di Instagram. Penari yang sudah "sekelas" selebgram atau TikTokers itu bisa dibayar hingga puluhan juta rupiah untuk sekali tampil.
"Tapi kalau yang sudah terkenal, professional ya kayak DJ Tanti atau banyak itu di TikTok itu bisa sampai belasan dan puluhan juta gitu," pungkas Rafi.
Para penari latar ini sebenarnya salah satu hal yang menjadi kontroversi dalam fenomena Sound Horeg. Sebagian warga ini menyebut Sound Horeg dengan istilah diskotik masuk desa karena rombongannya dengan penari latar dan lagu elektronik. Ditambah dengan pencahayaannya yang seperti berada di dalam tempat hiburan malam tersebut.
"Ini merupakan ketika dancer-dancer masuk dan juga lampu kelap kelip sound itu masuk, Sound Horeg masuk, DJ masuk, itu terjadi satu fenomena yang disebut sebagai diskotik masuk desa gitu," ujar Rafi.
Alasan Ada Penari Latar di Sound Horeg
Lantas, mengapa para warga masih menyediakan penari latar dalam pertunjukan Sound Horeg? Kembali lagi, gengsi para warga atau wilayah tertentu yang membuat mereka terlihat lebih baik.
"Semakin menyewa penari yang prestige, semakin banyak dancer-nya, semakin meriah sound-nya, maka ya itu semakin baik gitu. Jadi itu yang terjadi gitu," pungkas Rafi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id