Tahun ini, Madani Fest mengangkat tema Misykat (Ceruk Cahaya) sebagai respons terhadap “awan gelap” yakni berbagai krisis kemanusiaan, baik di dalam negeri maupun di tingkat global salah satunya seperti yang terjadi di Palestina.
Direktur Festival Ahmad Rifki menyebut, pengangkatan tema “Misykat” mengandung makna mendalam yang diambil dari Surah An-Nur ayat 35 dan berharap di tengah polemik saat ini, program-program Madani 2025 menjadi spirit atau wadah cahaya untuk bersama mengarahkannya kepada titik terang.
“Misykat atau ceruk cahaya atau ceruk atau reluk cahaya ini diambil dari Surah An-Nur ayat 35, yang kira-kira di tengah awan gelap ini kita membutuhkan bukan hanya apa? Menyalakan cahaya tapi juga mengumpulkan cahaya itu dan memberi wadah dan pengarahannya," kata Ahmad Rifki dalam Konpers Madani IFF 2025.
Dalam Edisi ke-8, sebanyak 95 film dari 24 negara akan diputar selama lima hari penyelenggaraan. Di antaranya terdapat 16 finalis Madani Shorts Film Competition, yang disaring dari 1.711 film peserta yang nantinya akan dinilai oleh 3 juri internasional.
Sejalan dengan tema yang diusung, Madani Fest 2025 juga akan memutar beberapa film Palestina yang bercerita tentang perjuangan seorang remaja berhadapan dengan tentara Israel di wilayah tepi barat.
“Di tengah genosida dan krisis kemanusiaan yang terus berlangsung di Palestina. Kami Madani International Film Festival memutar film All That's Left of You yang tahun 2025. Film ini bersama sutradara Cheyenne Dabis tentang seorang remaja Palestina berhadapan dengan tentara Israel dalam sebuah protes di tepi barat yang menggambarkan sejarah luka, trauma, perlawanan, mimpi juga harapan 3 generasi keluarga Palestina.” tambahnya.
Selain itu Festival ini juga menampilkan program khusus Focus Country yang tahun ini mengangkat Dataran Sahel di Afrika untuk menandai kesadaran dekolonisasi yang terus bergeliat dan untuk membuka wawasan lebih luas mengenai Afrika.
Selain pemutaran film, Madani Fest 2025 menghadirkan program Jakarta Banget yang menonjolkan budaya dan dinamika kota, selaras dengan perayaan Jakarta 500 tahun. Sebanyak 31 komunitas juga diberi ruang menyampaikan gagasan melalui forum diskusi dan kelas pakar.
Ketua Board Madani Putut Widjanarko menegaskan, Madani Fest kini bukan sekadar festival film, melainkan gerakan kultural yang menjadikan sinema sebagai ruang dialog. Sementara Ketua Yayasan Madani, Ekky Imanjaya, menjelaskan bahwa program festival dibagi dalam dua payung besar, yakni pemutaran film serta program IDEAS yang menjadi wadah aktivasi gagasan kewargaan, kekotaan, dan peradaban.
Melalui Madani Fest, masyarakat diajak untuk bersama-sama menyalakan, menggelorakan, dan merayakan cahaya. Tema tahun ini diharapkan dapat memberi terang melalui film-film yang telah terpilih dalam Madani Film Festival.
(Thiyya Iskandar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id