Sebagai sebuah karya eksperimental yang memadukan elemen film hitam putih, film bisu, tari, serta kekuatan komposisi gamelan Bali, Samsara menempuh perjalanan panjang sebelum akhirnya dirilis untuk publik luas.
Produser Gita Fara menjelaskan bahwa proyek ini dirancang hadir dalam dua format sejak awal: pertunjukan langsung (cine concert) dan versi bioskop (recorded). Menurutnya, pemilihan tanggal 20 November 2025 dilakukan agar distribusi film dapat mencapai jangkauan penonton yang lebih luas setelah format langsung diperkenalkan sebelumnya. Ia menambahkan bahwa format bioskop menjadi langkah penting agar karya ini dapat dinikmati lebih banyak publik.
Musik Samsara direkam menggunakan teknologi imersif Dolby Atmos di Movie Studio Bali. Hal ini menjadikannya rekaman imersif Dolby Atmos pertama untuk gamelan Bali dalam film. Proses ini menjadi pengalaman yang menantang sekaligus menyenangkan bagi seluruh kru yang terlibat. Perekaman secara 360 derajat memberikan pembelajaran baru bagi tim dalam memahami tekstur dan dinamika gamelan untuk keperluan sinematik.
Meskipun menghadirkan dua format berbeda, tidak ada proses adaptasi dari versi langsung ke bioskop sebab Samsara telah digagas sejak awal untuk tampil dalam kedua bentuk tersebut. Tantangan kreatif justru terletak pada penciptaan kualitas audio-visual terbaik dengan karakter dramaturgi yang tetap selaras dalam format masing-masing.
“Dengan rilisnya versi bioskop ini, Samsara dapat memberikan pengalaman menonton yang unik bagi pecinta sinema Indonesia. Sebagai film hitam putih dan film bisu dua bentuk yang sangat jarang ditemui dalam perfilman Indonesia, Samsara menawarkan pendekatan sinematik yang berbeda, mengajak penonton menikmati film melalui kekuatan visual, tubuh, dan musik,” ungkap Sutradara Garin Nugroho.
Selain itu Gita juga menilai penayangan Samsara di layar lebar Indonesia memiliki makna yang sangat personal. Ia menyampaikan bahwa tidak ada kebanggaan yang lebih besar bagi seorang produser selain menyaksikan karyanya ditonton dan diterima oleh publik di tanah air. Ia berharap kehadiran Samsara dapat memperkaya ragam tontonan sekaligus menambah ruang bagi karya-karya eksperimental dalam sinema Indonesia.
Pemeran utama Ario Bayu pun menuturkan, “Saya sangat senang Samsara akhirnya tayang di bioskop. Kehadirannya di layar lebar membuat kami dapat bertemu dengan penonton yang jauh lebih luas. Sebelumnya, Samsara hanya bisa disaksikan melalui format cine concert, yang meski menawarkan pengalaman menonton dengan iringan musik live, tetap memiliki keterbatasan akses bagi publik.”
Film Samsara kini dapat disaksikan di berbagai kota di Indonesia.
Sinopsis Film Samsara
Samsara berlatar tempat di Bali pada tahun 1930-an. Bercerita tentang seorang pria dari keluarga miskin yang ditolak lamarannya oleh orang tua kaya dari perempuan yang dicintainya.Dia melakukan perjanjian gaib dengan Raja Monyet dan melakukan ritual gelap untuk mendapatkan kekayaan. Namun, dalam prosesnya, ritual tersebut justru mengutuk istri dan anaknya hingga menderita.
Samsara menampilkan banyak elemen pertunjukan tradisional Bali seperti orkestra gamelan, tari tradisional, topeng, dan wayang yang dipadukan dengan musik elektronik digital serta tari dan topeng kontemporer.
Daftar Pemain Samsara
Ario Bayu
Juliet Widyasari Burnett
Gus Bang Sada
I Ketut Arini
Aryani Willems
Cok Sawitri
Valentine Payen-Wicaksono
Siko Setyanto
I Wayan Wira Kusuma
(Nyimas Ratu Intan Harleysha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id