Eko mengunggah sebuah foto Nussa dan Rara dan mempertanyakan apakah karakter tersebut menggambar anak Indonesia. Ia juga menyebut pakaian yang dikenakan karakter anak laki-laki
khas dengan pakaian anak-anak Taliban.
“Apakah ini foto anak Indonesia? Bukan. Pakaian lelaki sangat khas Taliban. Anak Afganistan. Tapi film Nussa Rara mau dipromosikan ke seluruh dunia. Agar dunia mengira, Indonesia adalah cabang khilafah. Atau bagian dari kekuasaan Taliban,” cuit Eko yang dikutip Medcom.id, Senin, 21 Juni 2021.
Apakah ini foto anak Indonesia? Bukan. Pakaian lelaki sangat khas Taliban. Anak Afganistan.
— Eko Kuntadhi (@eko_kuntadhi) June 19, 2021
Tapi film Nusa Rara mau dipromosikan ke seluruh dunia. Agar dunia mengira, Indonesia adalah cabang khilafah. Atau bagian dari kekuasaan Taliban.
Promosi yg merusak! pic.twitter.com/iLKMVVCGEi
Cuitan ini pun mengundang kritik dari netizen. Termasuk sutradara sekaligus komika Ernest Prakasa.
Ernest me-retweet cuitan Eko dengan sebuah sindiran. “Belum kebagian jatah komisaris ya Mas? Semoga segera, amin!” cuit Ernest di akun @ernestprakasa.
Ia pun memiliki pandangan sendiri soal animasi ini. Menurutnya, film Nussa Rara mempromosikan nilai-nilai yang positif dan menjadi lokomotif industri animasi Tanah Air.
“Nussa juga salah satu lokomotif industri animasi dalam negeri. Semangat terus bawa Nussa ke tempat yang lebih tinggi bro @anggasasongko,” tambahnya.
Belum kebagian jatah komisaris ya Mas? Semoga segera, amin! ???????????????????? https://t.co/tZ2ldzJePn
— Ernest Prakasa (@ernestprakasa) June 20, 2021
Terlepas dari cuitan Eko tersebut, film Nussa akan tayang perdana pada Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN), yang diselenggarakan pada 8-18 Juli 2021, di Korea Selatan. Film ini bercerita tentang Nussa yang ingin mengesankan ayahnya yang akan pulang setelah setahun di luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News