Fathian menegaskan, meski belum ada pembuat film yang secara resmi melayangkan tuntutan, ia sebagai penikmat film merasa perlu menyampaikan pendapat.
“Perfilman Indonesia nggak layak dapet film kayak gini, apalagi di momen sekarang, ketika film Indonesia lagi bagus-bagusnya,” tulis Fathian dalam unggahan tersebut.
Baca juga: Joyland Festival 2025 Dibatalkan |
Ia kemudian mencontohkan bahwa Hollywood dalam beberapa tahun terakhir saja tidak mampu menghasilkan film romansa yang bisa melampaui kualitas film Sore. Fathian juga menyoroti film Tinggal Meninggal garapan sutradara Kristo Immanuel. Menurutnya, meski ini merupakan debut film pertama dari Kristo, hasil yang disajikan tetap berkualitas.
Menurut Fathian, standar film lokal saat ini berada di titik yang sangat tinggi. Ia menilai, jika Merah Putih: One For All benar-benar tayang di bioskop, hal itu sama saja mencoreng pencapaian perfilman Indonesia.
“Kalau film itu beneran tayang di bioskop, di mata gue itu sama aja kayak ngeludahin muka para filmmaker lain yang udah kerja keras bawa perfilman lokal sampai ke titik ini,” tegasnya.
Di akhir unggahannya, Fathian mengaku bingung ke lembaga mana ia bisa melaporkan film yang dinilainya “asal-asalan” tersebut. Dengan nada sarkas, ia bahkan mempertanyakan apakah harus mengadukannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Unggahan itu menuai banyak respons dari warganet. Salah satunya datang dari produser sekaligus sutradara Ernest Prakasa, yang ikut meninggalkan komentar dengan emoji “????” di kolom komentar.
Baca juga: Sinopsis FIlm Merah Putih: One For All |
Safira Prameswari
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id