“Jadi, tahun ini akan ada diskusi bersama saya dan Kamila Andini. Sebenarnya, antara beberapa filmmaker perempuan tuh kita memang sering kumpul dan ngobrol,” ungkap Hannah pada Konferensi Pers JAFF 2025 di Kemang, Jakarta, Rabu (5/11).
Hannah menceritakan ide tentang penciptaan ruang aman bagi para perempuan mulai mencuat ketika ia dan Kamila Andini menjadi narasumber di acara Flobamora Film Festival, Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Agustus lalu. Ia mendapatkan cerita bagaimana minimnya ruang aman bagi para pembuat film di sana, terutama perempuan.
“Di saat kita bertemu sama komunitas (perempuan) di Kupang, ada lagi dari filmmaker setempat yang cerita tentang insiden-insiden yang terjadi atau kurangnya perspektif soal ruang aman dalam lingkungan pekerja di industri perfilman sehingga akhirnya kayak, ‘Oke, ini seru kalau bikin sesuatu (diskusi) tentang itu’,” kenangnya.
Menurut aktris tersebut, membawa diskusi ruang aman bagi perempuan di festival film sebesar JAFF ini menjadi kesempatan baik untuk menyatukan para pelaku sinema maupun sinefil agar lebih sadar dengan ketimpangan ini. Hannah Al Rashid juga diketahui sebagai salah satu aktris Indonesia yang vokal terhadap isu-isu perempuan di industri film.
“Hal-hal kayak gini, menurutku, memang perlu didorong oleh filmmaker perempuan sebagai majority gender (mayoritas gender) yang memang merasa ketimpangan secara relasi kuasa dalam industri,” tegasnya.
Ia berharap diskusi ini akan membawa perubahan dalam kesadaran menciptakan ruang-ruang aman bagi perempuan di industri film Indonesia. Sebagai kelompok rentan, Hannah mendorong setiap pengunjung untuk hadir dalam sesi diskusinya bersama Kamila Andini di JAFF20.
“Tidak hanya untuk perempuan, tapi juga siapa pun bisa datang. Semoga diskusi-diskusi seperti ini justru bisa mendorong orang lain untuk jadi pembawa perubahan dan menciptakan ruang-ruang aman di proyek mereka masing-masing,” tutup Hannah.
Baca Juga :
Ariel Noah Sempat Ragu Ditawari Perankan Dilan
Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) kembali digelar pada akhir tahun nanti. Acara ini akan berlangsung di Yogyakarta selama 8 hari, terhitung dari 29 November hingga 6 Desember 2025. Tahun 2025 menandakan perayaan ke-20 atau dua dekade sejak festival ini pertama kali diselenggarakan tahun 2006. Mengusung tema “Transfiguration”, JAFF ke-20 menggarisbawahi transformasi krusial sebuah festival film yang telah berlangsung selama dua puluh tahun.
Program-program JAFF20 sangat beragam, mulai dari Main Competition, Indonesian Screen Awards, Hong Kong Film Gala Presentation, hingga Cinematic Concert yang menyajikan penampilan langsung salah satu band lokal untuk mengiringi pemutaran film dokumenter mereka serta Inclusive Screening untuk teman-teman difabel.
Jadwal program JAFF20 dan cara membeli tiket dapat ditemukan di akun media sosial resmi @jaffjogja dan situs resmi, jaff-filmfest.org. Tiket dapat diakses melalui situs resmi jaff-filmfest.org dan dibeli di TIX.ID mulai 20 November 2025.
(Nyimas Ratu Intan Harleysha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id