Film yang dirilis pada 8 Oktober 2015, itu merupakan debut Mieke berkiprah di balik layar.
"Sebenarnya, saya jadi produser karena kecemplung. Jadi, bukan sesuatu yang direncanakan. Kita buat karya bersama anak-anak Extravaganza. Alhamdulillah, saya sama Tora ketemu dengan investor film ini. Dia merencanakan dananya untuk membuat suatu karya. Makanya, kita bikin komedi yang enggak asal. Semua kita planning dan konsep. Saya sama Tora memilih kru dan kami kerja keras membuat karya yang bagus buat kita," papar Mieke saat ditemui di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (5/10/2015).
Tak hanya menjadi produser, Mieke turut mengambil peran dalam film arahan sutradara Hilman Mutasi itu. Mencicipi pengalaman sebagai produser, Mieke menilai lebih sulit bekerja di balik layar ketimbang berakting di depan kamera.
"Kesulitannya, ini pertama kali saya di belakang layar. Ternyata, bikin film itu enggak gampang. Tapi kalau disuruh pilih, saya lebih memilih jadi pemain. Beres kerja, ya pulang. Enggak mikir apa-apa lagi. Kalau produser kan terus-terusan. Makanya, kalau ada yang meminta saya jadi produser lagi, saya belum tentu terima. Harus mikir-mikir lagi," jelas istri Tora Sudiro ini.
Dengan jerih payah dan totalitas para artis Extravaganza dalam pembuatan The Wedding & Bebek Betutu, Mieke berharap film tersebut dapat diterima masyarakat.
"Target saya enggak muluk. Setidaknya, saya harus bisa balikin modal investor. Bagaimana caranya biar investor bisa puas," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
