Film yang disutradarai Guillermo del Toro itu menjadi salah satu tajuk utama festival tahun ini. Elordi, yang hadir di teater bersama para pemain lain seperti Oscar Isaac dan Mia Goth, menyaksikan langsung sambutan positif terhadap film yang digarap untuk Netflix tersebut.
Dalam konferensi pers setelah pemutaran, aktor berusia 28 tahun ini membagikan prosesnya memerankan makhluk ciptaan Victor Frankenstein yang kompleks.
"Pendekatan saya lebih pada hal-hal yang tenang, tidak spesifik. Saya berusaha memanfaatkan alam bawah sadar, seperti melepaskan diri, tidak memecah naskah secara berlebihan, dan membiarkan intuisi yang bekerja," jelas bintang film Euphoria itu mengenai akting fisiknya yang mengesankan, dilansir dari Deadline.
baca juga:
|
Keberhasilan Frankenstein di TIFF semakin mengukuhkan transisi karier pria asal Australia itu dari peran-peran remaja ke ranah yang lebih dramatis dan berbobot. Kolaborasinya dengan del Toro, seorang sutradara pemenang Oscar, dinilai sebagai langkah strategis yang membuka babak baru dalam filmografinya.
Sementara itu, Guillermo del Toro menyebut kisah klasik Mary Shelley ini diceritakan ulang dengan skala besar dan sentuhan personal.
"Selama bertahun-tahun saya mencoba menulis tentang hubungan saya dengan ayah saya. Kini, sebagai seorang ayah, cerita ini berubah menjadi kisah tentang dua ayah," tutur sutradara asal Meksiko tersebut.
(Maulia Chasanah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News