Fadli Zon mengatakan bahwa Indonesia memiliki segudang cerita yang tak terhingga untuk bisa diangkat menjadi sebuah film.
“Dengan keberagaman itu, 1340 etnis, 718 bahasa, pasti ceritanya banyak. Ceritanya itu menurut saya infinity,” katanya dalam pidato pembuka peluncuran Festival Film Indonesia (FFI) 2025 di kawasan Gelora, Jakarta Pusat, pada Selasa, 1 Juli 2025.
Hal itu yang membuatnya yakin bahwa sineas Indonesia tidak akan kekurangan ide untuk membuat film. Cerita rakyat dari berbagai daerah bisa menjadi salah satu sumber utamanya.
Baca juga: Diduga Memeras Pasangan Sesama Jenis, Pesinetron MR Ditangkap Polisi |
“Cerita-cerita di Indonesia, cerita-cerita rakyat, ekspresi-ekspresi budaya yang bisa dipilih itu menurut saya semestinya film Indonesia itu tidak mungkin kekurangan ide. Dari sebuah cerita storytelling, tidak mungkin kekurangan ide,” jelas Fadli Zon.
Meski begitu, ia merasa bahwa film-film yang telah dibuat oleh para sineas tanah air memiliki kekurangan dalam skenarionya.
“Mungkin masalahnya sebagaimana yang kita ketahui salah satunya adalah skenario. Skenario kita yang terkadang-kadang mungkin tidak terlalu kuat, seperti cerita pada umumnya kalau secara lisan,” ucap Fadli Zon.
Oleh karena itu, ia meminta agar ada yang menggelar lomba penulisan skenario film secepatnya. Fadli Zonbagme berharap hadiah yang diberikan cukup besar agar menarik minat calon peserta.
“Bahkan saya minta kalau bisa ada lomba skenario film dalam waktu dekat ini. Mungkin diawali dalam beberapa workshop, lomba kemudian hadiahnya agak besar, kalau agak besar nanti pesertanya juga bisa banyak,” ujarnya.
Baca juga: Selebgram Indonesia Divonis 7 Tahun Penjara di Myanmar |
Selain itu, Fadli Zon juga menyinggung mengenai banyaknya film bergenre horor di Indonesia. Ia ingin para sineas juga menggarap film-film dengan genre sejarah, biopik, hingga film untuk anak-anak.
“Kami ingin ada satu afirmasi, terutama pada cerita-cerita film tertentu,” tuturnya.
“Meskipun secara umum film ini adalah satu produk budaya, tetapi mungkin dari sisi yang lain, afirmasi yang diperlukan tuh film sejarah, biopik, film indonesia merdeka, kemudian film anak-anak. Itu perlu juga satu afirmasi yang penting,” lanjut Fadli Zon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News