Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dengan banyaknya tenaga kerja kreatif di bidang animasi. Namun, jumlah animator berkualitas masih perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan industri yang terus berkembang.
"Generasi muda kita yang mempunyai kemampuan khusus dalam memproduksi film-film animasi sebetulnya semakin banyak, tetapi masih belum cukup banyak, kita perlu lagi semakin banyak lagi," ujar Teuku Riefky Harsya dalam kesempatan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis, 20 Maret 2025.
Baca juga: Kata Joko Anwar dan Reza Rahadian setelah Nonton Film JUMBO |
Untuk mencapai tujuan tersebut, Kemenparekraf aktif menjalin kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan, baik formal maupun non-formal, serta lembaga vokasi. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi animator Indonesia.
"Untuk itu juga Kementerian Ekonomi Kreatif saat ini juga terus berkomunikasi dengan para perguruan-perguruan tinggi, termasuk pendidikan-pendidikan formal, non-formal, vokasi juga untuk terus mengembangkan kualitas dari animator-animator kita," jelas Teuku Riefky Harsya.
Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Animasi Indonesia (AINAKI) pada tahun 2020, industri animasi mampu menyerap 24 ribu tenaga kerja, dengan 5.371 di antaranya adalah animator yang didominasi oleh generasi muda.
Salah satu bukti nyata dari kualitas animator Indonesia adalah kesuksesan film animasi anak-anak berjudul JUMBO yang akan tayang di 17 negara. Film produksi Visinema Studios ini melibatkan lebih dari 200 kreator lokal yang menunjukkan potensi besar industri animasi dalam negeri.
Teuku Riefky Harsya berharap semakin banyak film animasi lokal berkualitas yang akan hadir di masa depan. Ia juga ingin menjadikan profesi animator sebagai salah satu pilihan karier favorit bagi generasi muda Indonesia.
"Mudah-mudahan ini juga akan semakin banyak lagi film berkualitas, dan juga animator akan menjadi lapangan pekerjaan yang menjadi favorit anak-anak muda Indonesia," pungkasnya.
Prestasi animator Indonesia tidak hanya diakui di dalam negeri, tetapi juga di kancah internasional. Banyak animator berbakat yang telah berkontribusi dalam produksi film-film Hollywood ternama.
Salah satu contohnya adalah Ronny Gani, animator yang terlibat dalam pembuatan efek visual film Jurassic World: Dominion (2022). Selain itu, ada juga Griselda Sastrawinata, animator yang pernah bekerja di DreamWorks Animation dan Walt Disney Animation Studios, dengan karya-karya seperti Moana (2016), Frozen II (2019), hingga Raya and the Last Dragon (2021).
Dengan potensi besar dan dukungan yang kuat dari pemerintah, industri animasi Indonesia diharapkan dapat terus berkembang dan bersaing di pasar global.
Baca juga: U2 Raih Penghargaan Tertinggi dari Asosiasi Penulis Lagu Terbesar di Eropa |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id