Dua kepribadian yang berbanding terbalik membuat aktris berusia 27 tahun ini harus mencari cara agar bisa menunjukkan akting yang berbeda antarkarakter.
Melalui wawancara eksklusif dengan Medcom, Shalom Razade membeberkan caranya mempersiapkan diri untuk masuk ke dua tokoh yang berbeda ini. Shaloom mengaku bahwa ia menyiapkan sebuah playlist atau kumpulan lagu-lagu yang menggambarkan sifat karakter Sara dan Samira.
“Kalau aku bedainnya, tuh, dengan playlist. Jadinya, Sara punya playlist-nya sendiri. Samira punya playlist-nya sendiri,” ceritanya.
Ketika ditanya lebih lanjut tentang pemilihan genre lagu untuk masing-masing karakter, Shalom membeberkan bahwa Samira kembaran yang masih hidup mendengarkan band rock seperti Guns N’ Roses. Sementara Sara, kembaran yang meninggal dunia, dikaitkan dengan lagu-lagu klasik karya Chopin dan Beethoven.
“Lagu Samira, lagu-lagu kayak rock gitu. Yang kayak, scream your heart out. Kalau Sara beneran classical songs, kayak Chopin (dan) Beethoven. Karena Sara, tuh, main biola,” tutur Shalom kepada Medcom.
Wulan Guritno sempat menimpali, “(Samira dengerin) Guns N’ Roses.”
Mendalami peran untuk karakter Sara saat syuting juga menjadi beban lain untuk Shalom Razade. Ia cerita bagaimana ia harus belajar bermain biola dari nol dan mengikuti les selama dua kali seminggu sembari hadir di kelas aktingnya.
“That's also a challenge for me ‘cause I had to learn to play the violin untuk Sara. Aku ke kelas biola, ada kali seminggu sekali, seminggu dua kali. (Selama ikut) acting coach itu, aku sambil (latihan) tiga mingguan,” paparnya.
Shaloom pun memberikan celetukan, “Yang penting, kan, menghayatinya pas di kamera dan caranya benar. Yang penting mencetnya aja, nih.”
Di kesempatan yang sama, ia juga mengungkapkan tantangan dari memainkan dua tokoh yang serupa tapi tak sama. Ia merasa minder ketika para praktisi akting berkata jujur bahwa latihan ini akan berat. Namun, ia menganggap ini sebagai bagian dari pengalaman.
“Even the acting coaches bilang kayak, ‘Ini sangat berat untuk kamu’ dan mereka, tuh, jagoannya. Mereka udah mengajarkan gitu, maksudnya. Emang awalnya minder, tapi gak tau kenapa, kayak kepingin lebih belajar lagi aja. Jadinya, ini bukan hanya peran tapi it's also an experience,” ungkap Shaloom.
Tentang Film Malam 3 Yasinan
Malam 3 Yasinan menceritakan intrik keluarga besar Opa Hendra (Piet Pagau). Selepas kematian Sara (Shaloom Razade) yang merupakan kembaran Samira–juga diperankan Shaloom, konflik keluarga besar semakin terkuak.Selama ini, Opa Hendra ingin menjaga stabilitas keluarga besarnya: “Menjunjung tinggi kebaikan dan merahasiakan semua keburukan” adalah yang dipercaya Opa Hendra.
Namun, intrik keluarga besar yang melibatkan pertumpahan darah menguak misteri tentang sesuatu yang sebenarnya terjadi di rumah besar Opa Hendra. Tentang apa yang terjadi pada kematian Sara.
Selain menampilkan visual yang menarik di tengah perkebunan tebu, adegan-adegan lain juga menghadirkan teror yang mengintai setiap anggota keluarga. Kini, Sara datang dengan penuh ancaman, bersiap melukai semua yang terlibat dan menutupi kebohongan.
Film Malam 3 Yasinan disutradarai oleh Yannie Sukarya, diproduseri Helfi Kardit, Wulan Guritno, Amanda Gratiana Soekasah, dan Janna Joesoef. Film ini dibintangi oleh Shaloom Razade, Farhan Rasyid, Wulan Guritno, Hamish Daud, Baim Wong, Piet Pagau, Amanda Gratiana Soekasah, Janna Joesoef, Izabel Jahja, Yasmine Aqeela, dan Tien Kadaryono.
Film horor Malam 3 Yasinan akan tayang pada 8 Januari 2026 di bioskop Indonesia.
(Nyimas Ratu Intan Harleysha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News