Hal ini memberi beban tersendiri bagi para pemain serta tim videografer untuk teliti agar tidak mengulang pengambilan gambar dari awal. Wulan Guritno mengungkap proses syuting salah satu adegan inti dari film Malam 3 Yasinan. Aktris ini menceritakan bagaimana satu adegan tunggal harus melibatkan seluruh jajaran pemain.
“Ada satu golden scene yang semua pemain ada. Karena, kan, memang semuanya family, ceritanya. Mereka semua tinggal di kawasan itu. Kawasan pabrik gula itu,” tutur Wulan kepada Medcom.
Para pencipta film, termasuk Wulan Guritno, memilih suasana di mana seluruh anggota keluarga tinggal satu tempat yang sama. Keputusan ini diambil demi menyesuaikan cerita Malam 3 Yasinan yang mengambil latar waktu di tahun 1980-an.
“Film ini, tuh, set-nya tahun 80-an. Kan, dulu kayak gitu, orang-orang kaya (suka) anaknya dikumpulin. Entah satu rumah di istana itu atau dibikinin rumah di sekitar rumah utamanya,” papar Wulan.
Ketika ditanya tentang durasi terlama untuk syuting satu adegan, Wulan menjawab, “Enam sampai delapan jam.”
Lama pengambilan gambar itu memiliki alasan tersendiri. Wulan membeberkan bahwa adegan emas ini diambil menggunakan teknik one shot atau satu kali rekaman tanpa henti dalam durasi yang panjang. Ditambah, adegan ini melibatkan seluruh pemain.
“Karena semua pemainnya ada dan itu dibuatnya one shot. Jadi, kameranya ngikutin semua pemain,” akui Wulan.
Lanjutnya, “Jadi, gak ada close up, wide shot, medium shot gitu, gak ada. Jadi, semua one shot.”
Di kesempatan yang sama, ia juga menjelaskan tantangan dari pengambilan gambar secara kontinu untuk adegan emas ini. Menurutnya, diperlukan kerja sama dan ketelitian dari seluruh pemain serta kru kamera agar mendapatkan gambar yang diinginkan. Jika terjadi satu kesalahan, semua harus mengulang dari awal.
“Nah, itu, satu salah, (semua) ngulang lagi. Itu salah, ngulang lagi. Gitu aja terus sampai akhirnya yang lainnya bagus. Gak ada yang salah tapi ada satu pemain yang gak dapet (adegan), lalu ngulang lagi,” kenangnya.
Tak hanya memberi beban kepada para pemain, teknik one shot juga membutuhkan presisi dari tim videografer agar kamera tidak terhalangi oleh apa pun.
“(Masalah) teknis juga banyak karena one shot itu, kan. (Misal) pergerakan artisnya tidak sesuai hitungannya. Jadi, kameranya menutupi atau kita menutupi lawan main kita, kayak gitu,” pungkas Wulan.
Tentang Film Malam 3 Yasinan
Malam 3 Yasinan menceritakan intrik keluarga besar Opa Hendra (Piet Pagau). Selepas kematian Sara (Shaloom Razade) yang merupakan kembaran Samira–juga diperankan Shaloom, konflik keluarga besar semakin terkuak.Selama ini, Opa Hendra ingin menjaga stabilitas keluarga besarnya: “Menjunjung tinggi kebaikan dan merahasiakan semua keburukan” adalah yang dipercaya Opa Hendra.
Namun, intrik keluarga besar yang melibatkan pertumpahan darah menguak misteri tentang sesuatu yang sebenarnya terjadi di rumah besar Opa Hendra. Tentang apa yang terjadi pada kematian Sara.
Selain menampilkan visual yang menarik di tengah perkebunan tebu, adegan-adegan lain juga menghadirkan teror yang mengintai setiap anggota keluarga. Kini, Sara datang dengan penuh ancaman, bersiap melukai semua yang terlibat dan menutupi kebohongan.
Film Malam 3 Yasinan disutradarai oleh Yannie Sukarya, diproduseri Helfi Kardit, Wulan Guritno, Amanda Gratiana Soekasah, dan Janna Joesoef. Film ini dibintangi oleh Shaloom Razade, Farhan Rasyid, Wulan Guritno, Hamish Daud, Baim Wong, Piet Pagau, Amanda Gratiana Soekasah, Janna Joesoef, Izabel Jahja, Yasmine Aqeela, dan Tien Kadaryono.
Film horor Malam 3 Yasinan akan tayang pada 8 Januari 2026 di bioskop Indonesia.
(Nyimas Ratu Intan Harleysha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News