Review Film 1 Kakak 7 Ponakan

Jakarta: Menjadi seorang anak bungsu tidak selamanya mudah. Apalagi ketika harus menjadi seorang kakak yang mengurus para ponakannya.

Sinopsis Film 1 Kakak 7 Ponakan

 
Moko (Chicco Kurniawan), seorang mahasiswa Arsitektur yang sebentar lagi akan lulus kuliah. Ia tinggal bersama kakaknya, Agnes (Maudy Koesnaedi) dan suaminya Atmo (Kiki Narendra) yang memiliki 3 orang anak dan 1 keponakan.
 
Ketika sedang mempersiapkan kelulusannya, Moko mendapatkan kabar buruk tentang Agnes dan Atmo yang meninggal dunia. Kepergian mereka pun membuat Moko harus mengambil tanggung jawab penuh terhadap para ponakannya.

Sebagai seorang anak bungsu, Moko terlihat masih belum bisa beradaptasi dengan tanggung jawab barunya. Ia juga kesulitan membagi waktu antara keluarga, karier, dan hubungan asmaranya dengan Maurin (Amanda Rawles). 
 
Hal tersebut membuat Moko harus menyisakan fokus kepada keluarganya, dan melepas hal lain yang ada di dalam hidupnya, termasuk mengakhiri hubungannya dengan Maurin.
 
Setelah berjuang 2 tahun menghidupi keluarganya menjadi pekerja lepas, Moko berpikir untuk mencari pekerjaan lain agar memiliki pemasukan yang tetap. Namun beban hidupnya kembali bertambah setelah mantan guru les pianonya datang untuk menitipkan sementara anaknya.
 
Awalnya Moko menolak karena keadaannya pun sedang sulit, tetapi rasa iba dan tak enak hatinya itu membuatnya menerima tanggung jawab dan beban baru dalam hidupnya. Lalu, apakah Moko bisa mengurus dan menghidupi para keponakannya dengan baik?
 
Sobat Medcom bisa menyaksikan kelanjutan cerita 1 Kakak 7 Ponakan di bioskop mulai 23 Januari 2025. Namun sebelum itu, mari simak review film tersebut di bawah ini.
 

Review Film 1 Kakak 7 Ponakan

Film 1 Kakak 7 Ponakan tidak hanya menghadirkan elemen keluarga yang kental, tetapi juga kisah cinta yang jarang ditemukan di kehidupan nyata.
 

Pengorbanan Kakak dan Ponakan
 

 
Moko mengambil peran penting dalam alur cerita film 1 Kakak 7 Ponakan. Karakternya digambarkan sebagai seorang laki-laki yang memiliki kasih sayang besar terhadap keluarganya. Apalagi setelah peristiwa duka yang membuat prioritas hidup Moko berubah.
 
Karakter Moko itu cukup rumit karena memiliki banyak lapisan emosi dalam dirinya. Selain menjadi kakak, ia juga harus menjadi orang tua dan adik yang baik bagi keluarganya. Namun Chicco Kurniawan telah berhasil memperlihatkan kepada penonton bagaimana menyampaikan karakter tersebut dengan baik.
 
Apalagi saat Moko harus mengurus anak dari Agnes yang masih bayi. Suara tangis yang sering terdengar pada awal film meninggalkan trauma baru bagi penonton. Bahkan rasanya seperti seorang ibu yang mengalami baby blues.
 
Selain Moko, ada juga karakter Woko (Fatih Unru) yang harus mengorbankan cita-citanya karena keadaan keluarga yang tidak baik-baik saja. Woko memang terlihat menjadikan Moko sebagai panutan, apalagi Woko juga merupakan seorang kakak.
 
Ketika Moko tidak berada di rumah, Woko akan mengambil alih peran tersebut untuk menjaga keluarganya. Hubungan keluarga yang digambarkan dalam film 1 Kakak 7 Ponakan terlihat sederhana, tetapi berhasil memberikan kehangatan kepada para penonton.
 
 

Baca juga: Upaya Kemenekraf Berantas Pembajakan Film

 
Perjuangan Cinta yang Manis
 

 
Maurin terlihat sangat sayang dan peduli dengan Moko. Perasaan tersebut tidak pernah luntur dari dalam hatinya. Bahkan ketika Moko memutuskan hubungan mereka secara sepihak, Maurin masih terlihat peduli dengan mantan kekasihnya itu.
 
Sebenarnya hidup Moko akan cukup terbantu dengan hadirnya Maurin. Namun Moko melepaskannya karena saat itu prioritas utamanya adalah keluarga.
 
Hingga suatu hari, Maurin dan Moko kembali bertemu dengan hidup yang berbeda. Moko yang masih mencari pekerjaan, bertemu tanpa sengaja dengan Maurin yang berhasil terjun ke dunia Arsitektur.
 
Kisah cinta Moko dan Maurin pun kembali bersemi. Salah satu adegan yang manis untuk dilihat adalah saat mereka berada di dalam mobil sambil bertukar pikiran dan perasaan yang mereka rasakan selama ini.
 

Film Adaptasi yang Segar
 

 
Sutradara Yandy Laurens berhasil membuat film 1 Kakak 7 Ponakan yang diadaptasi dari sinetron tahun 1996 berjudul sama karya Arswendo Atmowiloto ini terasa segar.
 
Meski diadaptasi dari sinetron lawas, film 1 Kakak 7 Ponakan terlihat relevan dengan zaman sekarang. Apalagi dengan beberapa detail di dalam alurnya yang dekat dengan para penonton.
 
Contohnya, saat Woko tidak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Untuk membantu Woko menjadi tulang punggung keluarga, ia pun bekerja sama ojek online. 
 
Ada juga adegan dimana Nina yang diperankan oleh Freya JKT48 bekerja di sebuah restoran cepat saji yang pernah viral beberapa waktu lalu. Kehadiran David “GadgetIn” dengan gaya khasnya itu membuat kejutan bagi para penonton yang memang sering menonton ulasannya tentang perangkat elektrik di YouTube.
 
 

Baca juga: Chris Brown Gugat Warner Bros Rp8,1 Triliun Terkait Pencemaran Nama Baik

 
Hadirkan Beragam Emosi
 

 
Film 1 Kakak 7 Ponakan memberikan beragam emosi kepada para penonton. Tidak hanya akan iba dengan hidup Moko, tetapi para penonton juga bisa merasakan tawa dan haru dari perjalanan hidupnya.
 
Karakter Ano yang diperankan oleh Nadhif berhasil membuat para penonton tertawa dan mencairkan suasana di dalam bioskop. Salah satu adegan yang berkesan adalah saat ia makan martabak red velvet.
 
Ada juga karakter Mas Eka yang diperankan oleh Ringgo Agus Rahman yang meninggalkan kesan khusus bagi para penonton. Karakter Mas Eka ini memberikan sudut pandang baru bagi para penonton sehingga lebih realistis dengan kehidupan nyata.
 

 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id