Tim produksi film Samsara (Foto: medcom/nuel)
Tim produksi film Samsara (Foto: medcom/nuel)

Wayan Sudirana dan Kasimyn Ceritakan Sulitnya Tampil dalam Cine-Concert Samsara

Imanuel R Matatula • 22 November 2024 13:33
Jakarta: Sebelum melakukan turnya ke berbagai negara, Cine-Concert Samsara akan ditampilkan kepada para penikmat seni tanah air pada Desember 2024. Film bisu dengan visual hitam putih ini diharapkan dapat memberikan warna baru pada dunia perfilman tanah air.
 
Karena tidak memiliki dialog, film Samsara memiliki unsur musik yang kuat di dalamnya. Sosok Wayan Sudirana dan Kasimyn dipercayakan Produser, Gita Fara dan Sutradara, Garin Nugroho untuk menggarap musik dalam film ini.
 
Sebagai informasi, keduanya juga mendapat penghargaan sebagai Penata Musik Terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2024.

Kasimyn menjelaskan, memadukan antara musik elektronik dan gamelan Bali yang dibawakan Wayan bukanlah hal yang mudah, banyak penyesuaian yang dilakukan keduanya hingga mendapat keselarasan dalam bermusik.
 
“Beruntungnya teknologi sudah semakin canggih, sehingga musik elektronik saya itu bisa ikutin larasnya gamelan, jadi saya tidak main di 12 not lagi,” kata Kasimyn kepada Medcom.id di kawasan Jakarta Selatan.
 
baca juga: Garin Nugroho Sempat Ragu Bisa Raih Sutradara Terbaik FFI 2024

 
Kolaborasi dengan Wayan membuat Kasimyn kembali memahami bahwa berkarya dalam musik bukan soal nada yang sesuai, atau tidak, hal terpenting baginya adalah keselarasan.
 
“Bagi kami salah satu poin penting yaitu bermain musik dengan laras lagi, bukan masalah fales, gelap atau terang, itu bukan jadi masalah. Karena kalau sudah selaras, mau digelapin, diterangin ya tetap selaras,” tutur Kasimyn.
 
Melalui kolaborasi antara musik elektronik dan gamelan Bali, Wayan mengatakan banyak eksperimen yang dilakukannya untuk mendapatkan suara gamelan yang diinginkan. Itulah yang menjadi tantangan tersendiri baginya dalam film Samsara, belum lagi penampilan Cine-Concert yang katanya akan selalu berbeda setiap dipentaskan.
 
“Cine-Concert kan itu live musiknya, sedangkan pemain gamelan itu main pakai rasa. Kesulitannya itu saat time code di film itu sudah pasti, tetapi perasaan pemain gamelan bisa berubah-ubah, dan ini pastinya berpengaruh pada tempo,” ucap Wayan.
 
Meski memiliki tantangan dalam menyesuaikan waktu film yang ditampilkan dengan live musik yang harus dibawakan secara langsung, Wayan tetap bisa mengatasi hal tersebut. Cara Wayan untuk mengatasi hal itu dengan improvisasi terukur.
 
Wayan menjelaskan ada bagian-bagian musik yang telah dibuatnya khusus jika terjadi ketidak sesuaian musik dan film yang ditampilkan.
 
Sebagai informasi Cine-Concert Samsara akan ditampilkan ke hadapan para penikmat seni Yogyakarta pada 5 Desember 2024 di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas, serta Jakarta pada 13 - 15 Desember 2024 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki.

Sinopsis Samsara


Samsara berlatar tempat di Bali pada tahun 1930-an. Bercerita tentang seorang pria dari keluarga miskin yang ditolak lamarannya oleh orang tua kaya dari perempuan yang dicintainya.
 
Dia melakukan perjanjian gaib dengan Raja Monyet dan melakukan ritual gelap untuk mendapatkan kekayaan. Namun, dalam prosesnya, ritual tersebut justru mengutuk istri dan anaknya hingga menderita.
 
Samsara menampilkan banyak elemen pertunjukan tradisional Bali seperti orkestra gamelan, tari tradisional, topeng, dan wayang yang dipadukan dengan musik elektronik digital serta tari dan topeng kontemporer.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan