Pada konferensi pers di daerah Senayan, Jakarta (19/12), Rachel Amanda menceritakan proses persiapan untuk mendalami karakternya, Tawa. Ia turut dibantu oleh para komika senior, Dany Beler dan Achi Resti, dalam pengembangan materi monolog stand-up. Untuk mengetes kesiapan Amanda, sang sutradara menjalankan suatu ide.
“Terus, Aco sempat menjebloskan aku open mic juga. Itu sangat stres,” kenang Amanda.
Namun, aktris berusia 30 tahun ini mengaku bahwa sesi open mic tersebut mendorong rasa percaya dirinya untuk berakting sebagai komika—walau ia tetap merasa stres. Berbekal pengalaman dari sesi tersebut, ia termotivasi untuk membuat para pemeran tambahan tertawa karena materinya, bukan karena perintah naskah.
“Tapi, di satu sisi, itu ternyata sangat membantu rasa percaya diri ketika berakting stand-up. Karena, ternyata akting stand up-nya tetap stres. Padahal, kan, bisa diatur, ya, penontonnya. Ketawa apa enggak,” ujarnya.
Amanda pun menambahkan, “Tapi, itu aja tetap kayak, ‘Ah, kok kayaknya malah makin sebel kalau penontonnya diatur ketawa. Berarti, gua enggak lucu-lucu amat sampai harus diatur gitu, kan’.”
Kemudian, ia juga mempertegas peran Aco sebagai sutradara yang telah membantunya selama proses pengembangan karakter. Amanda menjelaskan bahwa Aco sangat detail dalam menciptakan karakter Tawa, mulai dari asal usul minat stand-up, interaksi dengan orang tua di film, hingga konflik internalnya.
Film panjang debut Aco Tenriyagelli sebagai sutradara, Suka Duka Tawa, siap menghibur penonton Indonesia pada 8 Januari 2026. Film ini mengangkat kehidupan di balik layar seorang komika perempuan lewat perpaduan drama dan komedi dengan sudut pandang personal.
Suka Duka Tawa ditulis oleh Indriani Agustina, dengan Tersi Eva Ranti dan Ajish Dibyo sebagai produser. Film ini bekerja sama dengan rumah produksi BION Studios dan Spasi Moving Image.
Tidak hanya menampilkan sisi humor dari dunia stand-up comedy, Suka Duka Tawa juga menggali dinamika emosional dan pergulatan pribadi yang jarang terlihat. Film ini menawarkan refleksi tentang bagaimana tawa tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi sarana untuk menghadapi luka dan kesulitan hidup.
Selain Rachel Amanda sebagai Tawa, film ini menampilkan jajaran pemain apik di dunia sinema, seperti Teuku Rifnu Wikana, Marissa Anita, Enzy Storia, Abdel Achrian, Mang Saswi, Myesha Lin, Runny Rudiyanti, Nazira C. Noer, dan Agnes Naomi. Film ini juga menghadirkan trio ABG Siniar: Arif Brata, Bintang Emon, dan Gilang Bhaskara. Kehadiran mereka menambah kedalaman cerita, menciptakan keseimbangan antara humor dan emosi.
(Nyimas Ratu Intan Harleysha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News