Menurut akun Instagram @movreview yang berkolaborasi dengan Toto Soegriwo, film ini menghabiskan dana miliaran dengan proses pengerjaan yang terbilang singkat, dimulai sejak Juni 2025.
“Film berdurasi 70 menit ini diketahui memakan budget produksi hingga 6,7 miliar rupiah seperti yang diutarakan oleh Produser Eksekutif, Sonny Pudjisasono,” bunyi keterangan tersebut.
Alih-alih mendapat pujian, karya produksi Perfiki Kreasindo ini justru menuai kritik pedas dari netizen hingga trending di platform X (Twitter) dengan posisi 40-an. Bahkan tak sedikit yang membandingkannya dengan animasi lokal lain seperti Jumbo.
“Mereka pikir dengan budget dan batas waktu produksi segitu bakal ngehasilin keuntungan seuntung film Jumbo?,” tulis salah satu warganet di akun X melalui unggahan @habisnontonfilm.
Baca juga: Ayu Ting Ting Menangis Haru Saat Duet Bareng Bilqis di Konser |
Hanung Bramantyo Beri Komentar
Sutradara Hanung Bramantyo memberikan pandangannya terkait polemik film ini. Menurut Hanung, pembuatan film animasi memang dibutuhkan biaya besar dan waktu yang lama, dibanding film pada umumnya. Hal itu diutarakan Hanung melalui media sosial Thread.
"Budget 7M untuk Film Animasi, potong pajak 13% kisaran 6M, sekalipun tidak dikorupsi, hasilnya tetap JELEK!!!"
"FYI, Budget pembuatan Film Animasi minimal di 30-40M diluar Promosi. Dan dikerjakan dalam jangka waktu 4-5 tahun. Budget 6M hanya sampai tingkat Previs (kumpulan storyboard berwarna yang digerakkan sebagai panduan Animator). Kalo itu yang ditayangkan, sudah pasti penonton akan resisten. Ibarat membangun rumah, belom dipelur semen dan lantainya masih cor-coran kasar," tulis Hanung.
Merah Putih: One For All digarap oleh rumah produksi Perfiki Kreasindo di bawah Yayasan Pusat Perfilman H Usmar Ismail. Toto Soegriwo bertindak sebagai produser utama, sementara Sonny Pudjisasono menjabat sebagai produser eksekutif. Sutradara dan penulis skenarionya adalah Endiarto dan Bintang Takari, yang juga merangkap sebagai animator visual utama.
Netizen menyoroti kekakuan animasi, grafis yang dinilai kurang memadai, serta narasi yang dianggap lemah.
Menanggapi hal itu, Toto Soegriwo mengunggah tangkapan layar berisi kritik tersebut.
"Senyumin aja. Komentator lebih pandai dari pemain. Banyak yang mengambil manfaat juga kan? Postingan kalian jadi viral kan?” ungkapnya dalam akun @totosoegriwo pada Sabtu, 9 Agustus 2025.
(Maulia Chasanah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id