Yok Koeswoyo (Foto: medcom)
Yok Koeswoyo (Foto: medcom)

Kisah yang Tersisa di Koes Plus di Film Dokumenter Koesroyo

Elang Riki Yanuar • 26 November 2024 08:00
Jakarta: Film Koesroyo: The Last Man Standing segera tayang. Dokumenter musik ini menghadirkan kisah Yok Koeswoyo yang merupakan personel tersisa dari band legendaris Koes Plus.
 
Koesroyo: The Last Man Standing mengisahkan perjalanan hidup Koesroyo Koeswoyo atau yang lebih kita kenal dengan Yok Koeswoyo. Dia merupakan sosok legendaris di balik band Koes Bersaudara yang kemudian dikenal sebagai Koes Plus.
 
Film dokumenter ini mengajak penonton lebih dekat dengan sosok Yok dari berbagai sudut pandang. Mulai dari keluarga, sahabat hingga rekan musisi. Sebut saja seperti Sari Koeswoyo (anak), Michelle Koeswoyo (istri), David Tarigan (Pengamat Musik), Hilmar Farid (Budayawan), dan Ais Suhana (Promotor Konser Musik Indonesia).

"Mengenai film ini ya oke, bagus. Tapi kalau sepatah dua kata ya cukup, kan sepatah dua kata," kelakar Yok Koeswoyo.
 
baca juga: Pengumuman! Musisi Lain Boleh Nyanyikan Lagu Koes Plus, Hanya T Koes yang Dilarang

 
Film dokumenter ini disutradarai Linda Ochy. Ide film ini tercetus ketika Sari Koeswoyo melihat sang ayah jatuh sakit. Sari ingin memberikan sebuah penghormatan untuk perjalanan gemilang Yok dan saudaranya di Koes Plus.
 
"Saya punya kekhawatiran bahwa pakde-pakde saya udah enggak ada terus papa adalah yang terakhir dari Koes Bersaudara dan Koes Plus makanya saya ketemu Ria Pinast dan Linda Ochy terus kita bicara gimana jadinya, harus bikin apa," kata Sari.
 
Proses produksi film ini berjalan selama satu tahun. Linda sengaja mengemas film ini menjadi berdurasi 60 menit meski dia yakin waktunitu tidaklah cukup untuk merekam perjalanan Yok bersama Koes Plus.
 
"Film ini bertujuan untuk menyampaikan berbagai visi kehidupan Yok, visi yang tidak hanya mencari penyelesaian batin tetapi juga mempromosikan kehidupan dan menemukan pola-pola kehidupan yang bermanfaat dari seorang legenda," kata Linda.
 
Film Koesroyo: The Last Man Standing hanya baru ditayangkan secara terbatas. Namun, film ini terpilih sebagai Official Selection di ajang 20th Annual LA Femme International Film Festival dan masuk nominasi Film Dokumenter Panjang Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2024.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan