Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah novel Sangkakala di Langit Andalusia. Karya yang meraih predikat Book of the Year IKAPI IBF 2024 itu tampil sebagai IP utama dalam program industri JAFF Market. Novel tersebut mengisahkan dua warga Indonesia yang ditugaskan mengurai misteri kiamat Islam di Andalusia melalui sebuah inskripsi yang ditemukan di museum Spanyol.
Lewat perjalanan mereka, cerita menggali kembali jejak hilangnya peradaban Islam yang pernah berjaya selama tujuh abad di Eropa. Alur yang bergerak antara masa lalu dan masa kini menghadirkan refleksi tentang harmoni yang dulu terjalin antara Islam, Kristen, dan Yahudi di tanah Andalusia. Sejarah yang pernah padu itu digambarkan runtuh seiring retaknya hubungan antarmanusia.
Karya Hanum sebelumnya yang sudah diangkat ke film layar lebar yakni, Bulan Terbelah di Langit Amerika dan 99 Cahaya di Langit Eropa. Termasuk novel Faith & The City yang diadaptasi menjadi film Hanum & Rangga.
Selain menghadirkan IP unggulannya, Hanum juga membawa lima karya baru yang sedang dalam proses menuju penerbitan pada 2026. Karya tersebut hadir dari berbagai genre yang menurutnya menjadi tantangan kreatif yang ingin ia jelajahi.
"Sebagai penulis, saya tertantang untuk bisa menulis berbagai tema mulai dari drama keluarga, romansa, sci-fi hingga folklore horor. Namun muaranya satu tentang manusia dan kemanusiaannya," ujar Hanum didampingi sang suami, Rangga Almahendra.
Salah satu karya yang akan dirilis adalah Demi Waktu, sebuah roman bertema perjalanan waktu yang terinspirasi dari ayat Quran ketika Allah bersumpah "demi waktu". Kisah ini mengikuti tokoh bernama Indah yang mencoba kembali ke masa lalu demi memperjuangkan cinta yang datang terlambat. Namun dalam upayanya, ia justru menemukan sosok lain yang mencintainya tanpa syarat.
Hanum juga menyiapkan Kasih Single Mom, sebuah drama tentang Kedasih, psikiater yang sesekali menyamar sebagai pria agar dapat menjadi figur ayah bagi putra tunggalnya. Luka masa lalu, relasi yang rumit dengan mantan suami, serta keharusan menjaga perasaan anaknya menjadi inti pergulatan emosional tokoh ini.
Karya lain berjudul Obsesi menampilkan kisah cinta sesama pria yang berusaha mewujudkan keinginan memiliki anak melalui teknologi rekayasa kedokteran dan kecerdasan buatan. Perjalanan ilmiah mereka mengantarkan pada kesimpulan yang pahit bahwa tidak ada obsesi yang mampu menembus garis dan kehendak Tuhan.
Hanum turut memperkenalkan Ruh Alam Rahim, serial spin-off dari film I Am Sarahza yang akan tayang pada 2026. Cerita ini menggambarkan keluh kesah para ruh di alam rahim yang menyaksikan drama kehidupan calon orang tua mereka, menghadirkan kisah puitis tentang takdir dan perjalanan spiritual.
IP lain yang tak kalah unik adalah Black Weton yang menjadi bagian dari Weton Hitam Series. Cerita ini mengangkat dunia kaum gifted di Indonesia dengan latar kosmologi Jawa kuno. Di dalamnya terdapat sosok-sosok yang menjalankan ritual hitam menggunakan benda keramat untuk memperkuat weton hingga menghasilkan kemampuan di luar nalar, namun kekuatan itu justru berbalik membawa bencana.
JAFF Content Market sendiri merupakan bagian dari Jogja-NETPAC Asian Film Festival yang telah berjalan selama dua dekade. Program ini menjadi titik temu antara kreator, investor, produser, dan berbagai pemangku kepentingan industri film Asia, sekaligus ruang lahirnya kolaborasi baru di ranah konten dan perfilman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
