Konferensi JAFF Market 2025 (Foto: Medcom/Rafi)
Konferensi JAFF Market 2025 (Foto: Medcom/Rafi)

JAFF Market 2025 Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Program Barunya!

Rafi Alvirtyantoro • 28 Mei 2025 20:06
Jakarta: JAFF Market kembali menjadi bagian dari Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2025. JAFF Market akan berlangsung di Yogyakarta pada 29 November hingga 1 Desember 2025.
 
Untuk tahun kedua ini, JAFF Market kembali digelar selama tiga hari. Namun Commissioner JAFF Market, Ajish Dibyo, mengatakan bahwa ada perbedaan dari edisi sebelumnya. 
 
“Tahun ini yang membedakan dengan penyelenggaraan tahun lalu, Opening JAFF Market dan Opening JAFF Festival itu akan di hari yang sama,” kata Ajish Dibyo di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu, 28 Mei 2025.

Diketahui bahwa JAFF 2025 akan digelar pada 29 November hingga 6 Desember 2025.
 
Perubahan itu diharapkan memberikan pengalaman yang sama bagi para pelaku industri film nasional maupun internasional dalam membuka JAFF secara bersamaan.
 
baca juga: 

JAFF 2025 Perluas JAFF Market Agar Film Indonesia Masuki Pasar Global


 
Market Director JAFF Market, Linda Gozali, menilai perubahan tersebut bisa membagi fokus para pengunjung, agar bisa menikmati film yang ditayangkan dan juga program-program yang hadir di JAFF Market 2025.
 
“Supaya tiga hari kami di awal, semua bisa fokus kepada bisnis, pengembangan, perencanaan untuk lima tahun ke depan. Kemudian setelah itu kita nonton,” ujar Linda Gozali. 
 
“Maunya JAFF Market dan JAFF Festival hadir bukan untuk mengkanibalisasi, tetapi justru saling mendukung,” lanjutnya.
 
Pada JAFF Market 2024, sebanyak 6.723 pengunjung yang hadir untuk berpartisipasi dari 19 Negara. Dampak ekonomi yang dihasilkan mencapai angka Rp36 miliar.
 
Oleh karena itu, ada 6 program utama yang akan hadir di JAFF Market 2025. Berikut adalah daftarnya:
  1. JAFF Future Project (Inkubasi Proyek & Pendampingan Kreatif)
  2. Content Market (Presentasi IP & Business Matchmaking)
  3. Talent Day (Mentorship Talenta Baru & Networking)
  4. Film & Market Conference (Forum Diskusi Industri & Dialog Kebijakan)
  5. Market Screening (Pemutaran Privat untuk Audience, Buyer & Distributor)
  6. Film Lab (Workshop Khusus & Pengembangan Proyek)

Head of Program JAFF Market, Gitar Fara, mengungkapkan bahwa edisi tahun ini akan memiliki sesi open pitch. Nantinya sesi open pitch akan mempresentasikan proyek-proyek yang ada di program JAFF Future Project.
 
“Kami akan mengadakan open pitch kepada para industri, para psikologis yang hadir di film market. Harapannya akan memperbanyak lagi kolaborasi antar pelaku industri juga di Indonesia,” ungkap Gita Fara.
 
Ia pun menjelaskan bahwa program-program yang hadir di JAFF Market 2025 memiliki tiga fokus utama. “Ada 3 hal yang kita fokuskan, yaitu creating the hub dan juga menjembatani jarak dari para filmmaker selaku industri dan juga investor dan lain-lain. Kita juga mendorong kolaborasi,” jelas Gita Fara.
 
Pada kesempatan itu, Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Giring Ganesha, menyampaikan bahwa JAFF Market bisa seperti Marché du Film atau Pasar Film Cannes, salah satu pasar film terbesar di dunia.
 
“Saya yakin JAFF Market ini akan menjadi seperti Marché du Film Cannes, seperti market filmnya Indonesia. Bahkan saya rasa market film terbesar di Asia itu seharusnya diambil oleh JAFF Market,” ujar Giring Ganesha.
 
Antusiasme terhadap JAFF Market 2025 bisa dilihat dari 50% booth yang telah terisi, minat sponsor bertumbuh, dan sejumlah kemitraan internasional sedang dijajaki. Alumni JAFF Market 2024 pun telah menembus panggung global, seperti film Pangku karya Reza Rahadian yang tampil di Marché du Film Cannes 2025 dalam program HAF Goes to Cannes. Ada juga tiga IP lokal, yaitu Bandits of Batavia, Jitu dan Locust, yang berhasil tampil di Forum Pitching IP Cannes.
 
JAFF Market lahir sebagai hub industri untuk menghubungkan sineas, talenta baru, kreator konten, investor, institusi film, media, dan komunitas film. Kini, JAFF Market telah menjadi pasar film terbesar di Asia Tenggara yang membuka peluang kerja sama dan bisnis lintas sektor industri.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan