"Saya memang punya passion luar biasa di film making. Saya ingin ada proyek, jerih payah yang biasanya di depan layar, sekarang lebih banyak belajar menciptakan sesuatu karya sendiri," kata Rio saat ditemui di Artotel, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2016).
Di film Wonderful Life, Rio memang pertama kalinya menjadi produser film layar lebar. Dari pengalaman perdana itu, perjalanan Rio sebagai produser berlanjut.
"Yang pertama ini. Kedua, Filosofi Kopi versi sekuelnya. Kalau yang lagi berjalan, ada program televisi untuk salah satu televisi swasta, saya jadi produser. Menyiapkan dokumenter reality show sama video dokumen acara perjalanan travelling gitu," tambahnya.
Salah satu yang menjadi pertimbangan Rio memilih menjadi produser film karena industri film saat ini kian pesat. Banyaknya persaingan antara pembuat film membuat Rio tertantang menyajikan film yang berkualitas.
"Menurut saya, ini tantangan menarik. Bagaimana produser membuat film yang menarik. Visi itu yang ingin saya bawa dalam membuat karya terbaik. Yang memiliki cerita dengan banyak nilai-nilai yang bisa kita eksplorasi," tuturnya.
Film Wonderful Life diangkat dari sebuah buku berjudul yang sama karya Amalia Prabowo. Film yang disutradarai Agus Makkie itu akan tayang tahun ini.
Wonderful Life menyampaikan sebuah pesan bahwa perjalanan hidup begitu indah jika kita melihatnya dari kacamata anak-anak.
Film ini bercerita tentang pengalaman Amalia Probowo, Ibu Aqil yang memiliki seorang anak berusia 10 tahun yang menyandang disleksia. Bersama ibunya, Aqil menjalani terapi disleksia dengan penuh keseruan dan kebahagiaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
