"Pesan saya agar teman-teman memperhatikan tiga jaga; jaga hati, jaga ibadah, dan jaga nama baik Indonesia," kata Umar di Masjid Jami Itaewon, Seoul, sebagaimana dalam rilis yang diterima Medcom.id pada Minggu, 12 Agustus 2018.
Bisa menunaikan ibadah haji menjadi daya tarik tersendiri bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI). Terlebih, kata Dubes, mereka termasuk diberi kemudahan rezeki sekaligus ditunjang dengan kondisi badan yang kuat karena rata-rata masih dalam usia muda.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Naik haji bagi PMI bukan suatu hal yang sulit dijangkau. Pendapatan mereka cukup, belum lagi soal kuota haji yang masih begitu terbuka," kata Umar.
Salah satu calon haji asal Brebes, Jawa Tengah, Cahyono menceritakan, kesempatan berhaji dari Korsel tidak boleh disia-siakan. Selain kuota yang longgar, segala prosesnya pengurusannya pun berlangsung sangat cepat.
"Tidak perlu antre bertahun-tahun," kata dia.
Serupa di Indonesia, WNI yang hendak berhaji dari Korsel juga menghelat syukuran dan doa bersama beberapa hari sebelum berangkat. Mereka mengumpulkan teman-temannya di masjid Indonesia untuk bermunajat dengan harapan dikaruniai kesehatan dan keselamatan.
Secara populasi, dari 51 juta penduduk Korsel, penganut agama Islam cuma 35 ribu orang. Separuh dari penduduk memilih untuk tidak menganut agama, sementara 19,7% merupakan penganut Kristen, Budha (15,5%) dan Katolik (7,9%).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SBH)
