Menag Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan, 5 perkara pada fase pra-wukuf pemberhentian layanan katering dan bus salat lima waktu (salawat), aspek kesehatan jemaah, sosialisasi wukuf, dan mengintensifkan manasik haji di Arafah.
"Termasuk prosesi di Muzdalifah dan Mina agar jemaah siap dari sisi mental dan ibadah," kata Menag, dalam rilis yang diunggah laman Kemenag.id Kamis, 16 Agustus 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Beda lagi dengan 5 formula yang diterapkan dalam fase-wukuf, termasuk Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina). Kata Lukman, di dalamnya aksi sweeping (sapu bersih) jemaah yang berada di Mekkah untuk seluruhnya dibawa ke Arafah pada 8 Zulhijah 1439 H (19 Agustus 2018).
"Kita membagi keberangkatan dalam tiga waktu yakni pagi hingga zuhur, zuhur hingga pukul 16.00, dan pukul 16.00 sampai pukul 18.00,” kata Menag.
Pembagian itu dilakukan untuk mengimbangi banyaknya jumlah jemaah Indonesia, "Petugas harus memastikan betul seluruh jemaah sudah berada di Arafah tanggal itu," kata dia.
Masih dalam fase-wukuf, formula berikutnya adalah setiap maktab untuk menuju Arafah disediakan 21 bus. Ketiga, fokus pada pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina yang per maktabnya dibatasi 7 bus. Keempat, perhatian untuk melakukan lontar jumrah.
"Termasuk bagi jemaah yang akan melakukan thawaf ifadhah," tambah Lukman.
Berikutnya, formula 3 yang diterapkan fase pasca-wukuf. Pertama, memastikan petugas untk kembali ke pos masing-masing persis sebelum proses ibadah yang meliputi Armuzna.
"Kedua, memastikan kepulangan jemaah gelombang I ke Tanah Air melalui 13 embarkasi. Dan ketiga, memastikan pergerakan jemaah gelombang II untuk menuju Madinah," jelas dia.
Menag meyakini, formula 5-5-3 ini menjadi faktor kelancaran penyelenggaraan haji Indonesia. Menag mengatakan, saat ini predikat baik sudah diapresiasi banyak pihak terhadap penyelenggaraan haji yang dilakukan Pemerintah Indonesia.
Untuk tahun ini, total petugas haji Indonesia berjumlah 4.520 orang yang terdiri dari 2.535 petugas kloter, 755 petugas non-kloter, dan 1.230 petugas pendukung.
"Inilah sejarah penyelenggaraan haji yang didukung jumlah petugas terbesar," pungkas Menag.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SBH)
