Tarwiyah adalah melakukan napak tilas perjalanan yang pernah dilakukan Nabi Muhammad saw. Jemaah akan melakukan perjalanan dari Mekah ke Mina pada 8 Zulhijah sejauh 14 kilometer. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dari Mina ke Arafah untuk bergabung dengan jemaah lain yang berangkat dari Mekah.
Dalam melakukan tarwiyah, biasanya jemaah haji menempuh perjalanan Mekah-Mina dengan jalan kaki, ada pula yang naik bus.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tak sedikit jemaah haji asal Indonesia melaksanakan tarwiyah. Pemerintah tidak melarang, namun mengingatkan bahwa segala risiko yang datang ditanggung jemaah.
Menag RI Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, alasan pemerintah tidak memfasilitasi tarwiyah adalah lantaran Kemenag RI berpedoman kepada keabsahan ibadah.
“Tidak pada afdlaliyat atau keutamaan,” kata Menag, sebagaimana dirilis laman Kemenag.go.id, Rabu, 15 Agustus 2018.
Menag mengimbau, jemaah yang melaksanakan tarwiyah hendaknya mempersiapkan kondisi fisik yang prima.
"Kondisi kesehatan jemaah berpotensi terkuras dan kelelahan karena harus melakukan perjalanan ekstra ke Mina,” kata Lukman.
Padahal, kata Menag, Mina di hari tersebut belum siap ditinggali jemaah.
"Karena pada saat yang sama seluruh muassasah, maktab dan petugas kita fokus berada di Arafah," kata Menag.
Dengan kondisi seperti itu, Kemenag sangat khawatir dengan kondisi jemaah yang melaksanakan tarwiyah, baik dari sisi keamanan maupun kenyamanan.
"Saya imbau regu dan rombongan serta Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) memiliki tanggung jawab tinggi kepada jemaahnya yang ikut tarwiyah," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SBH)