"Sejak tahap pertama pagi hari lalu, siang, dan kemudian sore, semua sudah berada di sini (Arafah)," kata Lukman di Arafah, Arab Saudi, Jumat, 9 Agustus 2019.
Perjalanan dari Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja (Daker) Makkah di Syisyah, Makkah, menuju Arafah yang berjarak 21,9 km memakan waktu kurang dari satu jam. Kota Makkah cenderung lengang, namun jalanan menuju Arafah dipadati bus-bus yang mengangkut jemaah hingga menghadirkan beberapa titik kemacetan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Tapi bagi jemaah haji Indonesia, dari sisi waktu cukup cepat dan tidak ada kendala kemacetan berarti di jalan raya," kata Lukman.
Fasilitas baik
Menag tiba di Arafah pukul 17.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Bersama petugas, ia langsung meninjau tenda-tenda jemaah, termasuk fasilitas pendingin udara (AC), kesehatan calon haji, hingga kondisi dapur.
"Ada satu-dua AC yang tidak bisa bekerja normal, tapi segera dilaporkan kepada petugas dan berhasil dihidupkan kembali," kata Menag.
Ihwal kesiapan dapur, Lukman mengatakan semua bahan makanan lengkap bahkan sudah ada yang diolah dan siap didistribusikan ke jemaah.
"Pos kesehatan juga tidak ada lonjakan pasien karena ada beberapa tempat tidur terlihat kosong. Itu artinya, pasien jauh lebih sedikit daripada kapasitas yang ada," katanya.
Meskipun begitu, Menag mengimbau agar jemaah yang sudah sampai di Arafah lebih banyak memanfaatkan waktu untuk beristirahat agar bisa memulihkan stamina mengingat pada pelaksanaan wukuf dipresiksi suhu Arab Saudi dalam keadaan yang cukup panas.
"Lebih baik makan yang cukup, istirahat yang cukup," kata Lukman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SBH)