"Saya malah tidak menyangka menjadi yang termuda," kata Aulia, Selasa, 14 Agustus 2018.
Perempuan kelahiran Banyumas, 18 Mei 2000 mengaku mengantre sekitar 7 tahun untuk berangkat haji ke tanah suci. Ia mendaftar sejak tahun 2011.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Mendaftar bersama bapak dan ibu sejak saya kelas enam SD," tutur anak bungsu dari dua bersaudara itu.
Aulia baru saja lulus dari Sekolah Menengah Atas. Ia kini diterima di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) di Yogyakarta.
Demi menunaikan niatnya beribadah, sebagai mahasiswa baru, Aulia mengajukan izin pada pihak kampus. Ia tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar hingga kepulangannya dari tanah suci.
"Alhamdulillah diperbolehkan oleh pihak kampus," ujar dia.
Bersama ayah dan ibunya, Aulia diberangkatkan melalui Bandara Adi Soemarmo Boyolali pada Selasa, 14 Agustus 2018. Ia tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 91.
Di tanah suci nanti, Aulia mengaku tidak punya doa muluk-muluk. "Hanya ingin berdoa untuk orang tua, ingin usia panjang, bermanfaat bagi banyak orang dan memiliki takdir yang baik," pungkas dia.
Hingga saat ini Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Haji Donohudan telah memberangkatkan 91 kloter jemaah haji asal Jateng dan DIY. Jemaah yang telah diberangkatkan seluruhnya berjumlah 31.888 orang.
Adapun jumlah jemaah haji Jateng DIY yang tercatat wafat di tanah suci hingga saat ini mencapai 15 orang. Sementara satu orang calon haji wafat di tanah air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)