Ibadah haji di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. (Kemenag)
Ibadah haji di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. (Kemenag)

Timwas Haji DPR: Bus untuk Jemaah Jauh dari Ramah Lansia

Haji haji Haji 2024 ibadah haji lansia DPR RI
Despian Nurhidayat • 12 Juni 2024 13:07
Jakarta: Timwas Haji DPR RI melakukan sidak transportasi jemaah haji RI ke Terminal Shaeeb Amer, Makkah. Dalam sidak itu, Timwas Haji DPR RI menilai bus untuk jemaah masih jauh dari harapan ramah lansia.
 
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily menyampaikan kedatangan Timwas ke terminal untuk memastikan apakah layanan transportasi para jemaah terlayani dengan baik. Terminal Shaeeb Amer sendiri melayani bus sholawat untuk 16 sektor, terutama Raudoh, Syisyah, dan Jarwal.
 
"Kami tadi tanyakan ke pihak Kementerian Agama yang memberikan pelayanan transportasi sholawat ini, mereka telah mengontrak sebanyak 514 bus dan hanya 20 bus yang dinilai ramah lansia dengan struktur bus yang diperuntukkan untuk lansia dan difabel," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Rabu, 12 Juni 2024.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Berdasarkan data Kemenag, terdapat 40 ribu jemaah haji berusia lanjut (lansia). Ace menilai pelayanan transportasi dengan hanya 20 bus tersebut masih jauh dari harapan haji ramah lansia.
 
"Terus terang saja, bagi kami dari hasil pemantauan kami masih belum menunjukkan bahwa jumlah bus yang disediakan bagi calon jemaah haji ini jauh dari ramah lansia," kata dia.
 
Dari 514 bus yang disediakan, Kemenag hanya menyediakan 20 bus ramah lansia. Padahal jumlah jemaah lansia sendiri mencapai 40 ribu.
 
"Kalau 40 ribu dilayani dengan 20 bus tentu sangat belum memenuhi harapan ramah lansia itu," jelas dia.
 
Timwas juga sempat mengecek kondisi armada bus. Mereka mempertanyakan pintu bus yang dinilai tidak ramah lansia.
Baca:Memahami Rukun Haji, Ibadah Haji Tak Sah Bila Jemaah Tinggalkan Salah Satunya

Namun, petugas mengatakan bahwa bus tersebut merupakan bus lower deck yang ketinggian akses masuknya bisa diturunkan, meski untuk naik tetap menaiki dua undakan anak tangga.
 
Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus menambahkan bahwa terjadi permasalahan berulang dalam penyelenggaraan ibadah haji yang masih menjadi tantangan hingga saat ini. Lodewijk seraya mengingat pengalamannya pada 2012 yang mencerminkan masalah serupa, terutama dalam hal manajemen transportasi.
 
"Saya kebetulan ikut (pernah ikut haji) reguler walaupun saya waktu itu (menjabat sebagai) Panglima Kodam, tapi saya merasakan hal yang sama terjadi di titik yang sama itu (kejadian) Muzdalifah tertunda sekian jam, kalau dulu hampir 18 jam kemarin ada juga tapi kan dampak bagi jemaah-jemaah lansia itu jadi dampaknya sangat besar," ujarnya.
 
Lodewijk menekankan pentingnya manajemen yang baik untuk memastikan kelancaran penyelenggaraan puncak ibadah haji. "Prinsip dari pengawasan ini bagaimana pada puncak penyelenggaraan Haji ini berjalan lancar aman dan tertib," tegasnya.
 
Salah satu solusi yang diusulkan adalah peningkatan penggunaan teknologi dalam pengawasan jemaah. Lodewijk menyebut aplikasi yang bisa memonitor posisi jemaah sebagai langkah positif.
 
"Aplikasi itu saya pikir itu bagus ya yang mudah-mudahan berikutnya karena kemarin itu kan kalau aplikasi sudah ada dan dengan teknologi. Sekarang saya pikir enggak ada masalah untuk itu diintegrasikan dengan telepon handphone aja udah bisa monitor," kata dia.
 
Penerapan teknologi ini diharapkan bisa mengatasi masalah jemaah yang hilang atau tersesat. "Kita udah tahu di mana titik-titik kejadian tersebut karena ini sudah berjalan panjang seharusnya udah bisa dipetakan artinya di situlah ditaruh para pengawas," ujar Lodewijk.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(LDS)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif