"Pesan almarhum yang paling sering didengar adalah rasa kecintaan yang luar biasa kepada Tanah Air," kata Lukman saat memberikan sambutan penghormatan terakhir sebelum jenazah almarhum dibawa ke Masjidil Haram, Makkah, Selasa, 6 Agustus 2019.
Mbah Moen, sapaan karib almarhum, menurut Menag, senantiasa mengajarkan nilai-nilai kebangsaan. Di tengah kemajemukan dan keragaman Indonesia, Mbah Moen selalu mengupayakan agar semuanya berdasarkan pada prinsip persatuan dan persaudaraan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca:Mbah Moen Meninggal Dunia
"Saya bersyukur Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi bisa sangat cepat mengurus proses jenazah. Saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, juga pihak rumah sakit yang juga sangat profesional bekerja dengan serba cepat dan cermat," kata Lukman.
Mbah Moen wafat di usia 90 tahun. Dia lahir di Rembang, Jawa Tengah, pada 28 Oktober 1928. Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah itu menghembuskan napas terakhirnya di salah satu rumah sakit di Makkah, Arab Saudi.
Ulama karismatik ini juga tercatat sempat aktif di dunia politik dengan menjadi anggota DPRD Rembang selama tujuh tahun. Dia kemudian berkonsentrasi mengurus pondoknya setelah masa tugasnya selesai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SBH)