Badai pasir berlangsung sekitar satu jam. Kekuatan angin yang cukup kencang merobohkan satu tenda yang digunakan untuk dapur. Sementara seluruh tenda yang digunakan jemaah tetap aman dan selamat.
Ketika reda, Menag Lukman berkeliling ke seluruh tenda jemaah yang tersebar dalam 70 maktab. Di hadapan jemaah kloter JKG-21, misalnya, Menag menyapa hangat seluruh jemaah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Bapak-ibu sekalian, saya mohon maaf sekali, ada jemaah yang belum makan? Ini tadi angin kencang dengan hujan, sehingga proses penyiapan makan agak terganggu,” kata Menag, seperti diunggah laman Kemenag.go.id, Senin, 20 Agustus 2018.
Baca: Badai Hujan Menerpa Tenda Jemaah Haji di Arafah
"Mudah-mudahan ini merupakan ujian. Istirahat yang cukup dan semoga dapat melaksanakan wukuf dengan sebaik-baiknya," lanjut Lukman.
Agar jemaah tidak menunggu lama, Menag pun langsung memerintahkan Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Arafah Arsyad Hidayat, agar pihak maktab segera mendistribusikan makan malam.
Menurut kesaksian satu jemaah Mohammad Khoeron Durori, struktur tenda tahun ini relatif lebih kuat ketimbang 2016.
"Dua tahun lalu saya menjadi petugas haji dan kualitas tenda tidak seperti ini," kata dia.
Pada tahun tersebut, angin kencang juga melanda Arafah. Meski kekuatannya lebih rendah dari tahun ini, namun kala itu banyak dijumpai tenda yang ambruk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SBH)