Menurut Menag, dua penyedia katering yang didatangi, yakni Global Tastes yang berada di kawasan Jabal Nur dan Nobles Tastes yang terletak di Sharayya, Mekah tidak mengalami kendala berarti.
"Alhamdulillah, juru masak kedua katering tidak menemui kendala dengan daftar menu yang kita berikan,” kata Lukman, sebagaimana dilansir dalam laman Kemenag.go.id, Selasa, 14 Agustus 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kepada mereka, Menag tetap menekankan untuk bisa menjaga mutu dan ketepatan waktu dalam segi distribusi.
"Kalau terlambat, bagi jemaah implikasinya serius," kata Menag.
Keterlambatan distribusi katering makin perlu dihindari lantaran jemaah haji Indonesia saat ini sudah tidak diperbolehkan mengolah masakan secara mandiri. Fasilitas hotel berbintang dan telah ditertibkannya pedagang kaki lima oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi membuat jemaah hanya bisa mengandalkan makanan yang disalurkan penyedia katering resmi.
Guna memastikan hal itu, Menag menjelaskan, di setiap hotel sudah ditempatkan petugas khusus untuk mencoba makanan secara acak.
"Para petugas ini mempunyai kemampuan dasar untuk menguji makanan itu basi atau tidak," kata dia.
Pada akhir musim haji 2018, Kemenag akan mengevaluasi para penyedia katering yang terlibat dalam kontrak. Menag mengaku tidak akan mentolerir perusahaan katering yang wanprestasi.
"Mereka yang tidak tepat waktu mendistribusikan makanan atau menyajikan sudah basi kita coret," ujar Menag.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SBH)