YOUR FASHION
Wapres Gibran dan Selvi Kenakan Baju Adat Berbeda di HUT ke-80 RI
Mia Vale
Minggu 17 Agustus 2025 / 11:29
Jakarta: Upacara Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2025 kembali di gelar di halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Dengan dihadiri Presiden Prabowo Subianto didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, para menteri, pejabat negara, dan masyarakat umum, momen HUT ke-80 RI berlangsung meriah dan khidmat.
Saat tiba di Istana Merdeka, Wapres RI Gibran mengenakan baju adat Kerawang Gayo, khas Aceh Tengah, berwarna hitam. Sementara sang istri, Selvi Ananda, tampak cantik mendampingi sang suami, mengenakan pakaian adat Palembang.
Baca juga: Soroti TBC, Menkes: Wapres Gibran Bilang Lingkungannya Banyak yang Kena
Tak hanya itu, keduanya ditemani buah hati mereka, Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah. Yuk, tilik makna di balik pakaian mereka!
.jpg)
(Selvi Ananda, tampak cantik mendampingi sang suami, mengenakan pakaian adat Palembang di HUT ke-80 RI. Foto: Dok. Tangkapan layar YouTube Liputan 6/SCTV)
Busana adat Kerawang Gayo merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang kaya dengan makna dan estetika. Berasal dari suku Gayo di Aceh Tengah, pakaian adat ini memiliki daya tarik yang istimewa, baik dari segi warna maupun motif yang diusungnya. Buaana adat ini pun memiliki keunikan yang terletak pada motifnya.
Mengutip dari berbagai laman, beberapa motif yang umum dijumpai pada busana adat ini antara lain Emun Berangkat (Awan Berarak), Pucuk Ni Tuis (Pucuk Rebung), Puter Tali (Pilin Berganda), Tapak Seleman (Tapak Nabi Sulaiman), Peger (Pagar), dan Ulen (Bulan). Masing-masing motif menggambarkan aspek-aspek kehidupan yang penting bagi suku Gayo.
Warna-warna yang digunakan dalam busana adat Kerawang Gayo pun memiliki makna khusus. Umumnya, warna yang dipakai benang putih, merah, kuning, dan hijau.
Warna ini digunakan pada latar belakang berwarna hitam, kuning, merah, atau putih. Warna-warna yang digunakan dalam baju adat Gayo juga memiliki makna simbolis yang kuat. Hijau melambangkan kedamaian dan keharmonisan dalam masyarakat. Kuning mewakili kekuasaan dan keberanian.
Putih menggambarkan kesucian dan ketakwaan. Merah melambangkan kearifan adat, sementara hitam mengingatkan akan pentingnya tetap membumi dan rendah hati.
Melansir dari berbagai sumber, terdapat dua jenis pakaian adat Sumatera Selatan yang populer, yakni baju adat Aesan Gede dan Paksangkong. Untuk Aesan Gede dibuat sepasang untuk laki-laki dan perempuan.
Khusus untuk perempuan merupakan baju kurung yang menutup hingga bagian kaki, dengan dominasi warna merah yang berhiaskan berbagai motif berwarna keemasan.
Bagian dada pada busana perempuan juga ditutupi jubah emas bermotif bunga bintang dan rantai emas yang senada dengan busana pria. Sebagai penutup kepala juga terdapat sebuah mahkota emas yang bentuknya serupa dengan bunga cempaka. Mahkota ini dalam bahasa setempat biasa disebut sebagai cempako.
Sementara itu, baju Paksangkong untuk perempuan juga memakai memakai baju kurung atau dodot berwarna merah bermotif taburan bintang emas yang memanjang hingga bagian kaki. Hiasan kepala berupa mahkota paksangkong, teratai penutup dada, serta kain songket bersulam emas.
Baca juga: Wapres Gibran Bilang Kemenyan Dipakai untuk Parfum Gucci-LV, Begini Faktanya!
Mahkota Paksangkong dipakai di kepala bagian kening. Pada mahkota terdapat motif hias bunga teratai dan setangkai bunga mawar, serta motif dasar berbentuk lingkaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Dengan dihadiri Presiden Prabowo Subianto didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, para menteri, pejabat negara, dan masyarakat umum, momen HUT ke-80 RI berlangsung meriah dan khidmat.
Saat tiba di Istana Merdeka, Wapres RI Gibran mengenakan baju adat Kerawang Gayo, khas Aceh Tengah, berwarna hitam. Sementara sang istri, Selvi Ananda, tampak cantik mendampingi sang suami, mengenakan pakaian adat Palembang.
Baca juga: Soroti TBC, Menkes: Wapres Gibran Bilang Lingkungannya Banyak yang Kena
Tak hanya itu, keduanya ditemani buah hati mereka, Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah. Yuk, tilik makna di balik pakaian mereka!
Busana Kerawang Gayo
.jpg)
(Selvi Ananda, tampak cantik mendampingi sang suami, mengenakan pakaian adat Palembang di HUT ke-80 RI. Foto: Dok. Tangkapan layar YouTube Liputan 6/SCTV)
Busana adat Kerawang Gayo merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang kaya dengan makna dan estetika. Berasal dari suku Gayo di Aceh Tengah, pakaian adat ini memiliki daya tarik yang istimewa, baik dari segi warna maupun motif yang diusungnya. Buaana adat ini pun memiliki keunikan yang terletak pada motifnya.
Mengutip dari berbagai laman, beberapa motif yang umum dijumpai pada busana adat ini antara lain Emun Berangkat (Awan Berarak), Pucuk Ni Tuis (Pucuk Rebung), Puter Tali (Pilin Berganda), Tapak Seleman (Tapak Nabi Sulaiman), Peger (Pagar), dan Ulen (Bulan). Masing-masing motif menggambarkan aspek-aspek kehidupan yang penting bagi suku Gayo.
Warna-warna yang digunakan dalam busana adat Kerawang Gayo pun memiliki makna khusus. Umumnya, warna yang dipakai benang putih, merah, kuning, dan hijau.
Warna ini digunakan pada latar belakang berwarna hitam, kuning, merah, atau putih. Warna-warna yang digunakan dalam baju adat Gayo juga memiliki makna simbolis yang kuat. Hijau melambangkan kedamaian dan keharmonisan dalam masyarakat. Kuning mewakili kekuasaan dan keberanian.
Putih menggambarkan kesucian dan ketakwaan. Merah melambangkan kearifan adat, sementara hitam mengingatkan akan pentingnya tetap membumi dan rendah hati.
Busana adat Palembang
Melansir dari berbagai sumber, terdapat dua jenis pakaian adat Sumatera Selatan yang populer, yakni baju adat Aesan Gede dan Paksangkong. Untuk Aesan Gede dibuat sepasang untuk laki-laki dan perempuan.
Khusus untuk perempuan merupakan baju kurung yang menutup hingga bagian kaki, dengan dominasi warna merah yang berhiaskan berbagai motif berwarna keemasan.
Bagian dada pada busana perempuan juga ditutupi jubah emas bermotif bunga bintang dan rantai emas yang senada dengan busana pria. Sebagai penutup kepala juga terdapat sebuah mahkota emas yang bentuknya serupa dengan bunga cempaka. Mahkota ini dalam bahasa setempat biasa disebut sebagai cempako.
Sementara itu, baju Paksangkong untuk perempuan juga memakai memakai baju kurung atau dodot berwarna merah bermotif taburan bintang emas yang memanjang hingga bagian kaki. Hiasan kepala berupa mahkota paksangkong, teratai penutup dada, serta kain songket bersulam emas.
Baca juga: Wapres Gibran Bilang Kemenyan Dipakai untuk Parfum Gucci-LV, Begini Faktanya!
Mahkota Paksangkong dipakai di kepala bagian kening. Pada mahkota terdapat motif hias bunga teratai dan setangkai bunga mawar, serta motif dasar berbentuk lingkaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)