FITNESS & HEALTH
Soroti TBC, Menkes: Wapres Gibran Bilang Lingkungannya Banyak yang Kena
Aulia Putriningtias
Jumat 16 Mei 2025 / 19:26
Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa dirinya sempat dipanggil Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka. Pemanggilan itu terkait penyakit tuberkulosis (TBC).
"Tadi saya dipanggil Pak Wapres, tadi Pak Wapres bilang lingkungan deket-deketnya aja banyak yang kena TBC karena tidak terdeteksi," kata Menkes dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Rabu, 14 Mei 2025.
Ia mengatakan bahwa kasus TBC di Indonesia memang memprihatinkan. Negara ini ternyata berdiri di nomor dua sedunia terkait tingginya angka pasien TBC. Kematiannya pun mencapai setidaknya 100 ribu pasien.
Data yang dipaparkan oleh Prof. Erlina Burhan selaku Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, angka pasien diperkirakan sekitar 10,8 juta kasus TBC aktif di dunia. Sebanyak 10 persen dari kasus tersebut ada di Indonesia.
Baca juga: Program Desa Siaga TBC, Upaya Tanggulangi TBC di Indonesia
"TBC ini kan jadi ramai seakan akan ini dibiayai oleh seseorang. Sebenernya bukan, vaksin BCG itu hanya efektif buat anak anak, buat dewasa enggak. Sehingga banyak yang kena TBC itu meninggal, yang 100 ribu itu," jelas Menkes.
Dengan angka yang tinggi ini, Menkes Budi berharap masyarakat tidak memusuhi penggunaan vaksin sebagai langkah preventif. Salah satu yang sedang diupayakan sekaligus ramai dengan pini publik adalah dengan menerima uji klinik Vaksin M72 yang dibiayi Founder Microsoft Bill Gates.
Menkes Budi menekankan bahwa masyarakat perlu melihat bahwa vaksinasi ini begitu penting, melihat tingginya angka TBC di Indonesia. Sebelumnya, Menkes Budi mengatakan kehadiran vaksin TBC untuk anak-anak sudah ada, yakni BGC, tetapi yang bagi dewasa juga diperlukan.
"Kenapa di RI masuk clinical trial? Karena kita nomor dua terbesar, dan meninggalnya 100 ribu. Kalau kita bisa dapat vaksin ini duluan nanti dia jadi kebal," paparnya.
Ia juga menambahkan bahwa jika trial keseluruhan berhasil, Indonesia bisa berpeluang dijadikan prioritas untuk teknologi transfer. Demikian, dapat dibuat vaksinnya di Indonesia.
Sementara itu, Indonesia telah menyelesaikan proses rekrutmen partisipan untuk uji klinik fase 3 kandidat vaksin TBC M72. Uji klinik ini diikuti oleh 2.095 partisipan dari kelompok usia remaja dan dewasa.
Kemenkes RI juga menargetkan vaksinasi TBC bisa masuk ke dalam program kesehatan di tahun 2028 ke depan. Hal ini juga sejalan dengan tujuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menargetkan eliminasi angka pasien TB setidaknya 50 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
"Tadi saya dipanggil Pak Wapres, tadi Pak Wapres bilang lingkungan deket-deketnya aja banyak yang kena TBC karena tidak terdeteksi," kata Menkes dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Rabu, 14 Mei 2025.
Ia mengatakan bahwa kasus TBC di Indonesia memang memprihatinkan. Negara ini ternyata berdiri di nomor dua sedunia terkait tingginya angka pasien TBC. Kematiannya pun mencapai setidaknya 100 ribu pasien.
Data yang dipaparkan oleh Prof. Erlina Burhan selaku Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, angka pasien diperkirakan sekitar 10,8 juta kasus TBC aktif di dunia. Sebanyak 10 persen dari kasus tersebut ada di Indonesia.
Baca juga: Program Desa Siaga TBC, Upaya Tanggulangi TBC di Indonesia
"TBC ini kan jadi ramai seakan akan ini dibiayai oleh seseorang. Sebenernya bukan, vaksin BCG itu hanya efektif buat anak anak, buat dewasa enggak. Sehingga banyak yang kena TBC itu meninggal, yang 100 ribu itu," jelas Menkes.
Dengan angka yang tinggi ini, Menkes Budi berharap masyarakat tidak memusuhi penggunaan vaksin sebagai langkah preventif. Salah satu yang sedang diupayakan sekaligus ramai dengan pini publik adalah dengan menerima uji klinik Vaksin M72 yang dibiayi Founder Microsoft Bill Gates.
Menkes Budi menekankan bahwa masyarakat perlu melihat bahwa vaksinasi ini begitu penting, melihat tingginya angka TBC di Indonesia. Sebelumnya, Menkes Budi mengatakan kehadiran vaksin TBC untuk anak-anak sudah ada, yakni BGC, tetapi yang bagi dewasa juga diperlukan.
"Kenapa di RI masuk clinical trial? Karena kita nomor dua terbesar, dan meninggalnya 100 ribu. Kalau kita bisa dapat vaksin ini duluan nanti dia jadi kebal," paparnya.
Ia juga menambahkan bahwa jika trial keseluruhan berhasil, Indonesia bisa berpeluang dijadikan prioritas untuk teknologi transfer. Demikian, dapat dibuat vaksinnya di Indonesia.
Sementara itu, Indonesia telah menyelesaikan proses rekrutmen partisipan untuk uji klinik fase 3 kandidat vaksin TBC M72. Uji klinik ini diikuti oleh 2.095 partisipan dari kelompok usia remaja dan dewasa.
Kemenkes RI juga menargetkan vaksinasi TBC bisa masuk ke dalam program kesehatan di tahun 2028 ke depan. Hal ini juga sejalan dengan tujuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menargetkan eliminasi angka pasien TB setidaknya 50 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)