YOUR FASHION
IFW 2025 di Balik Bayang-bayang Tekanan Produk Fast Fashion Impor
A. Firdaus
Selasa 29 April 2025 / 14:10
Jakarta: Ketua Umum Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Poppy Dharsono, menyambut audiensi Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya di Gedung Autograph Tower, Jakarta, Senin, 28 April 2024. Pada kesempatan itu, Poppy mengapresiasi dukungan pemerintah dalam mengangkat fashion lokal.
Poppy yang juga Presiden Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 menyampaikan bahwa saat ini APPMI menaungi perancang dan pengusaha mode dari 21 provinsi, yang menjadi tulang punggung industri fesyen daerah. Hasil karya mereka akan dibawa ke IFW 2025 untuk dipromosikan dan dibangun brand nasionalnya.
Pertemuan ini juga membahas berbagai tantangan industri fesyen nasional, khususnya terkait dengan persaingan produk-produk asing serta persiapan penyelenggaraan IFW 2025 yang akan digelar pada 28 Mei–1 Juni 2025.
Baca juga: Bertemu APPMI, Kemenekraf Siap Angkat Fashion Lokal ke Panggung Nasional
"IFW telah berlangsung selama 13 tahun, dan telah menjadi wadah penting bagi para desainer daerah. Namun, kondisi industri saat ini cukup berat, dengan lebih dari 100 pabrik garmen tutup akibat tekanan produk fast fashion impor. Karena itu, kami berharap dukungan pemerintah untuk mempromosikan produk heritage Indonesia, yang menjadi identitas fesyen nasional," kata Poppy.
Ia juga menambahkan bahwa desainer Indonesia tidak hanya kreatif, tetapi juga inovatif dalam menggunakan material berkelanjutan, seperti eco-print fabrics berbahan dasar kapas yang ramah lingkungan. Produk ini akan dipamerkan dalam Dubai Fashion Week sebagai kain halal, menyasar pasar global yang berjumlah lebih dari dua miliar konsumen muslim.
Deputi Bidang Kreativitas, Budaya, dan Desain Kemenparekraf, Yuke Sri Rahayu, turut menyoroti potensi industri alas kaki nasional, dan menyatakan pentingnya mendukung keterlibatan produk-produk daerah dalam perhelatan seperti IFW untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif daerah.
Sementara Menekraf Teuku merekomendasikan kolaborasi lintas sektor melalui pendekatan hexahelix, serta membantu dalam menjembatani komunikasi dengan sponsor dan mendorong keterlibatan produk-produk daerah di IFW 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Poppy yang juga Presiden Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 menyampaikan bahwa saat ini APPMI menaungi perancang dan pengusaha mode dari 21 provinsi, yang menjadi tulang punggung industri fesyen daerah. Hasil karya mereka akan dibawa ke IFW 2025 untuk dipromosikan dan dibangun brand nasionalnya.
Pertemuan ini juga membahas berbagai tantangan industri fesyen nasional, khususnya terkait dengan persaingan produk-produk asing serta persiapan penyelenggaraan IFW 2025 yang akan digelar pada 28 Mei–1 Juni 2025.
Baca juga: Bertemu APPMI, Kemenekraf Siap Angkat Fashion Lokal ke Panggung Nasional
"IFW telah berlangsung selama 13 tahun, dan telah menjadi wadah penting bagi para desainer daerah. Namun, kondisi industri saat ini cukup berat, dengan lebih dari 100 pabrik garmen tutup akibat tekanan produk fast fashion impor. Karena itu, kami berharap dukungan pemerintah untuk mempromosikan produk heritage Indonesia, yang menjadi identitas fesyen nasional," kata Poppy.
Ia juga menambahkan bahwa desainer Indonesia tidak hanya kreatif, tetapi juga inovatif dalam menggunakan material berkelanjutan, seperti eco-print fabrics berbahan dasar kapas yang ramah lingkungan. Produk ini akan dipamerkan dalam Dubai Fashion Week sebagai kain halal, menyasar pasar global yang berjumlah lebih dari dua miliar konsumen muslim.
Deputi Bidang Kreativitas, Budaya, dan Desain Kemenparekraf, Yuke Sri Rahayu, turut menyoroti potensi industri alas kaki nasional, dan menyatakan pentingnya mendukung keterlibatan produk-produk daerah dalam perhelatan seperti IFW untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif daerah.
Sementara Menekraf Teuku merekomendasikan kolaborasi lintas sektor melalui pendekatan hexahelix, serta membantu dalam menjembatani komunikasi dengan sponsor dan mendorong keterlibatan produk-produk daerah di IFW 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)