YOUR FASHION
IDE.IND Fesyen 2025 Dorong Jenama Fesyen Lokal Siap Bersaing
Yatin Suleha
Senin 08 Desember 2025 / 20:05
Jakarta: Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf) secara resmi membuka rangkaian Pameran Ide Indonesia (IDE.IND) Fesyen 2025 di Summarecon Mall Bandung, dari 5-7 Desember.
Program ini dirancang khusus untuk memperkuat strategi pemasaran dan mendorong 20 jenama fesyen lokal terpilih agar naik kelas dan berdaya saing global di era digital.
“IDE.IND adalah program yang kami rancang untuk memperkuat kapasitas jenama di subsektor fesyen agar benar-benar siap bersaing di pasar. Tahun ini kami mulai dari fesyen, dan ke depan program ini akan kami perluas ke subsektor lainnya sebagai bagian dari penguatan ekonomi kreatif nasional,” ujar Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kementerian Ekraf, Yuke Sri Rahayu, Jumat hari ini.
Ia menambahkan, pegiat fesyen Indonesia memiliki kreativitas yang sangat tinggi, namun masih sering ragu untuk menampilkan keunggulan produknya ke publik.
“Padahal produk kita bagus, ciri khasnya kuat. Karena itu, kami mendorong agar jenama berani tampil dan percaya diri sebagai bagian dari upaya mendorong ekonomi kreatif sebagai the new engine of growth yang dimulai dari daerah,” lanjutnya.
Dalam sesi talkshow S3 Marketing di IDE.IND Fesyen 2025, CEO Niion Adit Yara menegaskan bahwa strategi utama agar brand lokal naik kelas di era digital adalah konsistensi dalam membangun positioning dan kepercayaan pasar secara bertahap.
“Naik kelas itu harus step by step, tidak bisa instan. Kami mulai dari ikut event, consignment, sampai akhirnya punya toko. Yang penting konsisten dan tidak terburu-buru,” ujar Adit.
Sementara itu, Customer Growth Lead Portee Goods Ilham Ibrahim menyebut bahwa validasi pasar menjadi strategi paling efektif untuk mendorong pertumbuhan penjualan brand lokal di marketplace dan media sosial.
(IDE.IND adalah program yang dirancang untuk memperkuat kapasitas jenama di subsektor fesyen agar benar-benar siap bersaing di pasar. Foto: Dok. Kemenekraf)
“Ulasan, rating, dan affiliate sekarang jadi penentu utama agar brand makin dipercaya konsumen,” jelas Ilham.
Dari sisi ekosistem digital, Head of Public Policy and Government Relations Tokopedia dan TikTok Indonesia Hilmi Adrianto menilai IDE.IND Fesyen sebagai momentum penting untuk mendorong promosi produk fesyen lokal ke audiens yang lebih luas.
“Banyak produk fesyen lokal yang sebelumnya tidak dikenal, kini bisa dikampanyekan melalui platform digital. Kami berharap ini menjadi titik awal kolaborasi dari lokal untuk mendunia,” ujar Hilmi.
Rangkaian IDE.IND Fesyen 2025 diawali dengan sosialisasi di enam provinsi dan open call pada 24–31 Oktober 2025 yang menjaring 116 pendaftar.
Sebanyak 40 jenama lolos tahap kurasi wawancara bersama tiga profesional, hingga akhirnya terpilih 20 jenama peserta bootcamp yang mengikuti pendampingan intensif pada 11–13 November 2025 di Hotel Moxy Bandung, mencakup penguatan strategi bisnis, identitas brand, produksi, rantai pasok, dan pemasaran digital.
Sebanyak 20 jenama fesyen lokal terkurasi tersebut terdiri atas: Organic Culture, Zayru, Rianty Batik, Kaja Shibori, Gitaratna, Elsiera, Luvnic, Kaenina, Zee Coll, Bersama Teman Hidup, Abhati, Marra Indonesia, Hanoon Industries, Bounty & Weave, Waiki, Sanet, Nazmi Indonesia, Wisticy.outfit, Rumah Sandal Geulis, dan Cylvies.
Sebagai kelanjutan dari rangkaian pendampingan intensif, IDE.IND Fesyen 2025 juga menghadirkan pergelaran fesyen yang menampilkan 20 koleksi dari jenama terkurasi.
Kementerian Ekraf memfasilitasi fashion show ini sebagai wadah eksposur agar setiap brand dapat menampilkan identitas, karakter, serta kesiapan produknya secara langsung kepada publik, buyer, dan pelaku industri. Melalui panggung ini, jenama tidak hanya diuji dari sisi estetika, tetapi juga kesiapan pasar sebagai bagian dari proses naik kelas.
Dalam kegiatan tersebut, Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain turut didampingi oleh Direktur Fesyen Kementerian Ekraf, Romi Astuti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Program ini dirancang khusus untuk memperkuat strategi pemasaran dan mendorong 20 jenama fesyen lokal terpilih agar naik kelas dan berdaya saing global di era digital.
“IDE.IND adalah program yang kami rancang untuk memperkuat kapasitas jenama di subsektor fesyen agar benar-benar siap bersaing di pasar. Tahun ini kami mulai dari fesyen, dan ke depan program ini akan kami perluas ke subsektor lainnya sebagai bagian dari penguatan ekonomi kreatif nasional,” ujar Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kementerian Ekraf, Yuke Sri Rahayu, Jumat hari ini.
Ia menambahkan, pegiat fesyen Indonesia memiliki kreativitas yang sangat tinggi, namun masih sering ragu untuk menampilkan keunggulan produknya ke publik.
“Padahal produk kita bagus, ciri khasnya kuat. Karena itu, kami mendorong agar jenama berani tampil dan percaya diri sebagai bagian dari upaya mendorong ekonomi kreatif sebagai the new engine of growth yang dimulai dari daerah,” lanjutnya.
Dalam sesi talkshow S3 Marketing di IDE.IND Fesyen 2025, CEO Niion Adit Yara menegaskan bahwa strategi utama agar brand lokal naik kelas di era digital adalah konsistensi dalam membangun positioning dan kepercayaan pasar secara bertahap.
“Naik kelas itu harus step by step, tidak bisa instan. Kami mulai dari ikut event, consignment, sampai akhirnya punya toko. Yang penting konsisten dan tidak terburu-buru,” ujar Adit.
Sementara itu, Customer Growth Lead Portee Goods Ilham Ibrahim menyebut bahwa validasi pasar menjadi strategi paling efektif untuk mendorong pertumbuhan penjualan brand lokal di marketplace dan media sosial.
(IDE.IND adalah program yang dirancang untuk memperkuat kapasitas jenama di subsektor fesyen agar benar-benar siap bersaing di pasar. Foto: Dok. Kemenekraf)
“Ulasan, rating, dan affiliate sekarang jadi penentu utama agar brand makin dipercaya konsumen,” jelas Ilham.
Dari sisi ekosistem digital, Head of Public Policy and Government Relations Tokopedia dan TikTok Indonesia Hilmi Adrianto menilai IDE.IND Fesyen sebagai momentum penting untuk mendorong promosi produk fesyen lokal ke audiens yang lebih luas.
“Banyak produk fesyen lokal yang sebelumnya tidak dikenal, kini bisa dikampanyekan melalui platform digital. Kami berharap ini menjadi titik awal kolaborasi dari lokal untuk mendunia,” ujar Hilmi.
Rangkaian IDE.IND Fesyen 2025 diawali dengan sosialisasi di enam provinsi dan open call pada 24–31 Oktober 2025 yang menjaring 116 pendaftar.
Sebanyak 40 jenama lolos tahap kurasi wawancara bersama tiga profesional, hingga akhirnya terpilih 20 jenama peserta bootcamp yang mengikuti pendampingan intensif pada 11–13 November 2025 di Hotel Moxy Bandung, mencakup penguatan strategi bisnis, identitas brand, produksi, rantai pasok, dan pemasaran digital.
Sebanyak 20 jenama fesyen lokal terkurasi tersebut terdiri atas: Organic Culture, Zayru, Rianty Batik, Kaja Shibori, Gitaratna, Elsiera, Luvnic, Kaenina, Zee Coll, Bersama Teman Hidup, Abhati, Marra Indonesia, Hanoon Industries, Bounty & Weave, Waiki, Sanet, Nazmi Indonesia, Wisticy.outfit, Rumah Sandal Geulis, dan Cylvies.
Sebagai kelanjutan dari rangkaian pendampingan intensif, IDE.IND Fesyen 2025 juga menghadirkan pergelaran fesyen yang menampilkan 20 koleksi dari jenama terkurasi.
Kementerian Ekraf memfasilitasi fashion show ini sebagai wadah eksposur agar setiap brand dapat menampilkan identitas, karakter, serta kesiapan produknya secara langsung kepada publik, buyer, dan pelaku industri. Melalui panggung ini, jenama tidak hanya diuji dari sisi estetika, tetapi juga kesiapan pasar sebagai bagian dari proses naik kelas.
Dalam kegiatan tersebut, Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain turut didampingi oleh Direktur Fesyen Kementerian Ekraf, Romi Astuti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
RELATED ARTICLE
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0058 [53]
