YOUR FASHION
3 Batik Termahal di Dunia, Harganya Mencapai Ratusan Juta
Yuni Yuli Yanti
Jumat 02 Oktober 2020 / 11:11
Jakarta: Selamat Hari Batik Nasional! Sejak 2009, pemerintah telah menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Sebagai anak bangsa sudah sepatutnya bangga dan menjaga warisan budaya Nusantara ini.
UNESCO pun telah mengakui bahwa batik menjadi warisan dunia milik Indonesia. Seiring berjalannya waktu, batik mengalami perkembangan yang sangat pesat. Mulai dari corak dan modelnya kini batik dibuat sangat beragam dan semenarik mungkin. Bahkan, sejumlah batik memiliki nilai yang begitu fantastis, harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Wow!
Dilansir dari berbagai sumber, berikut tiga jenis kain batik yang tergolong mahal dan memiliki nilai tinggi di mata dunia, diantaranya:
1. Batik Tiga Negeri
Salah satu batik yang menjadi barang mewah dengan harga selangit adalah Batik Tiga Negeri. Batik ini adalah hasil dari kombinasi tiga corak, motif, warna hingga asal usul atau budaya yang berbeda. Namun, tiga tempat yang dikaitkan dengan batik ini adalah Lasem, Pekalongan, dan Solo. Batik yang warnanya mulai digunakan pada tahun 1890-an ini dibanderol dengan harga Rp100 juta.
Batik Tiga Negeri di Jawa Tengah memiliki aneka ragam versi cerita. Mulai dari batik yang mengalami proses pewarnaan di tiga tempat yaitu Lasem, Pekalongan, Solo sampai ke batik tiga warna yang sejatinya terdiri dari warna merah, biru, kuning, soga. Motifnya diamini sebagai motif akulturasi Jawa, Arab, Eropa, Cina.

(Foto: Dok. Istimewa)
Pengusaha batik yang menggunakan warna-warna tersebut terdapat di Batavia, Pekalongan, Lasem dan Surabaya. Bahkan, disebutkan bahwa pembatik di Surabaya meniru warna merah dari Lasem. Tekniknya masih tetap rumit hingga tahun 2019.
2. Batik Halus Cirebon
Penyebab batik khas Cirebon memiliki harga mencapai Rp30 jutaan adalah karena proses pembuatannya yang sangat lama. Bahkan, untuk satu lembar kain bisa membutuhkan satu tahun. Waktu yang cukup panjang tersebut dikarenakan pembuatan batik ini bukan dicap atau printing, melainkan ditulis secara manual dengan tangan.

(Foto: Dok. Istimewa)
3. Batik Indonesia Corak Belanda
Batik ini merupakan gagasan dari wanita Indo-Eropa yang dikembangkan tahun 1840-1940. Corak yang digambarkan pada batik Belanda sangat khas dan banyak mengadopsi dari dongeng-dongeng yang populer di Eropa seperti ‘Little Red Riding Hood’ atau ‘Si Kecil Bertopi Merah’, ‘Snow White’ atau ‘Putri Salju’ dan ‘Hansel & Gretel’. Saat proses pembuatannya juga dengan memilih warna-warni yang cerah untuk menggambarkan tokoh-tokoh dalam dongeng itu.

(Foto: Dok. Istimewa)
Motif lain yang kerap digunakan dalam motif Belanda ini adalah buket berisi aneka bunga khas Belanda dengan hiasan burung sebagai pelengkapnya. Batik yang dikenal sebagai batik buketan bermotif bunga ini, sejarahnya adalah asimilasi antara dua kebudayaan yakni Belanda dan Indonesia. Harganya pun ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Melihat keindahan serta keunikan sejarah kain khas Indonesia, tentu membuat kita makin bangga yaa mengenakan batik!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
UNESCO pun telah mengakui bahwa batik menjadi warisan dunia milik Indonesia. Seiring berjalannya waktu, batik mengalami perkembangan yang sangat pesat. Mulai dari corak dan modelnya kini batik dibuat sangat beragam dan semenarik mungkin. Bahkan, sejumlah batik memiliki nilai yang begitu fantastis, harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Wow!
Dilansir dari berbagai sumber, berikut tiga jenis kain batik yang tergolong mahal dan memiliki nilai tinggi di mata dunia, diantaranya:
1. Batik Tiga Negeri
Salah satu batik yang menjadi barang mewah dengan harga selangit adalah Batik Tiga Negeri. Batik ini adalah hasil dari kombinasi tiga corak, motif, warna hingga asal usul atau budaya yang berbeda. Namun, tiga tempat yang dikaitkan dengan batik ini adalah Lasem, Pekalongan, dan Solo. Batik yang warnanya mulai digunakan pada tahun 1890-an ini dibanderol dengan harga Rp100 juta.
Batik Tiga Negeri di Jawa Tengah memiliki aneka ragam versi cerita. Mulai dari batik yang mengalami proses pewarnaan di tiga tempat yaitu Lasem, Pekalongan, Solo sampai ke batik tiga warna yang sejatinya terdiri dari warna merah, biru, kuning, soga. Motifnya diamini sebagai motif akulturasi Jawa, Arab, Eropa, Cina.

(Foto: Dok. Istimewa)
Pengusaha batik yang menggunakan warna-warna tersebut terdapat di Batavia, Pekalongan, Lasem dan Surabaya. Bahkan, disebutkan bahwa pembatik di Surabaya meniru warna merah dari Lasem. Tekniknya masih tetap rumit hingga tahun 2019.
2. Batik Halus Cirebon
Penyebab batik khas Cirebon memiliki harga mencapai Rp30 jutaan adalah karena proses pembuatannya yang sangat lama. Bahkan, untuk satu lembar kain bisa membutuhkan satu tahun. Waktu yang cukup panjang tersebut dikarenakan pembuatan batik ini bukan dicap atau printing, melainkan ditulis secara manual dengan tangan.

(Foto: Dok. Istimewa)
3. Batik Indonesia Corak Belanda
Batik ini merupakan gagasan dari wanita Indo-Eropa yang dikembangkan tahun 1840-1940. Corak yang digambarkan pada batik Belanda sangat khas dan banyak mengadopsi dari dongeng-dongeng yang populer di Eropa seperti ‘Little Red Riding Hood’ atau ‘Si Kecil Bertopi Merah’, ‘Snow White’ atau ‘Putri Salju’ dan ‘Hansel & Gretel’. Saat proses pembuatannya juga dengan memilih warna-warni yang cerah untuk menggambarkan tokoh-tokoh dalam dongeng itu.

(Foto: Dok. Istimewa)
Motif lain yang kerap digunakan dalam motif Belanda ini adalah buket berisi aneka bunga khas Belanda dengan hiasan burung sebagai pelengkapnya. Batik yang dikenal sebagai batik buketan bermotif bunga ini, sejarahnya adalah asimilasi antara dua kebudayaan yakni Belanda dan Indonesia. Harganya pun ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Melihat keindahan serta keunikan sejarah kain khas Indonesia, tentu membuat kita makin bangga yaa mengenakan batik!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)