YOUR FASHION

Cerita Wong Hang Tailor 'Perang Harga' dengan APD Produksi Asing

Elang Riki Yanuar
Sabtu 04 September 2021 / 19:11
Jakarta: Rumah mode Wong Hang Tailor terus memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) berupa hazmat dan face shield untuk para tenaga medis. Banyak suka duka dialami rumah mode yang dikenal kerap memproduksi jas premium ini.

Sejak pandemi melanda Indonesia, rumah mode yang berdiri sejak 1933 ini bertekad membuat APD dengan standar tinggi. Hal itu penting karena APD yang berkualitas bagus bisa membantu dan melindungi para nakes dari paparan virus.

"Covid merupakan bencana di seluruh dunia yang tidak bisa diprediksi, demikian pula untuk  penanggulangannya. Kami semenjak awal pandemi sudah fokus untuk produksi APD dengan standart tertinggi sehingga membantu melindungi nakes. Kami menambah line produksi dan shift kerja semaksimal mungkin untuk memenuhi supply APD di seluruh Indonesia," kata Stephen Wongso dari Wong Hang Tailor.

Meski begitu, Wong Hang Tailor bukan tanpa kendala memproduksi APD untuk nakes ini. Salah satunya bahan baku dan persaingan harga dengan APD produksi asing yang tidak memenuhi standar. Padahal APD yang tersertifikasi sudah menjadi kewajiban di Indonesia.

"Hambatan utama kami adalah bahan baku dasar yang membutuhkan waktu lama karena kami mengunakan bahan lokal untuk mempertahankan status TKDN 91%. Di sisi lain perang harga dengan APD 'abal-abal' yang diproduksi asing/lokal yang tidak bersertifikasi. Sehingga produk yang unggul akan terlihat mahal dibandingkan dengan produk 'abal-abal karena banyak masyarakat tidak paham standart yang benar," paparnya.



Kondisi pandemi di Jawa dan Bali belakangan ini mulai menurun. Namun, Wong Hang juga fokus melebarkan sayap ke sejumlah wilayah pelosok Indonesia untuk memastikan APD bisa tersalurkan secara merata.

"Kami melayani hampir seluruh rumah sakit dan faskes di seluruh Indonesia dari Sabang – Merauke, dari provisi hingga kabupaten dan kota-kota kecil termasuk pelosok Indonesia yang tidak gampang di jangkau oleh media dan masyarakat pada umumnya. Sepertinya terlihat terkendali di kota-kota besar di Jawa tapi tidak di daerah luar Jawa, kami bisa melihat dari data penjualan kami yang melonjak di daerah-daerah luar Jawa yang tidak banyak tersorot," jelas Stephen.

Stephen memperkirakan pandemi covid-19 akan berubah endemi sehingga APD dan baju medis tetap diperlukan. Saat ini mereka terus menggenjot produk hingga satu juta baju per bulan.

Seperti di awal pandemi, ketika Wong Hang membagikan APD produksi mereka secara gratis, mereka berkomitmen untuk melakukan hal itu kepada sejumlah kalangan sepertii polisi, Satpol PP, termasuk wartawan.



"Hingga saat ini kami masih menyisihkan sedikit rezeki kami kepada teman-teman yang membutuhkan. Saya kashi contoh: Polisi – satpol PP sedang bertugas di lapangan lalu melihat pengendara motor atau masyarakat pingsan atau tergeletak di jalan pasti ingin membantu, tapi saat pandemi ini berisiko untuk membantu. Jika mereka menyiapkan APD di kendaraan mereka pasti akan lebih tenang untuk membantu. Kami juga menyalurkan APD ke beberapa rekan-rekan wartawan melalui beberapa organisasi wartawan," tutup Stephen.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)

MOST SEARCH