YOUR FASHION
Cotton Day 2024 Hadirkan Koleksi Desainer Ternama Indonesia
Medcom
Rabu 25 September 2024 / 08:00
Jakarta: Cotton Day kembali digelar tahun ini. Acara yang diselenggarakan oleh Cotton Council International (CCI) ini menghadirkan tema "Inovasi untuk Masa Depan Berkelanjutan".
Acara ini diresmikan oleh Heather Christine Merritt selaku Deputy Chief of Mission dari Kedutaan Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia. Cotton Day 2024 menampilkan seminar menarik, pameran kapas Amerika, forum jejaring yang dinamis, dan pertunjukan mode yang menampilkan pakaian kaya kapas Amerika dari pabrik, merek, dan desainer terkenal di Indonesia.
"Masa depan tekstil saling terkait dengan praktik berkelanjutan, dan kapas Amerika menunjukkan jalan. Dengan fokus pada kualitas, keberlanjutan, dan transparansi, kapas Amerika menonjol sebagai serat pilihan untuk produksi yang bertanggung jawab," kata Rio Hartanto Jap Perwakilan CCI untuk Indonesia.
Desainer kenamaan Indonesia, Ghea Pangabean kembali memamerkan karya terbaiknya dalam ajang Cotton Day 2024. Ghea mempersembahkan koleksi kecil yang terinspirasi dari motif Sumba, sesuai dengan identitas karyanya yang selalu mengedepankan akar budaya Indonesia.
"Saya berpartisipasi atas undangan dari tim Cotton USA Indonesia untuk membuat sebuah koleksi kecil dari bahan katun. Kebetulan saya memang sedang menggalakkan motif Sumba, jadi koleksi ini bertemakan Sumba. Saya selalu berusaha membawa akar budaya dalam setiap koleksi yang saya buat," kata Ghea Pangabean.
Ghea menyebut bahan katun yang digunakan dalam koleksinya tersebut merupakan hasil kerja sama dengan salah satu pabrik tekstil yang memasok katun berkualitas tinggi. Bahan katun ini sangat nyaman dipakai, terutama di iklim tropis seperti Indonesia.
"Ini pertama kalinya saya bekerja sama dengan Cotton USA untuk membuat koleksi yang memanfaatkan katun berkualitas tinggi ini. Bahannya sangat nyaman dipakai di iklim Indonesia, dan saya berencana untuk terus berkolaborasi dalam proyek-proyek selanjutnya," ujarnya.

Selain memamerkan koleksi, Ghea juga ikut mengampanyekan pentingnya penggunaan bahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sehingga sejalan dengan tema besar acara Cotton Day tahun ini. Ghea juga menyinggung proses produksi katun yang bersih dan berkualitas tinggi yang menurutnya sangat mempengaruhi kualitas dan harga jual produk fesyen.
"Kami diajarkan bagaimana katun berkualitas itu harus bersih dan rapi, tanpa ada sampah benang yang tersisa. Ini memang memengaruhi harga jual, tetapi pada akhirnya sebanding dengan kualitas produk yang dihasilkan," katanya.
Salah satu topik diskusi utama adalah sirkularitas tekstil, terutama terkait dengan strategi UE untuk tekstil berkelanjutan. Banyak merek secara aktif mencari produsen benang yang mengintegrasikan serat daur ulang.
"Banyak merek secara aktif mencari produsen benang yang mengintegrasikan serat daur ulang, dengan penekanan pada kebutuhan tekstil yang lebih tahan lama, lebih mudah diperbaiki, dan lebih dapat didaur ulang. Meskipun telah ada upaya signifikan menuju sirkularitas, industri menghadapi tantangan dalam menggunakan serat daur ulang, terutama saat memutar material di mesin ring," tutup Rio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)
Acara ini diresmikan oleh Heather Christine Merritt selaku Deputy Chief of Mission dari Kedutaan Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia. Cotton Day 2024 menampilkan seminar menarik, pameran kapas Amerika, forum jejaring yang dinamis, dan pertunjukan mode yang menampilkan pakaian kaya kapas Amerika dari pabrik, merek, dan desainer terkenal di Indonesia.
"Masa depan tekstil saling terkait dengan praktik berkelanjutan, dan kapas Amerika menunjukkan jalan. Dengan fokus pada kualitas, keberlanjutan, dan transparansi, kapas Amerika menonjol sebagai serat pilihan untuk produksi yang bertanggung jawab," kata Rio Hartanto Jap Perwakilan CCI untuk Indonesia.
Desainer kenamaan Indonesia, Ghea Pangabean kembali memamerkan karya terbaiknya dalam ajang Cotton Day 2024. Ghea mempersembahkan koleksi kecil yang terinspirasi dari motif Sumba, sesuai dengan identitas karyanya yang selalu mengedepankan akar budaya Indonesia.
"Saya berpartisipasi atas undangan dari tim Cotton USA Indonesia untuk membuat sebuah koleksi kecil dari bahan katun. Kebetulan saya memang sedang menggalakkan motif Sumba, jadi koleksi ini bertemakan Sumba. Saya selalu berusaha membawa akar budaya dalam setiap koleksi yang saya buat," kata Ghea Pangabean.
baca juga: Desainer Danar Hadi hingga Itang Yunaz Ramaikan Perayaan 'Twelve Triumphant' |
Ghea menyebut bahan katun yang digunakan dalam koleksinya tersebut merupakan hasil kerja sama dengan salah satu pabrik tekstil yang memasok katun berkualitas tinggi. Bahan katun ini sangat nyaman dipakai, terutama di iklim tropis seperti Indonesia.
"Ini pertama kalinya saya bekerja sama dengan Cotton USA untuk membuat koleksi yang memanfaatkan katun berkualitas tinggi ini. Bahannya sangat nyaman dipakai di iklim Indonesia, dan saya berencana untuk terus berkolaborasi dalam proyek-proyek selanjutnya," ujarnya.

Selain memamerkan koleksi, Ghea juga ikut mengampanyekan pentingnya penggunaan bahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sehingga sejalan dengan tema besar acara Cotton Day tahun ini. Ghea juga menyinggung proses produksi katun yang bersih dan berkualitas tinggi yang menurutnya sangat mempengaruhi kualitas dan harga jual produk fesyen.
"Kami diajarkan bagaimana katun berkualitas itu harus bersih dan rapi, tanpa ada sampah benang yang tersisa. Ini memang memengaruhi harga jual, tetapi pada akhirnya sebanding dengan kualitas produk yang dihasilkan," katanya.
Salah satu topik diskusi utama adalah sirkularitas tekstil, terutama terkait dengan strategi UE untuk tekstil berkelanjutan. Banyak merek secara aktif mencari produsen benang yang mengintegrasikan serat daur ulang.
"Banyak merek secara aktif mencari produsen benang yang mengintegrasikan serat daur ulang, dengan penekanan pada kebutuhan tekstil yang lebih tahan lama, lebih mudah diperbaiki, dan lebih dapat didaur ulang. Meskipun telah ada upaya signifikan menuju sirkularitas, industri menghadapi tantangan dalam menggunakan serat daur ulang, terutama saat memutar material di mesin ring," tutup Rio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)