YOUR FASHION

Membantu Menjaga Bumi dari Kerusakan, Ini Manfaat Sustainable Fashion

Medcom
Sabtu 31 Desember 2022 / 12:10
Jakarta: Makanan, tempat tinggal, dan pakaian adalah kebutuhan primer yang seiring berjalannya waktu kebutuhan tersebut berubah menjadi keinginan untuk memenuhi gaya hidup dalam kemewahan.  

Dilansir dari State of The Planet, menurut American Chemical Society, sejak tahun 2000-an, produksi fashion meningkat dua kali lipat dan kemungkinan akan meningkat tiga kali lipat pada 2050.

Produksi poliester, yang digunakan untuk fashion cepat murah, serta pakaian olahraga, telah meningkat sembilan kali lipat dalam 50 tahun terakhir.
 

Bagaimana produksi fashion berpengaruh pada lingkungan?


Fashion bertanggung jawab atas 10 persen emisi gas rumah kaca yang disebabkan manusia dan 20 persen air limbah global, dan menggunakan lebih banyak energi daripada gabungan sektor penerbangan serta pengiriman.

Misalnya, satu kilogram kapas yang digunakan untuk memproduksi celana jeans dapat menghabiskan 7.500 hingga 10.000 liter air—jumlah yang akan diminum seseorang selama 10 tahun.

Fashion juga berkontribusi terhadap climate change, karena untuk pembuatan bahan seperti rayon, viscose, dll membutuhkan 70 juta ton pohon per tahun. Jumlah itu diperkirakan akan berlipat ganda pada tahun 2034, mempercepat penggundulan hutan di beberapa hutan yang terancam punah di dunia.

Selain itu fashion juga berpengaruh pada kondisi sosial, dari 75 juta pekerja pabrik di seluruh dunia, diperkirakan hanya dua persen yang mendapatkan upah layak. Dan beberapa diantaranya mempekerjakan anak.

Agar merek tidak pindah ke negara atau wilayah lain dengan biaya lebih rendah, pabrik membatasi upah dan segan mengeluarkan uang untuk memperbaiki kondisi kerja. Selain itu, para pekerja seringkali tinggal di daerah yang saluran airnya tercemar oleh bahan kimia dari pencelupan tekstil.
 

Pentingnya sustainable fashion


Saat ini sudah ada beberapa industri yang menggembar-gemborkan kredensial sustainability, untuk aksi menyelamatkan lingkungan. Produk tersebut di mulai dari pakaian renang hingga gaun pengantin dipasarkan sebagai karbon positif, organik, atau vegan.

Model bisnis baru termasuk daur ulang, preloved, penyewaan, thrift, dan perbaikan dijual sebagai salah satu upaya membantu lingkungan. Beberapa jenama juga menggunakan bahan dari kain alami atau daur ulang yang membutuhkan lebih sedikit atau tanpa perawatan kimia, sedikit air, lebih sedikit energi, dan tidak ada pupuk atau pestisida untuk tumbuh.

Hal ini berdampak pada penghematan sumber daya alam, mengurangi jejak karbon, hemat air bersih, menyelamatkan hewan dari perburuan kulitnya, serta menjaga makhluk hidup dan bumi.

Selain itu sustainable fashion juga tidak mendukung pekerja anak dan memberikan kondisi pekerjaan yang lebih adil dan aman. Sehingga memanusiakan manusia juga didukung oleh program sustainable fashion ini.

Nandhita Nur Fadjriah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH