Tren sustainable fashion makin dilirik namun harganya masih tinggi. Foto: Freepik
Tren sustainable fashion makin dilirik namun harganya masih tinggi. Foto: Freepik

Terungkap! Ini Alasan Kenapa Sustainable Fesyen Harganya Bikin Melongo

Annisa ayu artanti • 24 Juli 2025 18:51
Jakarta: Di tengah gelombang fast fashion yang serba instan dan murah, tren sustainable fashion makin dilirik. Sayangnya, banyak orang Indonesia masih mundur perlahan saat mendengar label "sustainable", apalagi saat melihat harganya.
 
Desainer Adrie Basuki blak-blakan soal hal ini. 
 
“Untuk sustainable fesyen itu harganya masih mahal. Harga pekerjakan manusia lebih mahal dari mesin,” ungkapnya dalam Media Chit Chat "Perjalanan Keberlanjutan OCBC: Operasi, Inovasi, dan Pembiayaan untuk Masa Depan" Kamis, 24 Juli 2025.

Yup, kamu nggak salah dengar. Di balik harga mahal, ada nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi. Adrie menuturkan mulai dari upah pekerja, proses kreatif, sampai bahan ramah lingkungan yang digunakan.
 
Baca juga: Mengajak Anak-anak Peduli Sustainable Fashion
 

Kenapa bisa mahal? Ini alasannya

Beda dengan pabrik massal yang mengandalkan mesin dan produksi kilat, sustainable fesyen butuh waktu, tenaga, dan perhatian ekstra. 
 
Banyak desainer seperti Adrie yang terus mencari teknik baru agar tetap efisien tanpa mengorbankan nilai keberlanjutan.
 
“Saya lebih banyak kolaborasi jenis kain yang digunakan dan lem yang digunakan,” jelasnya lagi.
 
Artinya, setiap potong pakaian yang kamu beli punya cerita dari proses produksi hingga orang-orang yang terlibat di dalamnya. Ini bukan cuma soal baju, tapi juga soal dampaknya ke lingkungan dan manusia.

Circular fesyen jadi solusi

Sustainable fesyen nggak akan jalan sendirian. Dunia usaha juga harus ikut ambil bagian. 
 
“Seniman kain itu sibuknya di workshop. Kalau ada acara jadi tahu ada benda apa ya dan membuka peluang membuka mata banyak lho yang menggunakan circular fesyen,” ujarnya.
 
Circular fesyen adalah konsep menggunakan ulang bahan lama menjadi sesuatu yang baru. 
 
Salah satu gerakan yang dilakukan adalah program tukar daur. Kirim lima baju bekas, pilih desain baru, dan dapat potongan diskon 20 persen. Seru, kan?
 
“Mulai dari apa yang kita punya dari rumah,” kata Adrie. Jadi sustainable fesyen itu bisa banget dimulai dari lemari sendiri.
 
Jadi, worth it nggak beli sustainable fesyen?
 
Kalau kamu peduli sama lingkungan dan pengin tampil beda, jawabannya worth it banget! 
Sustainable fashion bukan hanya tentang gaya, tapi juga tentang nilai yang kamu dukung. Harganya memang lebih tinggi, tapi sebanding dengan dampak positif yang dihasilkan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan