YOUR FASHION
Sustainable Fashion: Cara Menjaga Bumi dan Mengurangi Dampak Lingkungan
Yuni Yuli Yanti
Selasa 31 Desember 2024 / 08:00
Jakarta: Sustainable fashion adalah salah satu konsep kecintaan pada lingkungan yang diwujudkan tidak hanya dalam kegiatan praktik hidup berkelanjutan saja, tetapi juga dari cara berpakaian. Konsep ini dapat mengurangi dampak buruk pada lingkungan dan proses produksi pakaian itu sendiri.
Konsep sustainable fashion muncul karena tingginya limbah yang dihasilkan industri fashion setiap tahunnya. Limbah ini berasal dari proses produksi, pakaian yang dibuang begitu saja, hingga berbagai limbah lain yang berdampak buruk bagi lingkungan.
Nah, untuk kamu yang ingin menerapkan sustainable fashion demi menjaga bumi dan mengurangi dampak kerusakan, berikut tujuh hal yang bisa dilakukan, antara lain:
Dengan model mode cepat ini, koleksi berubah setiap bulan dan begitu pula pakaian baru kita. Akan bermanfaat untuk mengubah pola pikir ini dengan memprioritaskan perbaikan barang-barang pakaian lama. Misalnya, memperbaiki lubang atau kancing yang hilang.
Hal ini tidak hanya akan meningkatkan masa pakai pakaian dan membuatnya lebih tahan lama, tetapi juga akan mengurangi jumlah pakaian yang berakhir di tempat pembuangan sampah.

(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)
Konsep sustainable fashion muncul karena tingginya limbah yang dihasilkan industri fashion setiap tahunnya. Limbah ini berasal dari proses produksi, pakaian yang dibuang begitu saja, hingga berbagai limbah lain yang berdampak buruk bagi lingkungan.
Nah, untuk kamu yang ingin menerapkan sustainable fashion demi menjaga bumi dan mengurangi dampak kerusakan, berikut tujuh hal yang bisa dilakukan, antara lain:
1. Pilih kain organik dan daur ulang
Badan lingkungan Prancis (ADEME) merekomendasikan untuk memilih pakaian yang terbuat dari katun organik, katun daur ulang, atau poliester. Menurut metodologi daur ulang, bahan-bahan ini dapat mengurangi dampak hingga 99 persen. Ide lainnya adalah memilih serat yang terbuat dari sumber daya alam, seperti selulosa kayu, dikutip dari Climate Seed.2. Perbaiki pakaian
Seiring dengan terus berkembangnya industri mode cepat (fast fashion), ada kelebihan barang-barang pakaian yang dibeli secara berkala. Semuanya memiliki masa pakai yang pendek, dan akhirnya memenuhi tempat pembuangan sampah.Dengan model mode cepat ini, koleksi berubah setiap bulan dan begitu pula pakaian baru kita. Akan bermanfaat untuk mengubah pola pikir ini dengan memprioritaskan perbaikan barang-barang pakaian lama. Misalnya, memperbaiki lubang atau kancing yang hilang.
Hal ini tidak hanya akan meningkatkan masa pakai pakaian dan membuatnya lebih tahan lama, tetapi juga akan mengurangi jumlah pakaian yang berakhir di tempat pembuangan sampah.

(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
3. Cuci pakaian dengan benar
Tidak perlu mencuci pakaian dengan suhu tinggi, jadi pilihlah pengaturan suhu dingin untuk menghemat energi. Selain itu, jangan mencuci pakaian setelah dipakai sekali, dan pilihlah bubuk pencuci yang ramah lingkungan. Bubuk ini dapat ditemukan di toko atau dapat dibuat 100 persen buatan sendiri dan alami.4. Beli pakaian bekas
Jika kamu mencari pakaian baru, pilihlah toko barang bekas. Toko barang bekas tidak hanya mempromosikan penggunaan kembali dan daur ulang, tetapi kamu juga berkontribusi pada ekonomi sirkular dibandingkan dengan terus-menerus membeli barang baru.5. Pilih brand lokal
Pilih pakaian buatan lokal untuk mendukung bisnis lokal, serta untuk mengurangi jarak transportasi. Dengan memeriksa label secara rutin, kamu telah mempraktikkan kebiasaan yang berkelanjutan.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)