WISATA
Kemenparekraf Beberkan Tujuan Wisata Favorit saat Libur Lebaran
Aulia Putriningtias
Rabu 17 April 2024 / 09:47
Jakarta: Liburan Lebaran Idulfitri membawa pergerakan pariwisata dan ekonomi kreatif begitu pesat. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pun melakukan survei dengan total 1758 hasil.
Saat The Weekly Brief With Nia Niscaya" di Jakarta, Selasa (16/4/2024), Nia Niscaya selaku Adiyatama Kepariwisataan Ekonomi Kreatif Ahli Utama menyampaikan, setidaknya ada beberapa poin pergerakan Parekraf di libur Idulfitri ini. Hasil survei ini dikatakan per 14 April dan masih bisa berubah. Berikut di antaranya:
Nia mengatakan bahwa ada lima kegiatan daya tarik wisata yang disukai oleh masyarakat. Sebanyak 56,1 persen memilih berwisata ke pantai dan danau. Kemudian, 41,9 persen memilih pegunungan atau agrowisata.
Meskipun begitu, tak sedikit masyarakat memilih rekreasi yang tak begitu berhubungan dengan alam. Seperti 29,9 persen memilih untuk pergi ke kebun binatang atau taman rekreasi, dan 26,6 persen memilih mengunjungi mal atau pusat perbelanjaan.
Baca juga: Halalbihalal: Pengertian, Makna, hingga Asal Usulnya
Kuliner menjadi suatu khas dalam mengunjungi tempat wisata. Survei mengatakan sebanyak 50,8 persen terjadi pergerakan preferensi daya tarik wisata ke bagian kuliner.
Pada bagian ini, Nia merasakan hasil survei begitu cocok dengan apa yang sering dilihat oleh masyarakat. Terbukti pada partner mudik, sebanyak 89,9 persen responden memilih untuk mengajak keluarga.
Saat melakukan mudik, moda transportasi milik pribadi masih menjadi pilihan. Survei pun menunjukkan angka 79,4 persen. Sementara, durasi berwisata satu hari sebanyak 49,5 persen. Dua hingga empat hari menunjukkan angka 36,2 persen.
Kabar baik pula terhadap akomodasi. Survei menunjukkan 34,5 persen responden memilih hotel berbintang sebagai tempat untuk menginap. Akomodasi keluarga pun juga tercatat sebanyak 26,9 persen.
Mudik Lebaran menjadi momen menghabiskan waktu untuk mengunjungi berbagai destinasi wisata. Nia menyatakan bahwa destinasi wisata Pulau Jawa masih menjadi pilihan masyarakat.
Mulai dari Malioboro, Ciwidey, Pangandaran, Parangtritis, Puncak Bogor, Ragunan, Lembang, Borobudur, dan Bromo adalah pilihan teratas masyarakat. Menurut Nia, ini juga karena didukung oleh infrastruktur yang memadai.
Nia pun juga menyampaikan kendala-kendala apa saja yang terjadi selama berwisata. Mulai dari macet, destinasi wisata padat pengunjung, kondisi cuaca, harga meningkat, hingga amenitas tak memadai.
Potensi pengeluaran dalam bidang Parekraf dari segi ekonomi sebesar Rp369,8 triliun. Survei ini juga menyatakan bahwa rata-rata orang mengeluarkan setidaknya Rp2,73 juta untuk berwisata.
Struktur pengeluaran sendiri pun terdiri atas empat hal. Mulai dari pengeluaran untuk akomodasi, transportasi, makan minum, dan juga oleh-oleh untuk keluarga atau rekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Saat The Weekly Brief With Nia Niscaya" di Jakarta, Selasa (16/4/2024), Nia Niscaya selaku Adiyatama Kepariwisataan Ekonomi Kreatif Ahli Utama menyampaikan, setidaknya ada beberapa poin pergerakan Parekraf di libur Idulfitri ini. Hasil survei ini dikatakan per 14 April dan masih bisa berubah. Berikut di antaranya:
1. Preferensi daya tarik wisata
Nia mengatakan bahwa ada lima kegiatan daya tarik wisata yang disukai oleh masyarakat. Sebanyak 56,1 persen memilih berwisata ke pantai dan danau. Kemudian, 41,9 persen memilih pegunungan atau agrowisata.
Meskipun begitu, tak sedikit masyarakat memilih rekreasi yang tak begitu berhubungan dengan alam. Seperti 29,9 persen memilih untuk pergi ke kebun binatang atau taman rekreasi, dan 26,6 persen memilih mengunjungi mal atau pusat perbelanjaan.
Baca juga: Halalbihalal: Pengertian, Makna, hingga Asal Usulnya
Kuliner menjadi suatu khas dalam mengunjungi tempat wisata. Survei mengatakan sebanyak 50,8 persen terjadi pergerakan preferensi daya tarik wisata ke bagian kuliner.
2. Wisata bersama keluarga
Pada bagian ini, Nia merasakan hasil survei begitu cocok dengan apa yang sering dilihat oleh masyarakat. Terbukti pada partner mudik, sebanyak 89,9 persen responden memilih untuk mengajak keluarga.
Saat melakukan mudik, moda transportasi milik pribadi masih menjadi pilihan. Survei pun menunjukkan angka 79,4 persen. Sementara, durasi berwisata satu hari sebanyak 49,5 persen. Dua hingga empat hari menunjukkan angka 36,2 persen.
Kabar baik pula terhadap akomodasi. Survei menunjukkan 34,5 persen responden memilih hotel berbintang sebagai tempat untuk menginap. Akomodasi keluarga pun juga tercatat sebanyak 26,9 persen.
3. Destinasi wisata favorit
Mudik Lebaran menjadi momen menghabiskan waktu untuk mengunjungi berbagai destinasi wisata. Nia menyatakan bahwa destinasi wisata Pulau Jawa masih menjadi pilihan masyarakat.
Mulai dari Malioboro, Ciwidey, Pangandaran, Parangtritis, Puncak Bogor, Ragunan, Lembang, Borobudur, dan Bromo adalah pilihan teratas masyarakat. Menurut Nia, ini juga karena didukung oleh infrastruktur yang memadai.
4. Kendala selama berwisata
Nia pun juga menyampaikan kendala-kendala apa saja yang terjadi selama berwisata. Mulai dari macet, destinasi wisata padat pengunjung, kondisi cuaca, harga meningkat, hingga amenitas tak memadai.
5. Potensi pengeluaran
Potensi pengeluaran dalam bidang Parekraf dari segi ekonomi sebesar Rp369,8 triliun. Survei ini juga menyatakan bahwa rata-rata orang mengeluarkan setidaknya Rp2,73 juta untuk berwisata.
Struktur pengeluaran sendiri pun terdiri atas empat hal. Mulai dari pengeluaran untuk akomodasi, transportasi, makan minum, dan juga oleh-oleh untuk keluarga atau rekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)