WISATA
Wamenekraf: 'Ekonomi Kreatif Kini Dipercaya sebagai The New Engine of Growth'
Yatin Suleha
Rabu 30 April 2025 / 08:18
Jakarta: Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar berbicara tentang peran Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) sebagai salah satu pilar utama perekonomian nasional. Wamenekraf Irene menyebut Kemenekraf ibarat ‘biro jodoh’. Kok bisa?
Awalnya Wamenekraf Irene memaparkan sejumlah data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kemenekraf. Data itu menunjukkan kontribusi ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dari Rp700 triliun pada 2013 menjadi lebih dari Rp1.500 triliun pada 2024.
Tak hanya itu, data juga menunjukkan ekonomi kreatif meningkatkan lapangan kerja dari 14 juta pada tahun 2013 menjadi Rp26,47 juta pada 2024. Sedangkan untuk nilai ekspor mencapai USD25,10 miliar pada tahun 2024 di mana sebelumnya pada tahun 2013 hanya USD15 miliar.
“Ekonomi kreatif kini dipercaya sebagai The New Engine of Growth atau mesin baru pertumbuhan ekonomi Indonesia. Harapannya, perkembangan ini bisa semakin mengakar dari daerah,” ujar Wamenekraf Irene dalam sambutannya saat menghadiri Konferensi Nasional bertajuk Peningkatan Nilai Tambah Ragam Keunggulan Daerah melalui Sinergi Hilirisasi Agrikultur, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif untuk Mendukung Pendalaman Pasar Sektor Jasa Keuangan diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Hotel DoubleTree by Hilton, Jakarta pada Senin, 28 April 2025.
Baca juga: Pelepah Pisang Jadi Karya Bernilai Tinggi
Wamenekraf Irene turut menekankan kehadiran Kemenekraf sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam Asta Cita ketiga yaitu mendorong penciptaan lapangan kerja berkualitas, mengembangkan industri kreatif, serta memperkuat infrastruktur nasional.

(Wamenekraf Irene Umar berbicara tentang peran Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) sebagai salah satu pilar utama perekonomian nasional. Foto: Dok. Birkom Kemenekraf)
Menurut Wamenekraf Irene, Kemenekraf berperan sebagai Subject Matter Expert dalam merumuskan kebijakan berbasis kondisi riil industri melalui pendekatan hexahelix.
Pada tahun pertama pemerintahan ini, Kemenekraf fokus membangun fondasi yang kuat. Wamenekraf menyebut salah satunya melalui pembuatan kebijakan dan pelaksanaan pelatihan seperti Financial Management One on One untuk mendukung pengelolaan keuangan para pelaku ekraf.
"Singkat kata Ekraf adalah matchmaking agency atau biro jodoh, karena dengan jodoh yang benar atau jodohnya tepat itu bisa mengubah kehidupan menjadi lebih baik," jelas Wamenekraf Irene.
‘Biro jodoh’ yang dimaksud Wamenekraf itu dengan mempertemukan pelaku ekonomi kreatif dengan pihak pendukung yang tepat. Dengan begitu, lanjut Wamenekraf, cara itu diharapkan mendorong perubahan positif dalam ekosistem kreatif nasional.
Baca juga: Kemenekraf Dukung Kabupaten Gowa Kembangkan Potensi Anak Muda Bidang Ekraf
Kemudian dalam memperluas akses pembiayaan, Kemenekraf bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui skema agunan berbasis Kekayaan Intelektual atau Intellectual Property (IP). Hal itu sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2022 tentang Ekonomi Kreatif dan Surat Edaran OJK Nomor S-12/D.03/2022.
Wamenekraf Irene turut didampingi oleh Direktur Pengembangan Akses Pendanaan, Pembiayaan, dan Investasi Kemenekraf Anggara Hayun Anujuprana. Sedangkan narasumber lain yang hadir dalam konferensi ini antara lain Ben Soebiakto (CEO PT Benson Kapital Indonesia), Marcel Siahaan (Ketua Lembaga Manajemen Kolektif Nasional/LMKN), dan Nicko Widjaja (CEO BRI Ventures).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Awalnya Wamenekraf Irene memaparkan sejumlah data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kemenekraf. Data itu menunjukkan kontribusi ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dari Rp700 triliun pada 2013 menjadi lebih dari Rp1.500 triliun pada 2024.
Tak hanya itu, data juga menunjukkan ekonomi kreatif meningkatkan lapangan kerja dari 14 juta pada tahun 2013 menjadi Rp26,47 juta pada 2024. Sedangkan untuk nilai ekspor mencapai USD25,10 miliar pada tahun 2024 di mana sebelumnya pada tahun 2013 hanya USD15 miliar.
“Ekonomi kreatif kini dipercaya sebagai The New Engine of Growth atau mesin baru pertumbuhan ekonomi Indonesia. Harapannya, perkembangan ini bisa semakin mengakar dari daerah,” ujar Wamenekraf Irene dalam sambutannya saat menghadiri Konferensi Nasional bertajuk Peningkatan Nilai Tambah Ragam Keunggulan Daerah melalui Sinergi Hilirisasi Agrikultur, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif untuk Mendukung Pendalaman Pasar Sektor Jasa Keuangan diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Hotel DoubleTree by Hilton, Jakarta pada Senin, 28 April 2025.
Baca juga: Pelepah Pisang Jadi Karya Bernilai Tinggi
Wamenekraf Irene turut menekankan kehadiran Kemenekraf sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam Asta Cita ketiga yaitu mendorong penciptaan lapangan kerja berkualitas, mengembangkan industri kreatif, serta memperkuat infrastruktur nasional.

(Wamenekraf Irene Umar berbicara tentang peran Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) sebagai salah satu pilar utama perekonomian nasional. Foto: Dok. Birkom Kemenekraf)
Menurut Wamenekraf Irene, Kemenekraf berperan sebagai Subject Matter Expert dalam merumuskan kebijakan berbasis kondisi riil industri melalui pendekatan hexahelix.
Pada tahun pertama pemerintahan ini, Kemenekraf fokus membangun fondasi yang kuat. Wamenekraf menyebut salah satunya melalui pembuatan kebijakan dan pelaksanaan pelatihan seperti Financial Management One on One untuk mendukung pengelolaan keuangan para pelaku ekraf.
"Singkat kata Ekraf adalah matchmaking agency atau biro jodoh, karena dengan jodoh yang benar atau jodohnya tepat itu bisa mengubah kehidupan menjadi lebih baik," jelas Wamenekraf Irene.
‘Biro jodoh’ yang dimaksud Wamenekraf itu dengan mempertemukan pelaku ekonomi kreatif dengan pihak pendukung yang tepat. Dengan begitu, lanjut Wamenekraf, cara itu diharapkan mendorong perubahan positif dalam ekosistem kreatif nasional.
Baca juga: Kemenekraf Dukung Kabupaten Gowa Kembangkan Potensi Anak Muda Bidang Ekraf
Kemudian dalam memperluas akses pembiayaan, Kemenekraf bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui skema agunan berbasis Kekayaan Intelektual atau Intellectual Property (IP). Hal itu sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2022 tentang Ekonomi Kreatif dan Surat Edaran OJK Nomor S-12/D.03/2022.
Wamenekraf Irene turut didampingi oleh Direktur Pengembangan Akses Pendanaan, Pembiayaan, dan Investasi Kemenekraf Anggara Hayun Anujuprana. Sedangkan narasumber lain yang hadir dalam konferensi ini antara lain Ben Soebiakto (CEO PT Benson Kapital Indonesia), Marcel Siahaan (Ketua Lembaga Manajemen Kolektif Nasional/LMKN), dan Nicko Widjaja (CEO BRI Ventures).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)