Jakarta: Inovasi dan keberlanjutan menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tengah tantangan ekonomi global. Kisah Asep Suryana, warga Kabupaten Sukabumi dan pendiri Rizki Alam Kreatif, menjadi salah satu contoh nyata.
Sejak 2014, Asep mengembangkan UMKM yang memanfaatkan limbah organik berupa pelepah pisang kering menjadi produk seni dan kerajinan tangan bernilai tinggi. Usahanya kini telah memasarkan ratusan karya ke pasar lokal maupun internasional, sekaligus menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang positif.
Selain membuka peluang ekonomi baru, usaha ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan menginspirasi pelaku UMKM lainnya di wilayah Sukabumi dan sekitarnya.
Perjalanan Asep mendapat dukungan dari SCG melalui anak perusahaannya PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, dalam program Gerakan Desa Berdikari (GESARI)—sebuah inisiatif untuk mendorong pengembangan UMKM dan potensi lokal desa melalui kolaborasi dengan pemerintah desa serta dinas terkait.
Baca juga: 6 Syarat Sukses Kuliner Kamu Bisa Masuk ke Aplikasi JJL
Peramas Wajananawat, Presiden Direktur PT Semen Jawa & PT Tambang Semen Sukabumi menegaskan, “Dengan mengusung konsep seni daur ulang berbahan dasar pelepah pisang, kami percaya bahwa usaha ini memiliki potensi besar untuk berkembang serta memberikan manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat."

(Selama bulan Ramadan lalu, Rizki Alam Kreatif mencatatkan peningkatan profit hampir dua kali lipat, utamanya untuk dua produk dengan permintaan tertinggi yaitu kaligrafi dan peci. Foto: Dok. Istimewa)
Selaku pemilik bisnis UMKM, Asep Suryana memulai perjalanan Rizki Alam Kreatif pada tahun 2014. Selama lebih dari 10 tahun, Asep konsisten mengembangkan bisnisnya dengan fokus pada pembuatan kaligrafi, lukisan, serta peci berbahan dasar pelepah pisang kering.
Keunikan teknik pembuatan secara handmade menjadi salah satu faktor utama yang mendorong tingginya minat pasar terhadap produk-produknya. Seiring waktu, karya seni dari usaha asal Sukabumi ini semakin dikenal luas dan berhasil menarik perhatian pasar, baik di tingkat domestik maupun internasional.
Rizki Alam Kreatif menerapkan strategi pemasaran yang modern, dengan menggabungkan pendekatan offline dan online. Secara offline, UMKM ini aktif berpartisipasi dalam berbagai pameran dan pagelaran seni di sejumlah daerah di Indonesia.
Di sisi lain, pemanfaatan platform digital turut dilakukan untuk memperluas jangkauan promosi. Berkat strategi tersebut, Rizki Alam Kreatif semakin dikenal oleh masyarakat luas dan berhasil menarik minat konsumen dari berbagai kota di Indonesia.
Permintaan terhadap produk seni berbasis pelepah pisang pun terus meningkat, bahkan mampu menembus pasar internasional di kawasan Asia dan Eropa.
Selama bulan Ramadan lalu, Rizki Alam Kreatif mencatatkan peningkatan profit hampir dua kali lipat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Produk seni kaligrafi dan peci menjadi dua produk dengan permintaan tertinggi.
Peningkatan ini didorong oleh tingginya kebutuhan akan hiasan dinding bernuansa Islami, khususnya kaligrafi yang banyak digunakan untuk memperoleh keberkahan (littabarruk).
Selain itu, peci berbahan dasar pelepah pisang menjadi pilihan unik bagi konsumen yang menginginkan aksesori ibadah dengan nilai seni tinggi.
Baca juga: Peluncuran Aplikasi Jajan Jajanan Lokal (JJL), Kuatkan Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia
“Menjadi prioritas kami untuk selalu menghadirkan produk dengan kualitas terbaik bagi pelanggan, terlebih karena banyak dari mereka yang membeli produk kami sebagai oleh-oleh untuk keluarga saat mudik Lebaran. Untuk menjaga kualitas, proses pembuatan disesuaikan dengan tingkat kesulitan masing-masing produk, dengan estimasi waktu pengerjaan antara satu hingga tujuh hari,” ungkap Asep Suryana.
“Dengan sinergi antara inovasi, keberlanjutan, dan kesetaraan akses, kami berharap dapat membantu menciptakan ekosistem usaha yang lebih inklusif dan berdaya saing di Indonesia," tutup Peramas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Sejak 2014, Asep mengembangkan UMKM yang memanfaatkan limbah organik berupa pelepah pisang kering menjadi produk seni dan kerajinan tangan bernilai tinggi. Usahanya kini telah memasarkan ratusan karya ke pasar lokal maupun internasional, sekaligus menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang positif.
Selain membuka peluang ekonomi baru, usaha ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan menginspirasi pelaku UMKM lainnya di wilayah Sukabumi dan sekitarnya.
Perjalanan Asep mendapat dukungan dari SCG melalui anak perusahaannya PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, dalam program Gerakan Desa Berdikari (GESARI)—sebuah inisiatif untuk mendorong pengembangan UMKM dan potensi lokal desa melalui kolaborasi dengan pemerintah desa serta dinas terkait.
Baca juga: 6 Syarat Sukses Kuliner Kamu Bisa Masuk ke Aplikasi JJL
Peramas Wajananawat, Presiden Direktur PT Semen Jawa & PT Tambang Semen Sukabumi menegaskan, “Dengan mengusung konsep seni daur ulang berbahan dasar pelepah pisang, kami percaya bahwa usaha ini memiliki potensi besar untuk berkembang serta memberikan manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat."
UMKM seni panen keuntungan di bulan Ramadan
(Selama bulan Ramadan lalu, Rizki Alam Kreatif mencatatkan peningkatan profit hampir dua kali lipat, utamanya untuk dua produk dengan permintaan tertinggi yaitu kaligrafi dan peci. Foto: Dok. Istimewa)
Selaku pemilik bisnis UMKM, Asep Suryana memulai perjalanan Rizki Alam Kreatif pada tahun 2014. Selama lebih dari 10 tahun, Asep konsisten mengembangkan bisnisnya dengan fokus pada pembuatan kaligrafi, lukisan, serta peci berbahan dasar pelepah pisang kering.
Keunikan teknik pembuatan secara handmade menjadi salah satu faktor utama yang mendorong tingginya minat pasar terhadap produk-produknya. Seiring waktu, karya seni dari usaha asal Sukabumi ini semakin dikenal luas dan berhasil menarik perhatian pasar, baik di tingkat domestik maupun internasional.
Rizki Alam Kreatif menerapkan strategi pemasaran yang modern, dengan menggabungkan pendekatan offline dan online. Secara offline, UMKM ini aktif berpartisipasi dalam berbagai pameran dan pagelaran seni di sejumlah daerah di Indonesia.
Di sisi lain, pemanfaatan platform digital turut dilakukan untuk memperluas jangkauan promosi. Berkat strategi tersebut, Rizki Alam Kreatif semakin dikenal oleh masyarakat luas dan berhasil menarik minat konsumen dari berbagai kota di Indonesia.
Permintaan terhadap produk seni berbasis pelepah pisang pun terus meningkat, bahkan mampu menembus pasar internasional di kawasan Asia dan Eropa.
Selama bulan Ramadan lalu, Rizki Alam Kreatif mencatatkan peningkatan profit hampir dua kali lipat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Produk seni kaligrafi dan peci menjadi dua produk dengan permintaan tertinggi.
Peningkatan ini didorong oleh tingginya kebutuhan akan hiasan dinding bernuansa Islami, khususnya kaligrafi yang banyak digunakan untuk memperoleh keberkahan (littabarruk).
Selain itu, peci berbahan dasar pelepah pisang menjadi pilihan unik bagi konsumen yang menginginkan aksesori ibadah dengan nilai seni tinggi.
Baca juga: Peluncuran Aplikasi Jajan Jajanan Lokal (JJL), Kuatkan Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia
“Menjadi prioritas kami untuk selalu menghadirkan produk dengan kualitas terbaik bagi pelanggan, terlebih karena banyak dari mereka yang membeli produk kami sebagai oleh-oleh untuk keluarga saat mudik Lebaran. Untuk menjaga kualitas, proses pembuatan disesuaikan dengan tingkat kesulitan masing-masing produk, dengan estimasi waktu pengerjaan antara satu hingga tujuh hari,” ungkap Asep Suryana.
“Dengan sinergi antara inovasi, keberlanjutan, dan kesetaraan akses, kami berharap dapat membantu menciptakan ekosistem usaha yang lebih inklusif dan berdaya saing di Indonesia," tutup Peramas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)