KULINER
6 Syarat Sukses Kuliner Kamu Bisa Masuk ke Aplikasi JJL
Yatin Suleha
Jumat 20 Desember 2024 / 19:54
Jakarta: Hari ini menjadi hari yang spesial khususnya bagi UMKM kuliner dan kriya. Ini karena kehadiran aplikasi terbaru bernama JJL atau Jajan Jajanan Lokal akan mewarnai berbagai pilihan kamu.
Bertempat di Artotel Thamrin Jakarta, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar menyampaikan Penguatan Ekosistem Ekonomi Kreatif Digital Aplikasi Jajan Jajanan Lokal (JJL) dirancang untuk menjadi solusi digital dalam rantai pasok yang lebih efisien dan inklusif.
“Ini merupakan perpaduan yang keren, antar berbagai stakeholders antara Industri Perhotelan, Pemerintah, dan pihak swasta Olsera dalam memajukan pelaku usaha ekraf di Indonesia,” ujar Irene, Jumat, 20 Desember 2024.
Aplikasi JJL hadir dengan teknologi yang mempermudah proses pengelolaan dan distribusi produk. Salah satu fitur andalan adalah memberikan solusi logistik digital yang praktis dan inovatif.
Misalnya kamu sedang berada di dalam hotel, tak jarang kamu ingin makan makanan dari luar yang bisa kamu pilih di area sekitar tempat tinggal kamu.
Nah, dengan hadirnya aplikasi JJL ini, bahkan pesananan kamu bisa sampai ke kamar hotel diantarkan langsung oleh staf di hotel tanpa kamu harus turun ke lobi dan mengambilnya sendiri.
.jpeg)
(Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar beserta narasumber lainnya melihat isi dari bingkisan serta kuliner yang nantinya juga akan bisa dipesan di dalam aplikasi JJL. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Chief Operating Officer (COO) Artotel Group Eduard Rudolf Pangkerego menyampaikan dalam sambutannya menyampaikan bahwa ia bangga menjadi bagian dari inisiatif kegiatan ini. “Aplikasi JJL merupakan langkah konkret dan eksekusi cepat dalam mendukung pelaku usaha ekraf di Indonesia,” beber Eduard.
Senada dengan Eduard, Plt Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif, Cecep Rukendi mengatakan, "Kami berharap aplikasi ini sebagai bagian integral dalam ekosistem rantai pasok digital di Indonesia.”
Co Founders Olsera Novendy menambahkan bahwa Aplikasi JJL hadir dengan teknologi yang mempermudah proses pengelolaan dan distribusi produk. Salah satu fitur andalan adalah memberikan solusi logistik digital yang praktis dan inovatif.
Baca juga: Peluncuran Aplikasi Jajan Jajanan Lokal (JJL), Kuatkan Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf, Anggara Hayun Anujuprana menyampaikan bahwa tindaklanjut dari launching Aplikasi JJL ini berupa mereplikasi penerapan sistem digital pengantaran barang ini ke berbagai grup hotel yang lain.
“kami berharap aplikasi ini bisa dilanjutkan ke jaringan hotel yang lain, kebetulan beberapa jaringan hotel lain juga kami undang untuk menyaksikan launching JJL hari ini,” ujar Hayun.
Novendy menjelaskan ada syarat agar kamu bisa sukses diverifikasi masuk ke dalam aplikasi JJL, di antaranya:
"Kita serahkan ke pihak hotel untuk memanage. Tapi dalam hal ini dalam tahap awal kita merekomendasikan beberapa UMKM yang telah menjadi mitra di platform kami sekian lama," jelas Novendy.
Chief Operating Officer (COO) Artotel Group Eduard Rudolf Pangkerego menambahkan, "Kita juga ada feedback dari tamu penginnya apa. Kita ada data-data yang high demand-nya itu di mana."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Bertempat di Artotel Thamrin Jakarta, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar menyampaikan Penguatan Ekosistem Ekonomi Kreatif Digital Aplikasi Jajan Jajanan Lokal (JJL) dirancang untuk menjadi solusi digital dalam rantai pasok yang lebih efisien dan inklusif.
“Ini merupakan perpaduan yang keren, antar berbagai stakeholders antara Industri Perhotelan, Pemerintah, dan pihak swasta Olsera dalam memajukan pelaku usaha ekraf di Indonesia,” ujar Irene, Jumat, 20 Desember 2024.
Aplikasi JJL hadir dengan teknologi yang mempermudah proses pengelolaan dan distribusi produk. Salah satu fitur andalan adalah memberikan solusi logistik digital yang praktis dan inovatif.
Misalnya kamu sedang berada di dalam hotel, tak jarang kamu ingin makan makanan dari luar yang bisa kamu pilih di area sekitar tempat tinggal kamu.
Nah, dengan hadirnya aplikasi JJL ini, bahkan pesananan kamu bisa sampai ke kamar hotel diantarkan langsung oleh staf di hotel tanpa kamu harus turun ke lobi dan mengambilnya sendiri.
.jpeg)
(Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar beserta narasumber lainnya melihat isi dari bingkisan serta kuliner yang nantinya juga akan bisa dipesan di dalam aplikasi JJL. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Chief Operating Officer (COO) Artotel Group Eduard Rudolf Pangkerego menyampaikan dalam sambutannya menyampaikan bahwa ia bangga menjadi bagian dari inisiatif kegiatan ini. “Aplikasi JJL merupakan langkah konkret dan eksekusi cepat dalam mendukung pelaku usaha ekraf di Indonesia,” beber Eduard.
Senada dengan Eduard, Plt Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif, Cecep Rukendi mengatakan, "Kami berharap aplikasi ini sebagai bagian integral dalam ekosistem rantai pasok digital di Indonesia.”
Co Founders Olsera Novendy menambahkan bahwa Aplikasi JJL hadir dengan teknologi yang mempermudah proses pengelolaan dan distribusi produk. Salah satu fitur andalan adalah memberikan solusi logistik digital yang praktis dan inovatif.
Baca juga: Peluncuran Aplikasi Jajan Jajanan Lokal (JJL), Kuatkan Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf, Anggara Hayun Anujuprana menyampaikan bahwa tindaklanjut dari launching Aplikasi JJL ini berupa mereplikasi penerapan sistem digital pengantaran barang ini ke berbagai grup hotel yang lain.
“kami berharap aplikasi ini bisa dilanjutkan ke jaringan hotel yang lain, kebetulan beberapa jaringan hotel lain juga kami undang untuk menyaksikan launching JJL hari ini,” ujar Hayun.
Syarat agar kuliner kamu bisa sukses masuk dalam aplikasi JJL:
Novendy menjelaskan ada syarat agar kamu bisa sukses diverifikasi masuk ke dalam aplikasi JJL, di antaranya:
- 1. Harus bersih
- 2. Konsisten
- 3. Enak
- 4. Higienis
- 5. Aman (dikonsumsi)
- 6. Harga kompetitif
"Kita serahkan ke pihak hotel untuk memanage. Tapi dalam hal ini dalam tahap awal kita merekomendasikan beberapa UMKM yang telah menjadi mitra di platform kami sekian lama," jelas Novendy.
Chief Operating Officer (COO) Artotel Group Eduard Rudolf Pangkerego menambahkan, "Kita juga ada feedback dari tamu penginnya apa. Kita ada data-data yang high demand-nya itu di mana."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)