WISATA

Festival Gedong Songo, Gebrakan Perdana Kab. Semarang Bangkitkan Pariwisata dan Gaet Generasi Milenial

A. Firdaus
Minggu 28 November 2021 / 21:03
Semarang: Festival Gedong Songo menjadi event pembuka Kabupaten Semarang untuk membangkitkan Pariwisata yang sempat terpuruk akibat pandemi covid-19. Festival yang sudah menginjak edisi keempat ini digelar paa 23 sampai 24 November 2021.

Kondisi pariwisata Kabupaten Semarang, selama pandemi Covid-19 sangat terpuruk. Menggelar Festival Gedong Songo menjadi langkah strategis untuk membangkitkan kembali promosi pariwisata daerah kami.

Selain itu, Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, juga membawa misi Festival Gedong Songo, yaitu menggerakan generasi milenial untuk mencintai kesenian dan kebudayaan, yang dirasa mulai terkikis oleh perkembangan era digital.

"Sebelum pandemi, festival ini setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisatawan yang cukup signifikan,” ujar Dewi Pramuningsih, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang saat menghadiri perayaan hari jadi Himpunan Anak Media (HAM) Jakarta di Kampoeng Kopi Banaran pada hari Selasa 23 November 2021.

"Di tiga tahun terakhir, Festival Gedong Songo meningkat antara 30-40 persen. Pada penyelenggaraan kali ini pasti menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," sambungnya.


Dok: HAM Jakarta

Apalagi, tambah Kadispar Dewi, Kabupaten Semarang sekarang ini pada level 1 dimulai pada November. Kemudian event ini pun menjadi uji coba pertama di masa pandemi banyak yang dibatasi mulai dari jumlah peserta, dan wisatawan sebagaimana aturan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.  

“Kita belum berani buka semuanya. Kalau uji coba kan sifatnya on-off atau buka-tutup. Ketika dalam posisi sudah agak membahayakan maka kita off atau tutup. Festival ini juga upaya memperkenalkan pariwisata ke masyarakat agar tidak takut berwisata karena kami memberikan kepercayaan dengan cara berwisata yang sehat dan aman,” jelas Kadispar Dewi.

Setiap wisatawan yang berkunjung ke kawasan Gedong Songo, wajib mematuhi protokol kesehatan, kemudian wajib mengunduh atau download aplikasi peduli lindungi, dan lain sebagainya.


Dok: HAM Jakarta

Menyesuaikan dengan kondisi pandemi, jumlah peserta yang mengisi atraksi kesenian dan kebudayaan pun dibatasi. Hari pertama ada 3-4 Kecamatan, selebihnya pada hari kedua. Pada kali ini tidak dapat menampilkan kesenian semua harus bergantian.

“Sebenarnya kita ingin menampilkan semua kesenian-kesenian dan kearifan lokal yang ada di Kabupaten Semarang ke masyarakat khususnya pada generasi muda agar mereka cinta terhadap seni budaya,” terangnya.

Dewi mengaku sulit dan terbatas ruang geraknya karena selama pandemi tidak bisa sama sekali menyelenggarakan event. Untuk itu, tahun ini Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang pun tidak ada penambahan event semuanya diselenggarakan secara virtual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH