WISATA
Menparekraf Ingin Wisata di Bali Utara, Barat, dan Timur Dikembangkan
A. Firdaus
Sabtu 13 Januari 2024 / 13:10
Bali: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan PT. Angkasa Pura (AP) I di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Rapat ini membahas aksesibilitas dan peningkatan layanan bagi wisatawan yang ada di Bali.
Menparekraf Sandiaga menyampaikan ada tiga kesimpulan yang dapat diambil dari rapat koordinasi tersebut. Berikut di antaranya;
Pertama terkait konektivitas, dibutuhkan peningkatan jumlah penerbangan yang bisa menjangkau pasar utama Indonesia seperti Australia, Eropa, Asia, dan Amerika.
"Kami sudah petakan, ada beberapa penerbangan tambahan yang akan kita tambahkan di 2024 termasuk yang kita sasar dari Turkish Airlines, Etihad, juga ada beberapa tambahan maskapai penerbangan internasional," kata Menparekraf Sandiaga di Bali.
Dengan adanya penambahan jumlah penerbangan, diharapkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dapat melayani penumpang seperti sebelum pandemi di tahun 2019 yakni sebanyak 24.169.561 penumpang.
Kedua, seluruh stakeholder terkait diharapkan berkolaborasi guna memastikan pengalaman dan kenyamanan wisatawan mancanegara saat berkunjung ke Bali tidak terganggu, setelah implementasi kebijakan penarikan retribusi daerah sebesar 10 dolar AS mulai 14 Februari 2024.
"Adanya biaya ini untuk kemajuan dan kelestarian budaya dan pengelolaan sampah yang kita harapkan bisa memberikan nilai tambah bagi wisatawan," kata Sandiaga.
Ketiga adalah upaya pengendalian kepadatan wisatawan agar tidak terpusat di satu daerah saja, seperti yang terjadi saat 29 Desember 2023 lalu. Kepadatan tersebut mengganggu kelancaran lalu lintas di daerah Bali bagian selatan.
Salah satu upayanya adalah dengan mengembangkan destinasi wisata andalan di Bali bagian utara seperti Buleleng dan Karangasem, Bali bagian barat yaitu Jembrana, dan juga Bali bagian timur yaitu Kelungkung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Menparekraf Sandiaga menyampaikan ada tiga kesimpulan yang dapat diambil dari rapat koordinasi tersebut. Berikut di antaranya;
1. Konektivitas
Pertama terkait konektivitas, dibutuhkan peningkatan jumlah penerbangan yang bisa menjangkau pasar utama Indonesia seperti Australia, Eropa, Asia, dan Amerika.
"Kami sudah petakan, ada beberapa penerbangan tambahan yang akan kita tambahkan di 2024 termasuk yang kita sasar dari Turkish Airlines, Etihad, juga ada beberapa tambahan maskapai penerbangan internasional," kata Menparekraf Sandiaga di Bali.
Dengan adanya penambahan jumlah penerbangan, diharapkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dapat melayani penumpang seperti sebelum pandemi di tahun 2019 yakni sebanyak 24.169.561 penumpang.
2. Kolaborasi antar stakeholder
Kedua, seluruh stakeholder terkait diharapkan berkolaborasi guna memastikan pengalaman dan kenyamanan wisatawan mancanegara saat berkunjung ke Bali tidak terganggu, setelah implementasi kebijakan penarikan retribusi daerah sebesar 10 dolar AS mulai 14 Februari 2024.
"Adanya biaya ini untuk kemajuan dan kelestarian budaya dan pengelolaan sampah yang kita harapkan bisa memberikan nilai tambah bagi wisatawan," kata Sandiaga.
3. Jangan terpusat di satu daerah saja
Ketiga adalah upaya pengendalian kepadatan wisatawan agar tidak terpusat di satu daerah saja, seperti yang terjadi saat 29 Desember 2023 lalu. Kepadatan tersebut mengganggu kelancaran lalu lintas di daerah Bali bagian selatan.
Salah satu upayanya adalah dengan mengembangkan destinasi wisata andalan di Bali bagian utara seperti Buleleng dan Karangasem, Bali bagian barat yaitu Jembrana, dan juga Bali bagian timur yaitu Kelungkung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)