WISATA
Mengajak Wisatawan Terapkan Wisata Aman dan Taat Prokes demi Bali Bangkit
A. Firdaus
Kamis 18 November 2021 / 19:29
Jakarta: Bali menjadi daerah yang terdampak dari adanya pandemi covid-19. Perekonomian terpuruk, lantaran hampir keseluruhan masyarakatnya mengais rezeki di sektor pariwisata.
Demi bisa membantu memulihkan perekonomian Bali, salah satu caranya adalah mengajak wisatawan dan pelaku wisata untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Dan, Nivea Sun berinisiatif memberi dukungan dengan beberapa aksi.
Di antaranya, membagikan produk Nivea Sun secara gratis kepada para wisatawan untuk memastikan bahwa wisata mereka selalu terlindungi dari efek buruk sinar matahari. Kemudian menyediakan fasilitas cuci tangan di 50 titik destinasi wisata, guna menyebarkan edukasi mengenai pentingnya kedisiplinan dan ketertiban dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
"Dimulai dari tahun 1911 saat kami menghadirkan skincare untuk menjawab kebutuhan konsumen akan produk perawatan kulit yang nyaman dan aman," ujar Yulias Rachmatika selaku Marketing Director NIVEA Indonesia.
"Kemudian tahun 1958 saat untuk pertama kalinya muncul gaya hidup bermain di pantai. Para peneliti kami bekerja keras untuk dapat mempersembahkan produk yang dapat membantu masyarakat menikmati hangatnya sinar matahari dengan nyaman dan terlindungi. Kini saat dunia dilanda wabah Covid-19, kami pun tergerak untuk turut berkontribusi, salah satunya dengan mendukung program pemulihan ekonomi Bali," terangnya.
Sementara itu Dr. dr. Ni Nyoman Sri Budayanti, Sp.MK(K) selaku Koordinator Udayana One Health Collaborating Center (Udayana OHCC) mengatakan, Bali Bangkit merupakan upaya untuk memulihkan perekonomian melalui sektor pariwisata dengan mengajak masyarakat menerapkan wisata aman dan taat prokes.
"Ketaatan terhadap prokes melalui penerapan PHBS merupakan langkah penting dalam pemulihan perekonomian Bali yang memerlukan komitmen semua pihak termasuk wisatawan dan masyarakat Bali. Hal ini sejalan dengan pedoman Tri Hita Karana yang salah satunya menekankan pentingnya hidup dalam keharmonisan antara manusia dengan manusia lainnya (pawongan)," terang Dr. Sri.
Tjok Bagus Pemayun, A.Par.,MM (PLT Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali) menyebut, pada 2019, wisatawan mancanegara yang berwisata di Bali mencapai 6,3 juta orang, atau sekitar 39% dari total kunjungan nasional. Artinya, pariwisata Bali menyumbang sekitar 29% terhadap devisa nasional atau 50% terhadap produk domestik regional bruto (PDRB).
"Memahami pentingnya peran strategis Bali bagi industri pariwisata Tanah Air, sinergi yang baik dari seluruh pihak sangat diperlukan untuk membangun Bali yang lebih kuat. Kami sangat mengapresiasi dukungan dari NIVEA Sun dan juga Udayana OHCC terhadap program Bali Bangkit inim" tutup Bagus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Demi bisa membantu memulihkan perekonomian Bali, salah satu caranya adalah mengajak wisatawan dan pelaku wisata untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Dan, Nivea Sun berinisiatif memberi dukungan dengan beberapa aksi.
Di antaranya, membagikan produk Nivea Sun secara gratis kepada para wisatawan untuk memastikan bahwa wisata mereka selalu terlindungi dari efek buruk sinar matahari. Kemudian menyediakan fasilitas cuci tangan di 50 titik destinasi wisata, guna menyebarkan edukasi mengenai pentingnya kedisiplinan dan ketertiban dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
"Dimulai dari tahun 1911 saat kami menghadirkan skincare untuk menjawab kebutuhan konsumen akan produk perawatan kulit yang nyaman dan aman," ujar Yulias Rachmatika selaku Marketing Director NIVEA Indonesia.
"Kemudian tahun 1958 saat untuk pertama kalinya muncul gaya hidup bermain di pantai. Para peneliti kami bekerja keras untuk dapat mempersembahkan produk yang dapat membantu masyarakat menikmati hangatnya sinar matahari dengan nyaman dan terlindungi. Kini saat dunia dilanda wabah Covid-19, kami pun tergerak untuk turut berkontribusi, salah satunya dengan mendukung program pemulihan ekonomi Bali," terangnya.
Sementara itu Dr. dr. Ni Nyoman Sri Budayanti, Sp.MK(K) selaku Koordinator Udayana One Health Collaborating Center (Udayana OHCC) mengatakan, Bali Bangkit merupakan upaya untuk memulihkan perekonomian melalui sektor pariwisata dengan mengajak masyarakat menerapkan wisata aman dan taat prokes.
"Ketaatan terhadap prokes melalui penerapan PHBS merupakan langkah penting dalam pemulihan perekonomian Bali yang memerlukan komitmen semua pihak termasuk wisatawan dan masyarakat Bali. Hal ini sejalan dengan pedoman Tri Hita Karana yang salah satunya menekankan pentingnya hidup dalam keharmonisan antara manusia dengan manusia lainnya (pawongan)," terang Dr. Sri.
Tjok Bagus Pemayun, A.Par.,MM (PLT Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali) menyebut, pada 2019, wisatawan mancanegara yang berwisata di Bali mencapai 6,3 juta orang, atau sekitar 39% dari total kunjungan nasional. Artinya, pariwisata Bali menyumbang sekitar 29% terhadap devisa nasional atau 50% terhadap produk domestik regional bruto (PDRB).
"Memahami pentingnya peran strategis Bali bagi industri pariwisata Tanah Air, sinergi yang baik dari seluruh pihak sangat diperlukan untuk membangun Bali yang lebih kuat. Kami sangat mengapresiasi dukungan dari NIVEA Sun dan juga Udayana OHCC terhadap program Bali Bangkit inim" tutup Bagus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)